skin ads
skin ads
Hikmah

5 Contoh Hadits Fi'liyah Lengkap Teks Arab, Latin, Artinya serta Pengertiannya

Kastolani Marzuki · Sabtu, 18 Januari 2025 - 07:00 WIB
5 Contoh Hadits Fi'liyah Lengkap Teks Arab, Latin, Artinya serta Pengertiannya
Ilustrasi contoh hadits fi'liyah lengkap dengan pengertiannya. (Foto: Freepik)

JAKARTA, iNews.id - Contoh hadits fi'liyah yang merupakan perilaku Nabi Muhammad SAW berikut ini bisa dijadikan pedoman umat Islam dalam kehidupan sehari-hari.

Hadits biasa juga dimaknai dengan Sunnah yang merupakan pedoman kedua bagi umat Islam setelah Al Quran. Mengikuti Sunah Nabi merupakan bukti kecintaan kepada Allah. Hal itu disebutkan dalam Al Quran, Surat Ali imran ayat 31.

قُلْ اِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّوْنَ اللّٰهَ فَاتَّبِعُوْنِيْ يُحْبِبْكُمُ اللّٰهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ ۗ وَاللّٰهُ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ

Artinya: Katakanlah (Nabi Muhammad), “Jika kamu mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah akan mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu.” Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.(QS. Ali Imran: 31).

Mengikuti Sunah Nabi akan menghindarkan umat dari kesesatan dan bid’ah, sebagaimana yang disabdakan oleh Rasulullah Saw:  

“Aku tinggalkan dua perkara untukmu sekalian, dan kalian tidak akan tersesat selama-lamanya, selama kalian selalu berpegang teguh kepada keduanya, yaitu kitab Allah dan Sunnah Rasul-Nya".  (HR. Muslim).

Pengertian Hadits Fi'liyah

Dilansir dari Buku Quran Hadis Madrasah Aliyah Kelas X, Hadits berasal dari kata hadatsa yang berarti baru peristiwa, muda, perkataan, cerita.

Adapun menurut istilah Hadits adalah segala sikap, perkataan, perbuatan dan penetapan/ persetujuan (taqrir) Rasulullah SAW.

Secara harfiyah hadis berarti jalan hidup yang dibiasakan, berita, perkataan yang dihafalkan disebarluaskan dan ditradisikan para sahabat, tabi'i dan para ulama. 

Hadis dibedakan menjadi tiga bagian yakni, hadits qauliyah, hadits fi'liyah, dan hadits taqririyah. 

Hadis qauliyah yaitu segala bentuk perkataan atau ucapan yang disandarkan kepada Nabi SAW, maksudnya adalah hadist ini berupa perkataan Nabi SAW yang berisi berbagai macan tuntutan, petunjuk syari’at, peristiwa atau kisah, baik berkaitan dengan akidah, syari’at maupun akhlaq.

Hadis Fi'liyah yakni perbuatan-perbuatan Nabi SAW yang sampai kepada umatnya melalui penukilan sahabat. 
Kualitas hadits fi'liyah ini menduduki tingkat kedua setelah qauliyah. Sunnah fi’liyah juga dapat dimaknai sunnah Nabi SAW yang berupa perbuatan Nabi yang diberitakan oleh para sahabat mengenai soal-soal ibadah dan lain-lain seperti melaksanakan shalat manasik haji dan lain-lain. Untuk mengetahui hadis yang termasuk kategori ini, di antaranya terdapat kata-kata kana/yakunu atau ra’aitu/ra’aina.

Sedangkan Hadis Taqririyah yakni keadaan Nabi SAW yang mendiamkan, tidak berkomentar dan tidak menyanggah serta menyetujui apa yang dilakukan oleh para sahabatnya.

Nah, berikut ini kumpulan contoh hadits fi'liyah lengkap dengan teks Arab, latin, dan artinya.

