skin ads
skin ads
Hikmah

12 Istri Nabi Muhammad SAW, Profil, Kepribadian dan Perjuangannya dalam Islam

Kastolani Marzuki ยท Rabu, 07 Desember 2022 - 07:00 WIB
12 Istri Nabi Muhammad SAW, Profil, Kepribadian dan Perjuangannya dalam Islam
Nabi Muhammad SAW memiliki 12 istri yang mulia. (Foto: Freepik)

JAKARTA, iNews.id - Istri Nabi Muhammad SAW yang berjumlah 12 orang merupakan perempuan terpilih dan mulia baik di dunia maupun akhirat. Para istri Nabi SAW juga mendukung penuh misi dakwah Nabi SAW dan ikut berjuang untuk tegaknya agama Islam.

Mengenai jumlah istri Nabi SAW, ulama berbeda pendapat. Sebagian menyebutkan ada 12 orang, 11, 9 dan 13. 

Dalam Tafsir Ibnu Katsir disebutkan Nabi SAW memiliki 9 istri. Lima istri dari kalangan kabilah Quraisy yaitu Aisyah, Hafsah, Ummu Habibah, Saudah, dan Ummu Salamah. 

Selain itu, Safiyyah binti Huyay An-Nadriyyah, Maimunah bintil Haris Al-Hilaliyah, Zainab binti Jahsy Al-Asadiyah, dan Juwairiyah binti Haris Al-Mustaliqiyah. Selain itu, Mariatul QIbtiyah dari Mesir dan Raihana binti Zayd.

Istri Nabi Muhammad SAW

Dilansir dari Buku Leadership Ummahtul Mukminin Dalam Pendidikan Islam karangan Dr Rosmiaty Azis, istri Nabi Muhammad SAW ada 12 orang.

Para istri Nabi Muhammad SAW tersebut mendapat gelar mulia yakni ummahatul Mukminin yang artinya para ibu dari kaum mukmin.

12 Istri Nabi Muhammad tersebut adalah sebagai berikut:

1. Khadijah binti Khuwailid
2. Saudah binti Zam’ah
3. Aisyah binti Abu Bakar
4. Hafsah binti Umar
5. Zainab binti Huzaimah
6. Ummu Salamah
7. Zainab binti Jahas
8. Juwairiyah binti Al-Harits
9. Shafiah binti Huyai
10. Ummu Habibah
11. Maria Al-Qibthiyah
12. Maimunah binti Al-Harist

Profil 12 Istri Nabi Muhammad SAW

1. Khadijah Binti Khuwalid

Khadijah binti Khuwalid merupakan istri Nabi Muhammad SAW yang pertama. Khadijah merupakan pebisnis ulung dan dermawan dari kalangan Suku Quraisy. 

Khadijah juga istri dan perempuan pertama yang menjadi Ummahatul Mu’minin. Khadijah membina rumah tangga dengan Nabi SAW yang penuh kebahagiaan selama 15 tahun.

Dari pernikahan dengan Khadija, Nabi SAW dikarunia 6 putra dan putri yakni:

1. Al Kasim
2. At-Tanjib
3. At-Thahir
4. Rukayyah isteri Utsman bin Affan
5. Zainab isteri dari Abul Ash bin Rabi
6. Ummu Kalsum, isteri dari Utsman bin Affan setelah
Rukayyah wafat.
7. Fatimah isteri dari Ali bin Abi Thalib

Anak-anak Nabi dengan Khadijah yang laki-laki meninggal pada masa kecil, sedang putri-putrinya semuanya hidup sampai umur dewasa dan selamat berhijrah ke Madinah.
Khadijah wafat tahun 10 H dalam umur 65 tahun dan dimakamkan di Mual’la di syi’ib Hayun Mekkah.

2. Saudah binti Zam'ah

Istri Nabi Muhammad SAW kedua yakni Saudah binti Zam'ah. Saudah merupakan janda dari Sakran Ibnu Amir Sakran, salah seorang muslim yang mula-mula masuk Islam di kala Islam masih lemah dan ikut hijrah ke Habasyah (Ethiopia). 

