Hikmah

Kisah Teladan 7 Pemuda Ashabul Kahfi Mempertahankan Iman

Kastolani Marzuki · Jumat, 01 April 2022 - 11:04 WIB
Kisah Teladan 7 Pemuda Ashabul Kahfi Mempertahankan Iman
Kisah 7 pemuda Ashabul Kahfi ditidurkan dalam gua 309 tahun karena lari dari kekejaman Raa Dikyanus demi mempertahankan iman. Gua ashabul Kahfi ini berada di Aman, Yordania. (Foto: ist)

JAKARTA, iNews.id - Kisah teladan 7 pemuda Ashabul Kahfi mempertahankan iman dari kekejaman Raja Dikyanus hingga ditidurkan oleh Allah dalam gua selama 309 tahun memberikan banyak hikmah bagi Muslim. 

Mereka lari dari kekejaman Raja Dikyanus yang hendak membunuh karena dipaksa menyembahnya dan menyembah berhala di istananya. Kisah 7 pemuda Ashabul Kahfi itu terekam dalam Al Quran, Surat Al Kahfi ayat 9-25.

Nama 7 pemuda ashabul kahfi dan anjingnya yang beriman kepada Allah yakni, Maksalmina, Tamlikha, Martunus, Kastunus, Bairunus, Yathbunus dan Danimus. Sedangkan nama anjingnya yakni Qithmir. Pendapat lain seperti dari Syab Al-Jubai mengatakan bahwa nama anjing tersebut adalah Hamran. Namun, hanya Allah-lah yang mengetahui kebenarannya. 

Raja Dikyanus ini memimpin pada tahun 112 Masehi di masa pertengahan setelah era kerasulan Nabi Isa as dan sebelum krasulan Nabi Muhammad SAW. 

Dikutip dari Buku Akidah Akhlak, Kemenag, dikisahkan bhawa Raja Dikyanus bersama bala tentaranya memaksa 7 pemuda Ashabul Kahfi untuk menyembahnya dan menyembah berhala-berhala di lingkungan istananya. Namun, 7 pemuda beriman ini tetap teguh pada pendiriannya kemudian Allah SWT menyelamatkan iman dan tauhid mereka  dengan cara melarikan diri dari kekejaman Raja Dikyanus. 

Kemudian Allah SWT Lalu mereka nantinya tertidur lelap dalam gua selama 309 tahun.

Banyak yang berpendapat lokasi gua terdapat di Yordania di perkampungan Al-Rajib atau dalam Al Quran di sebut Al-Raqim, yang berjarak 1,5 km dari kota Abu A’landa dekat kota Amman- Yordania. Raja Abdullah ke 2 (Raja Yordania) telah meresmikan untuk mendirikan di muka gua Ashabul Kahfi masjid dan ma’had yang diberi nama “Masjid Ashabul Kahfi”. 

Allah berfirman dalam Surah Al Kahfi [18] ayat 13-14: 

حْنُ نَقُصُّ عَلَيْكَ نَبَاَهُمْ بِالْحَقِّۗ اِنَّهُمْ فِتْيَةٌ اٰمَنُوْا بِرَبِّهِمْ وَزِدْنٰهُمْ هُدًىۖ

Artinya: Kami ceritakan kisah mereka kepadamu (Muhammad) dengan sebenarnya. Sesungguhnya mereka itu adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Rabb mereka dan Kami tambahkan kepada mereka petunjuk. (QS. Al kahfi Ayat 13)

وَّرَبَطْنَا عَلٰى قُلُوْبِهِمْ اِذْ قَامُوْا فَقَالُوْا رَبُّنَا رَبُّ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ لَنْ نَّدْعُوَا۟ مِنْ دُوْنِهٖٓ اِلٰهًا لَّقَدْ قُلْنَآ اِذًا شَطَطًا

Artinya: "dan Kami telah meneguhkan hati mereka di waktu mereka berdiri lalu mereka berkata:"Rabb kami adalah Rabb langit dan bumi, kami sekali-kali tidak menyeru Ilah selain Dia, sesungguhnya kami kalau demikian telah mengucapkan perkataan yang amat jauh dari kebenaran. (QS. Al Kahfi Ayat 14).

Mulanya, Dikyanus ialah seorang penyembah berhala yang sangat fanatik. Ia menyebar mata-mata ke seluruh negeri Syam untuk mengetahui orang-orang yang tidak menyembah berhala. Jika ia menemukan orang yang tidak menyembah berhala seperti yang Dikyanus lakukan maka, ia mereka akan diseret ke hadapan Dikyanus. Mereka yang tidak menyembah berhala akan di seret ke alun-alun dan dipenggal di sana. Dikyanus ialah manusia dengan hati bagai batu. 


Editor : Kastolani Marzuki

Follow Berita iNews di Google News