5 Contoh Hadits Fi'liyah

1. Hadits Fi'liyah tentang Cara Shalat di Atas Kendaraan

عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ أَنَّ النَّبِيَّ كَانَ يُصَلِّي عَلَى رَاحِلَتِهِ نَحْوَ الْمَشْرِقِ فَإِذَا أَرَادَ أَنْ يُصَلِّيَ الْمَكْتُوبَةَ نَزَل فَاسْتَقْبَل الْقِبْلَةَ

Dari Jabir bin Abdillah radhiyallahuanhu bahwa Nabi SAW shalat di atas kendaraannya menuju ke arah Timur. Namun ketika beliau mau shalat wajib, beliau turun dan shalat menghadap kiblat. (HR. Bukhari)

2. Hadits Fi'liyah tentang Tata Cara Shalat Nabi

عَنْ مَالِكِ بْنِ الْحُوَيْرِثِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «صَلُّوا كَمَا رَأَيْتُمُونِي أُصَلِّي»، رَوَاهُ البُخَارِيُّ.

Dari Malik bin Al-Huwairits radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Shalatlah kalian (dengan cara) sebagaimana kalian melihatku shalat.” (HR. Bukhari) [HR. Bukhari, no. 628 dan Ahmad, 34:157-158]

3. Hadits Fi'liyah Cara Shalat Nabi dengan Mengangkat Tangan

وَعَنِ ابنِ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَرْفَعُ يَدَيْهِ حَذْوَ مَنْكِبَيْهِ إِذَا افتَتَح الصَّلاةَ، وَإذَا كَبَّرَ للرُّكوعِ، وَإِذَا رَفَعَ رَأْسَهُ مِنَ الرُّكوعِ. مُتَّفَقٌ عَلَيهِ.

Artinya: Dari Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma, sesungguhnya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengangkat kedua tangannya sejajar dengan kedua bahunya, ketika beliau memulai shalat, ketika bertakbir untuk rukuk dan ketika mengangkat kepalanya dari rukuk. (Muttafaqun ‘alaih) [HR. Bukhari, no. 735 dan Muslim, no. 390)

4. Hadits Fi'liyah tentang Cara Manasik Haji

 خُذُوا عَنِّى مَنَاسِكَكُمْ فَإِنِّى لاَ أَدْرِى لَعَلِّى أَنْ لاَ أَحُجَّ بَعْدَ حَجَّتِى هَذِهِ

Artinya: Ambillah dariku manasik-manasik kalian, karena sesungguhnya aku tidak mengetahui, mungkin saja aku tidak berhaji setelah hajiku ini. (HR. Muslim).

5. Hadits Fi'liyah tentang Cara Wudhu

 سَمِعْتُ أَنَسَ بْنَ مَالِكٍ يَقُولُ: كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَتَوَضَّأُ عِنْدَ كُلِّ صَلَاةٍ، قَالَ: قُلْتُ فَأَنْتُمْ كَيْفَ كُنْتُمْ تَصْنَعُونَ؟ قَالَ: كُنَّا نُصَلِّي الصَّلَوَاتِ بِوُضُوءٍ وَاحِدٍ مَا لَمْ نُحْدِثْ.

Artinya: Anas ibnu Malik mengatakan bahwa dahulu Nabi Saw. sering melakukan wudu pada setiap kali salatnya. Lalu Amr ibnu Amir Al-Ansari bertanya, "Bagai­mana dengan wudu kalian, apakah yang kalian (para sahabat) lakukan?" Anas ibnu Malik r.a. menjawab, "Kami (para sahabat) melaku­kan semua salat hanya dengan sekali wudu selagi kami tidak berha­das." (HR. Imam Bukhari)

عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ؛ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ إِذَا تَوَضَّأَ أَخَذَ كَفًّا مِنْ مَاءٍ فَأَدْخَلَهُ تَحْتَ حَنَكِهِ، يُخَلِّلُ بِهِ لِحْيَتَهُ، وَقَالَ: "هَكَذَا أَمَرَنِي بِهِ رَبِّي عَزَّ وَجَلَّ.

Artinya: Dari Anas ibnu Malik, bahwa Rasulullah Saw. apabila hendak mela­kukan wudu terlebih dahulu mengambil air sepenuh telapak tangan­nya, kemudian beliau masukkan ke dalam dagunya, lalu menyela-nye­lai janggutnya dengan air itu. Dan bersabda: Beginilah cara yang diperintahkan oleh Tuhanku. (HR. Abu Daud)

Itulah ulasan contoh hadits fi'liyah lengkap dengan teks Arab, latin, dan artinya.

Wallahu A'lam


Editor : Kastolani Marzuki

Follow Berita iNews di Google News