Sepeninggal suaminya, Saudah tidak ada yang mengayominya kecuali kalau ia kembali ke rumah keluarganya yang masih kafir. Saudah tiba-tiba dilamar oleh Rasulullah Saw, atas dasar psikologis dan sosiologis dalam perkawinan dengan Rasulullah mereka mempunyai hubungan dengan urusan kerumah-tanggaan bahkan mereka merasa puas karena Allah mengangkat derajatnya menjadi Ummul Mu'minin dan tinggal di rumah Rasulullah SAW membina dan mengurus putri-putri Rasulullah SAW.

Saudah adalah istri Nabi yang termasuk mula-mula masuk Islam dan termasuk orang yang dalam membela agama Tuhan, memikul berbagai macam penderitaan, turut berhijrah ke Abissinia. Saudah juga sudah Islam dan ikut berhijrah bersama dengan Nabi ia juga turut sengsara dan menderita, Nabi mengawininya untuk memberikan tempat yang setaraf dengan Ummul Mu'minin.untuk meringankan kekejaman hidup yang dideritanya. 

Pernikahan Nabi Muhammad SAW dengan Saudah tidak dikaruniai anak.

3. Siti Aisyah binti Abu Bakar

Istri Nabi Muhammad SAW ketiga yakni Siti Aisyah binti Abu Bakar Ash Shiddiq.

Aisyah binti Abu Bakar satu-satunya istri Rasul yang masih gadis saat dinikahi.
Meskipun masih mudah usianya tapi amat tangkas dan cerdas, sehingga menjadi tempat para sahabat bertanya apabila ada sesuatu masalah agama yang sulit. 

Aisyah adalah satu-satunya wanita Islam yang memegang tampuk pimpinan dalam urusan hukum-hukum keagamaan dalam lingkungan umat, pula satu-satunya wanita yang cukup mengemudikan pimpinan di lapangan keagamaan pada muslimat.
Meski bagaimanapun juga ia selalu berusaha mencontoh dan memberi tauladan yang baik kepada wanita Islam, agar pandai dan cakap mengurus rumah tangga, di samping kesibukankesibukan dan perjuangan menegakkan agama yang waktu itu baru sedang bertumbuh dan berkembang.
Menurut Ibnu Ishak: Aisyah masuk Islam dalam keadaan masih kecil (masih kanak-kanak) sedikit banyaknya ia telah turut bersama Nabi dan Abu Bakar dalam menegakkan kalimat Allah SWT sejak permulaannya, ia telah turut pula menyampaikan dakwah.

Di dalam sejarah dicatat bahwa Aisyah telah menceritakan pernikahannya, sebagai berikut: 

"Sewaktu saya sedang bermain ayun-ayunan dengan temanteman di luar rumah, tiba-tiba datanglah ibu beliau pegang tanganku, lalu dibawanya aku ke dalam rumah dibersihkan badanku dihiasinya dan didandaninya saya, kemudian didudukkannya di dekat Rasulullah sampai waktu malam dan setelah larut malam tamu-tamu sudah pulang maka tinggalah saya berdua dengan Rasulullah.
Aisyah sebagai seorang wanita yang cantik rupawan cendekiawan dan banyak memiliki ilmu pengetahuan agama, hafal Al-Qur’an dan Hadits. Rasulullah sangat menyayangi Aisyah, selalu memanggilnya dengan panggilan “Humairah", yang artinya bunga ros yang kemerah-merahan.

Aisyah wafat pada malam selasa 17 Ramadhan pada tahun 58 H. dalam usia 65 tahun, dan mereka mengabdi ke pada Allah ± 56 tahun dan dikuburkan di Madinah.

4. Hafsah binti Umar

Istri Nabi Muhammad SAW keempat yakni Hafsah binti Umar bin Khattab.
Nabi memperisterikannya adalah untuk membalas jasa baik ayahnya dan buat menghibur hati Hafsah yang susah lantaran meninggal suaminya pada peperangan Badar, dan untuk memuliakan hati Umar yang telah kecewa atau tertolaknya lamaran untuk Usman, akan tetapi Rasulullah mengawini Hafsah adalah untuk memuliakan suaminya yang telah gugur di medan peperangan Uhud dan mengeratkan hubungan darah.

