8 Masalah Kesehatan yang Mengincar Pria, Nomor 2 Bisa Sebabkan Kematian

Antara · Minggu, 14 Juni 2020 - 12:23 WIB
8 Masalah Kesehatan yang Mengincar Pria, Nomor 2 Bisa Sebabkan Kematian
Biasakan rutin cek kesehatan. (Foto: Ilustrasi Mediviahospital)

JAKARTA, iNews.id - Sebagian besar pria cenderung tidak terlalu peduli dengan masalah kesehatan. Padahal, ada beberapa penyakit yang umumnya menyerang kaum Adam.

Para pria memiliki risiko yang lebih besar terhadap masalah kesehatan seperti jantung, paru, stroke hingga diabetes. Sebagai bentuk pencegahan, ketahui dulu masalah kesehatan apa saja yang mengintai kaum pria, seperti dilansir Boldsky, Minggu (14/6/2020).

1. Kanker paru

Sebagian besar disebabkan oleh merokok, namun kanker paru juga terjadi pada orang yang tidak pernah merokok dan pada orang yang tidak pernah terpapar asap rokok dalam waktu lama. Selain merokok, paparan asap rokok, paparan asbes atau radon dan polusi udara juga dapat menyebabkan perkembangan kanker paru.

2. Penyakit jantung

Salah satu penyebab kematian yang paling umum adalah penyakit jantung datang dalam berbagai bentuk. Meskipun penyakit ini membunuh pria dan wanita, hampir dua kali lebih banyak pria meninggal karena kondisi kardiovaskular.

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat, satu dari empat pria tahun memiliki penyakit jantung dan tekanan darah tinggi dan umumnya terjadi pada usia di bawah 45 tahun. Beberapa masalah jantung umum yang memengaruhi kesehatan pria adalah aritmia, gagal jantung, penyakit jantung bawaan dan lainnya.

3. Kanker prostat

Kanker prostat adalah penyebab kematian kedua pada pria setelah kanker paru. Namun, penyakit ini dapat diobati jika ditemukan pada tahap awal. Tantangannya adalah kanker prostat tidak menunjukkan gejala sampai menyebar ke bagian lain dari tubuh.

4. Stroke

Stroke berkembang ketika ada gangguan yang tak terduga dan tiba-tiba dalam suplai darah. Ini dapat berkembang sebagai akibat dari masalah jantung, penyumbatan arteri karena kolesterol dan penyalahgunaan zat.

Stroke dapat bervariasi tergantung intensitas, di mana stroke mini sering tidak menyebabkan kerusakan permanen dan dapat sembuh sendiri dalam waktu 24 jam, sedangkan yang parah dapat mengakibatkan kematian. Tingkat kejadian stroke adalah 1,25 kali lebih besar terjadi pada pria dibanding wanita.

5. Depresi

Depresi adalah salah satu gangguan kesehatan mental yang paling umum dan 300 juta orang di dunia memerangi depresi setiap hari. Depresi dapat meningkatkan risiko seseorang untuk mengembangkan pikiran bunuh diri dan melukai diri sendiri.

Sebuah penelitian telah mengaitkan kanker paru dengan depresi, di mana beberapa tanda dan gejala fisik, termasuk batuk, mengi, penurunan berat badan, insomnia, kelelahan, dan nyeri dada, dapat mengganggu kualitas hidup dan menyebabkan gangguan depresi.

6. Penyakit liver atau hati

Sebuah studi menghubungkan perkembangan umum penyakit hati pada pria dengan alkohol dan penggunaan tembakau. Laporan menunjukkan bahwa pria memiliki risiko tingkat kematian akibat alkohol dan menjalani perawatan di rumah sakit lebih tinggi dibandingkan wanita.

Konsumsi alkohol yang berlebihan dapat meningkatkan risiko kanker mulut, tenggorokan, kerongkongan, hati, dan kanker usus besar, serta disfungsi ereksi dan ereksi, masalah kesehatan umum lainnya yang dilaporkan pada pria.

7. Disfungsi Ereksi

Disfungsi ereksi dilaporkan terjadi pada dua pertiga pria yang berusia lebih tua dari 70 tahun dan hingga 39 persen pria 40 tahun. Pria dengan disfungsi ereksi juga dilaporkan mengalami depresi.

Disfungsi ereksi paling sering disebabkan oleh aterosklerosis, yang menyebabkan serangan jantung dan stroke dan dokter menganggap disfungsi ereksi sebagai tanda peringatan dini untuk penyakit kardiovaskular.

8. ​​​Diabetes

Diabetes mellitus atau diabetes adalah kondisi kronis yang terjadi ketika pankreas tidak menghasilkan insulin yang cukup. Jika tidak diobati, diabetes dapat menyebabkan kerusakan saraf dan ginjal, penyakit jantung dan stroke, bahkan masalah penglihatan.

Untuk pria, diabetes dapat meningkatkan risiko kadar testosteron yang lebih rendah, kehilangan massa otot dan impotensi seksual, yang pada gilirannya menyebabkan depresi atau kecemasan. Meskipun tidak ada obat permanen untuk diabetes, namun penyakit ini dapat dijaga dengan campuran gaya hidup sehat, olahraga, dan obat-obatan.


Editor : Tuty Ocktaviany

Follow Berita iNews di Google News