Perbedaan Khutbah Tabligh dan Dakwah dalam Islam, Pengertian serta Dalil

Kastolani Marzuki · Senin, 12 September 2022 - 08:55 WIB
Perbedaan Khutbah Tabligh dan Dakwah dalam Islam, Pengertian serta Dalil
Habib Jindan dalam Tabligh Akbar yang digelar Pemerintah Kabupaten Barito Kuala untuk memperingati Tahun Baru Islam 1444 Hijriah. Selain tabligh, ada metode khutbah dan dakwah.(Foto: dok Pemkab Batola)

JAKARTA, iNews.id - Perbedaan Khutbah Tabligh dan Dakwah mungkin belum banyak yang mengetahuinya. Ketiganya memang sama-sama menyampaikan pesan kebaikan dalam agama Islam namun ada perbedaan.

Khutbah, tabligh, dan dakwah membutuhkan manajemen yang profesional. Sebab, ketiganya memadukan beragam sumber daya yang ada untuk mengajak pihak internal dan eksternal untuk memeluk, mencintai, dan mengamalkan ajaran Islam, atau menyempurnakan nilai ajaran yang sudah terhunjam di dada setiap muslim (internal). 

Di antara faktor penting keberhasilan dakwah adalah memulai dan mengamalkan terlebih dahulu ajaran Islam kepada diri sendiri, keluarga terdekat, baru kemudian mengajak pihak lain. 

Selain itu, mengajak atau dakwah kepada orang lain untuk berbuat baik harus dilakukan dengan cara-cara yang baik dan bijaksana. Hal ini sudah diteladankan Nabi Muhammad SAW dalam berdakwah dan diteruskan para sahabat serta wali-wali Allah.

Dalil mengenai anjuran berdakwah dengan cara hikmah disebutkan dalam Al Quran, Surat An Nahl ayat 125. Allah SWT berfirman:

ٱدْعُ إِلَىٰ سَبِيلِ رَبِّكَ بِٱلْحِكْمَةِ وَٱلْمَوْعِظَةِ ٱلْحَسَنَةِ ۖ وَجَٰدِلْهُم بِٱلَّتِى هِىَ أَحْسَنُ ۚ إِنَّ رَبَّكَ هُوَ أَعْلَمُ بِمَن ضَلَّ عَن سَبِيلِهِۦ ۖ وَهُوَ أَعْلَمُ بِٱلْمُهْتَدِينَ

Latin: Ud'u ilā sabīli rabbika bil-ḥikmati wal-mau'iẓatil-ḥasanati wa jādil-hum billatī hiya aḥsan, inna rabbaka huwa a'lamu biman ḍhalla 'an sabīlihī wa huwa a'lamu bil-muhtadīn.

Artinya: Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk. (QS. An Nahl: 125).

Dalam ayat ini, Allah SWT memerintahkan kepada Rasul-Nya untuk menyeru manusia dan orang-orang yang mengikuti agama Allah dengan cara bijakasana. Dan bicaralah kepada manusia dengan metode yang sesuai dengan mereka, dan nasihati mereka dengan baik-baik yang akan mendorong mereka menyukai kebaikan dan menjauhkan mereka dari keburukan. Debatlah mereka dengan cara perdebatan yang terbaik, dengan halus dan lemah lembut. 

Adapun hidayah bagi mereka terserah kepada Allah semata. Dia lebih tahu siapa saja yang sesat dari jalan-Nya dan Dia lebih tahu orang-orang yang akan mendapatkan hidayah.

Perbedaan Khutbah Tabligh dan Dakwah

Khutbah, tabligh dan dakwah merupakan salah satu cara dan upaya menebarkan kebaikan dan mencegah kemunkaran dengan cara-cara yang baik. 

Anjuran untuk menebarkan kebaikan itu dibebankan kepada tiap umat sebagaimana disebutkan dalam Alquran, Surat Ali Imran ayat 104. Allah SWT berfirman: 

وَلْتَكُن مِّنكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى ٱلْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِٱلْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ ٱلْمُنكَرِ ۚ وَأُو۟لَٰٓئِكَ هُمُ ٱلْمُفْلِحُونَ

Latin: Waltakum mingkum ummatuy yad'uụna ilal khairi wa ya`murụuna bil ma'rụufi wa yan hauna 'anil-mungkar, wa ulaa`ika humul-mufliḥụuun.

Artinya: Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung. (QS. Ali Imran: 104).


Editor : Kastolani Marzuki

Follow Berita iNews di Google News