Kisah Rasulullah SAW Lolos dari Upaya Pembunuhan saat Hijrah ke Madinah

Kastolani Marzuki · Sabtu, 22 Agustus 2020 - 06:30 WIB
Kisah Rasulullah SAW Lolos dari Upaya Pembunuhan saat Hijrah ke Madinah
Ilustrasi kisah upaya pembunuhan terhadap Nabi Muhammad SAW saat hijrah ke Madinah. (Foto: istimewa)

JAKARTA, iNews.id - Serangan dan teror pembunuhan dari kaum kafir Quraisy terhadap Nabi Muhammad SAW semakin gencar. Mereka terus berupaya mencelakakan Rasulullah SAW dalam tiap kesempatan berdakwah.

Allah SWT berfirman:

وَاِذْ يَمْكُرُ بِكَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا لِيُثْبِتُوْكَ اَوْ يَقْتُلُوْكَ اَوْ يُخْرِجُوْكَۗ وَيَمْكُرُوْنَ وَيَمْكُرُ اللّٰهُ ۗوَاللّٰهُ خَيْرُ الْمَاكِرِيْنَ

Artinya: Dan (ingatlah) ketika orang-orang kafir (Quraisy) memikirkan daya upaya terhadapmu untuk menangkap dan memenjarakanmu atau membunuhmu, atau mengusirmu. Mereka memikirkan tipu daya dan Allah menggagalkan tipu daya itu. Dan Allah sebaik-baik Pembalas tipu daya. (QS. Al-Anfal: 30)

Ibnu Abbas menerangkan berkaitan dengan ayat tersebut yakni segolongan orang dari kalangan orang-orang terhormat kabilah Quraisy mengadakan pertemuan di Darun Nudwah dengan persekongkolan jahat untuk membunuh Nabi SAW.

Lalu, paman Nabi SAW yang sangat memusuhi dakwahnya, Abu Jahal mengusulkan ke semua kabilah untuk mengambil seorang pemuda yang kuat dan sigap dari setiap kabilah yang dipersenjatai dengan pedang untuk membunuh Nabi Muhammad SAW. Usul itu disepakati semua kabilah.

Kemudian Malaikat Jibril datang kepada Nabi Saw dan memerintahkan kepadanya agar jangan menginap di tempat tidur yang biasa ditempatinya, dan memberitahukan kepadanya tentang tipu muslihat dan makar yang akan dilakukan oleh kaumnya.

Pada malam itu Rasulullah Saw, tidak menginap di rumahnya. Lalu Rasulullah Saw memanggil Ali ibnu Abu Talib dan memerin­tahkannya untuk tidur di tempat tidurnya serta menyelimuti dirinya dengan kain selimut hijau yang biasa dipakainya.

Ali mengerjakan apa yang diperintahkan kepadanya. Selanjutnya Rasulullah Saw keluar dengan melewati kaum , musyrik yang telah berada di depan pintu rumahnya.

Nabi SAW keluar dengan membawa segenggam pasir, kemudian beliau taburkan pasir itu ke atas kepala mereka. Mereka tidak dapat melihatnya karena Allah telah menutupi mata mereka dari Nabi-Nya hingga mereka tidak dapat melihatnya.

Nabi Saw keluar seraya membacakan firman-Nya: YaaSiin, Demi Al-Quran yang penuh hikmah. (Yasin: 1-2) sampai dengan firman-Nya: dan Kami tutup mata mereka sehingga mereka tidak dapat melihat. (Yasin: 9)


Editor : Kastolani Marzuki

Follow Berita iNews di Google News