Ummu Hafsah mendapat kehormatan sebagai Ummul Mu'minin, karena menjadi suri tauladannya bagi kaum mu’minin tentang imannya, ibadahnya dan lagi hafal kitab suci Al- Qur’an serta pandai menulis dan membacanya.
Ummu Hafsah wafat dalam bulan Sya’ban pada tahun 45 H dan beliau menutup usianya di Madinah. 

5. Zainab binti Khuzsinah

Istri Nabi Muhammad SAW kelima yakni Zainab binti Khuzsinah
Dia adalah seorang wanita yang sudah terkenal sejak zaman Jahiliyah tentang sifat- sitatnya yang baik, penyayang dan penghibah kepada fakir miskin, sehingga beliau digelar Ummahatul Mu'minin. 

Siti Zainab ditinggalkan menjanda yang pada saat itu sanak keluarganya belum ada yang memeluk agama Islam. Penderitaan Zainab diketahui oleh Nabi, maka Nabi merasa kasihan terhadapnya karena mengingat jasa suaminya dalam peperangan, yang sangat teguh menegakkan agama (kalimat Allah), maka tergeraklah hati Nabi dengan niat suci untuk mengambil menjadi istrinya.
Sejarah menjelaskan, bahwa perkawinan Zainab dengan Rasulullah SAW, dan hidupnya tidak lama. Siti Zainab adalah turunan bangsawan, beliaulah isteri yang mula-mula menyusul Rasulullah saw ke alam Baqa.

6. Ummu Salamah

Istri Nabi Muhammad SAW keenam yakni Ummu Salamah. Dia dinikahi oleh Rasulullah saw, karena pada waktu perang Uhud suaminya menderita luka-luka sampai meninggal, maka Nabi saw, bertindak untuk melindunginya dan mengurus anakanaknya. Dan beliau wafat pada tahun 20 H, dan berumur 65 tahun, beliaulah yang kedua di antara para isteri Nabi saw yang menyusul ke alam Baqa.

7. Zainab Binti Jahasy

Zainab binti Jahasy merupakan istri Nabi Muhammad SAW ketujuh. Sesungguhnya Zainab kawin dengan Nabi adalah suatu perkawinan dengan perintah llahi. Di dalam hati Nabi melihat puteri yang dipaksa kawin dengan seorang yang tidak disenanginya. Demi untuk memenuhi perintah Allah, beliau ingin mengobati hatinya.

Zainab menjadi istri Rasulullah saw, dan sungguh tidak ada seorangpun di antara isteri-isteri beliau yang menyamai kedudukan di samping Rasulullah saw.

Zainab juga mendapat gelar Ummul Mukminin karena dipelihara oleh Allah swt dengan agamanya dan sebagai wanita shaleh, tekun dan benar dalam agamanya, paling benar percakapannya dan paling rajin menghubungkan silaturahmi, paling banyak sedekahnya dan paling banyak mengorbankan dirinya bekerja yang kemudian hasilnya itu diserahkannya untuk mendekatkan dirinya kepada Allah swt.

8. Juwairiyah binti Harists

Istri Nabi Muhammad SAW kedelapan yakni Juwairiah binti Harits. Nabi memperistrikan Juwairiah binti Harits, putri tawanan perang Bani Musthalaq yang suaminya meninggal pada peperangan tersebut.

Nabi membebaskannya lalu mengajak masuk Islam dan mengangkat derajat Bani Musthalaq dengan mengawini Juwariah, selanjutnya sahabat-sahabat yang memiliki tawanan juga membebaskan mereka dan mereka sama masuk Islam.

Juwairiah dalam sejarah Islam sebagai ibu kaum beriman, yang mana tidak ada seorang wanita yang lebih banyak membawa keberkatan bagi kaumnya dari padanya, dengan perkawinannya ratusan keluarga dari kaumnya yang merdeka, yang tadinya menjadi budak.

9. Shafiah binti Huyay

Shafiah binti Huyay merupakan istri Nabi Muhammad SAW kesembilan. Perkawinan Nabi dengan Shafiyah adalah untuk melindungi dan menghormati sebagai seorang bangsawan pada kaumnya. Selama Shafiah binti Huyay berumah tangga dengan Rasul adalah untuk menghormatinya dan melindungi sebagai orang bangsawan dari kaumnya. 

