Masjid Pathok Negoro Plosokuning Sleman, Benteng Keraton Pelestari Sri Sultan HB I

Priyo Setyawan ยท Senin, 19 April 2021 - 17:16 WIB
Masjid Pathok Negoro Plosokuning Sleman bukti sejarah penyearan Islam di Yogyakarta. (Foto: MNC Portal/Priyo Setyawan)

SLEMAN, iNews.id - Masjid Pathok Negoro Plosokuning, Minomartani, Ngaglik, Sleman hingga kini masih kokoh berdiri. Masjid yang berdiri di atas tanah kasultanan seluas 2.500 meter persegi itu dibangun sekitar tahun 1757-1758 setelah peristiwa Perjanjian Giyanti.

Bangunan masjid pada saat didirikan seluas 288 meter persegi dan setelah pengembangan menjadi 328 meter persegi.  

Keraton Yogyakarta berdiri setelah ada perjanjian Giyanti 1755 yang membagi Kerajaan Mataram Islam menjadi dua yakni, Kasultanan Yogyakarta dengan rajanya Sri Sultan Hamengkubudan (HB)  I yang sebelumnya bernama  Pangeran Mangkubumi dan Kasunanan Surakarta.

Ciri-ciri lain yang terdapat di masjid tersebut, ada gapura di sisi selatan timur dan depan timur masjid,  pohon sawo kecik di halaman masjid. Kemudian ada kolam yang mengelilingi masjid, serta serambi masjid yang berbentuk limasan dan ada beduk yang ditempatkan di sisi selatan serambi. Beduk ini akan dipukul saat waktu salat, awal Ramadan, buka puasa dan sahur.

Bangunan Masjid Pathok Negoro Plosokuning Sleman masih asli. (Foto: MNC Portal/Priyo Setyawan)
Bangunan Masjid Pathok Negoro Plosokuning Sleman masih asli. (Foto: MNC Portal/Priyo Setyawan)

Selanjutnya bangunan utama masjid berbentuk Joglo. Di dalam masjid ada mimbar tua yang terbuat dari kayu jati dengan ornamen pada pegangan mimbar. 

Mimbar tersebut juga dilengkapi dengan sebuah tongkat yang dipakai oleh khatib pada saat memberikan khutbah. Sisi kiri dan kanan masjid ada ruang yang disebut pasetren, ruang ini khusus untuk jemaah perempuan.

Pintu gerbangnya berundak 14 yang terbagi dalam tiga bagian, yakni undakan pertama berjumlah tiga, kedua lima dan ketiga enam. Undakan sendiri memiliki arti, tiga undakan pertama berarti Islam itu terdiri dari tiga elemen yakni Iman, Islam dan ikhsan.

Ketua Takmir Masjid Pathok Negoro, Plosokuning, Minomartani, Ngaglik, Sleman, Kamalludin Purnomo menjelaskan, lima undakan kedua menunjukkan bahwa rukun Islam itu ada lima dan enam undakan ketiga menunjukkan bahwa rukun iman ada enam. 

“Mustoko masjid ada gado dengan lambang Alif, sebagai simbol hanya Allah yang disembah.  Selain itu, dalam  kompleks masjid juga terdapat makam,” katanya, Senin (19/4/2021). 

Makam tersebut merupakan makam imam pertama yakni, Kiai Mustafa. Keberadaan makam di dekat masjid ini juga memiliki nilai historis dan filosofis bagi umat Islam, yakni ketika datang ke masjid untuk beribadah sekaligus mengingat kematian dan alam akhirat.


Editor : Kastolani Marzuki

Follow Berita iNews di Google News