Pandemi Covid-19, Psikolog Ungkap Masyarakat Jakarta Terbagi 3 Tipe saat Sambut New Normal

Antara ยท Minggu, 31 Mei 2020 - 22:07 WIB
Pandemi Covid-19, Psikolog Ungkap Masyarakat Jakarta Terbagi 3 Tipe saat Sambut New Normal
Pandemi Covid-19 belum reda di Indonesia. (Foto: Antara)

JAKARTA, iNews.id – Wabah virus corona baru (Covid-19) memang belum reda, termasuk di Indonesia. Sementara terkait dibukanya kembali pusat perbelanjaan atau mal mendatangkan beberapa reaksi dari masyarakat, seperti menyambut dengan gembira atau tidak setuju.

Menurut psikolog Intan Erlita, M.Psi, masyarakat Jakarta kini terbagi menjadi tiga tipe pada era normal baru, yakni tipe yang menyambut antusias, memilih untuk tetap di rumah, dan 50:50.

"Ada tipe yang begitu tahu mau masuk new normal langsung happy, langsung pengin ke mal lah, nge-list mau makan apa, terus sudah excited lah baju-baju yang mau mereka pakai yang selama ini cuma di lemari doang. Ada yang kayak gitu," kata Intan, Minggu (31/5/2020).

Tipe yang memilih tetap di rumah adalah orang-orang yang waspada. Mereka cenderung memiliki rasa takut dan menunggu sampai keadaan benar-benar normal, bukan normal baru.

"Ada juga yang masih wait and see dulu deh, masih mau lihat dulu karena takut, masih yang penuh hati-hatinya. Jadi memilih untuk di rumah aja," kata Intan.

Tipe terakhir adalah orang-orang yang datang ke pusat perbelanjaan atau mal hanya untuk mencari sesuatu yang benar-benar penting, bukan sengaja datang untuk jalan-jalan.

"Tapi ada juga yang di tengah-tengahnya, yang kalau ke luar rumah kalau urgent doang cuma mau kerja, tapi kalau ke anak enggak boleh keluar rumah dulu," ujar mantan presenter olahraga itu.

Intan juga menegaskan bahwa normal baru bukanlah suatu keadaan yang benar-benar normal. Era normal baru adalah bagaimana masyarakat hidup berdampingan dengan virus Covid-19, sehingga tetap harus mengikuti protokol kesehatan dan keamanan.

"Jadi jangan sampai kita salah nangkep dengan ini berarti udah normal. Enggak kayak gitu, garis merahnya adalah kita hidup berdampingan, tapi ada Covid-19 nih. Bisa dikatakan back to normal kalau si Covid-19 sudah enggak ada atau sudah ditemukan vaksinnya," ucap Intan.


Editor : Tuty Ocktaviany

Follow Berita iNews di Google News