Perkawinan Nabi SAW dengan seorang puteri Yahudi adalah merupakan suatu tindakan yang menunjukkan persamaan antara orang Arab dengan orang ajam, dan tetaplah kedudukannya sebagai Ummul Mu'minin.

Shafiah menutup usianya dengan tenang dan kembali menghadap rahmat Tuhannya dalam bulan Ramadhan tahun 50 H dan dimakamkan pada pekuburan Baqi di Madinah.

10. Ummu Habibah

Istri Nabi Muhammad SAW ke-10 yakni Ummu Habibah binti Abu Sufyan. Perkawinan ini adalah untuk menghibur Ummu Habibah yang ditinggalkan oleh suami- nya karena ia murtad, dan memeluk agama Islam.

Betapa penghormatan (penghargaan) kepada Rasulullah sampai mereka ikut hijrah karena takut pada ayahnya yang masih kafir. Beliau wafat pada tahun 51 H, dan dikuburkan di perkuburan Baqi, Maemunalah yang beruntung di tempat itu, beliau mendapat madu Rasulullah saw, pertama kalinya dan di tempat itu pula beliau dikuburkan.

11.  Maria Al-Qibthiyah

Istri Nabi Muhammad SAW ke-11 adalah Maria Al Qibtiyah. Dia seorang putri Mesir, ia adalah seorang budak yang dihadiahkan kepada Rasulullah SAW, dari raja Rumawi di Mesir, yaitu Muqausin yang merupakan balasan dari surat Nabi yang mengajak masuk Islam. 

Akan tetapi tidak mau melepaskan kerajaannya, maka ia membalas surat Nabi dengan memberikan hadiah puteri yang cantik. Sesungguhnya dalam hati Muqauqis ini membenarkan Rasulullah, berdasarkan dengan Hadits:
Artinya: "Hendaklah kamu melakukan wasiatku supaya berbuat baik kepada Qibthy sesungguhnya antara kita dengan mereka ada hubungan perjanjian dan dia ada hubungan kekeluargaan.
Maria Al Qibtiyah wafat pada tahun 16 H, dan dikuburkan di Baqi.

12. Maemunah binti Al-Harist

Istri Nabi Muhammad SAW terakhir yakni ke-12 adalah Maemunah binti Al Harist. 

Perkawinan Nabi dengan Maemunah adalah untuk menghormati wanita, dan untuk memelihara serta menyelamatkan sebagai bujukan bagi orang yang ditinggal mati oleh suaminya di medan Jihad. 

Perkawinan Nabi itu didasari dengan pertimbangan sosial dan perjuangan. Maemunah adalah seorang janda yang terpikat hatinya untuk masuk Islam tatkala melihat rombongan umat Islam melakukan ibadah haji tahun ke 7 H.
Ketika Rasulullah menjelang akhir hayatnya, Nabi akan pindah ke rumah Maemunah, karena di sanalah sebenarnya Nabi harus berada, maka dengan segala kerelaan hati Maemunah mengizinkan Rasulullah dirawat di rumah isterinya yang disenangi. 

Rasulullah tidak lama hidup bersama Maemunah, dan beliau meninggal pada zaman Mu'awiyah tahun 51 H. dan dikuburkan di Sarif, yaitu tempat berberkat, dimana Rasulullah mengadakan hubungan yang pertama dengan dirinya, yaitu dalam perjalanan dari Madinah ke Sarif.
Adapun kepribadian Maemunah sangat tinggi dan penuh takwa kepada Allah dan suka menghubungkan silaturrahmi, sehingga Aisyah pernah berkata:

Artinya: "Sudah pergi, demi Allah Maemunah sudah pergi sungguh Demi Allah betul-betul dia adalah yang paling takwa di antara kami, dialah yang paling banyak Menghubungkan silaturahmi".

Demikianlah profil singkat 12 Istri Nabi Muhammad SAW yang bergelar Ummahatul Mukminin beserta kepribadiannya dan perjuangannya bersama Rasulullah SAW dalam mendakwahkan agama Islam, semoga hal itu menjadi contoh bagi ibu-ibu kaum muslimin dewasa ini.

Wallahu A'lam


Editor : Kastolani Marzuki

Follow Berita iNews di Google News