JAKARTA, iNews.id - Setelah Ramadhan, Muslim dituntut untuk tetap istiqomah melakukan amalan ibadah. Ibadah puasa selama sebulan penuh dibarengi dengan qiyamul lail yakni shalat malam serta tadarus Al Quran maupun amalan sunnah lainnya seperti sedekah dan iktikaf tetap harus terus dijaga dan dipelihara.
Sebab, Pasca Ramadhan amal ibadah dan ketakwaan seseorang menjadi kendur. Dalam Al Quran, Allah SWT berfirman:
إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا
Artinya: Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan, "Tuhan kami ialah Allah, " kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka. (QS. Fushshilat ayat 30)
Dalam ayat ini, Muslim diperintahkan untuk ikhlas dalam beramal hanya karena Allah Swt, yaitu dengan menaati apa yang telah diperintahkan oleh Allah Swt kepada mereka.
Muara ibadah puasa di Bulan Ramadhan adalah membentuk pribadi Muslim yang bertakwa sebagaimana tertuang dalam firman-Nya di dalam QS: Al-Baqarah:183 yang berbunyi :
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ
Artinya “Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa” (QS:Al-Baqarah:183).
Takwa di sini bukan hanya sebagai label atau kata belaka, melainkan diperintahkan untuk benar-benar mengamalkan dan istiqomah menjalankannya. Muslim dituntut untuk terus menjaga spirit Ramadhan dalam kehidupan sehari-hari.
Amalan Pasca Ramadhan agar bisa istiqomah
Ada banyak amalan pasca Ramadhan yang bisa dilakukan agar bisa istiqomah. Amalan-amalan ibadah tersebut juga memiliki nilai pahala yang besar. Salah satunya puasa 6 hari di Bulan Syawal.
Dalam hadits disebutkan:
"Setiap amalan kebaikan yang dilakukan oleh manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan yang semisal hingga tujuh ratus kali lipat. Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Kecuali amalan puasa. Amalan puasa tersebut adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya. Disebabkan dia telah meninggalkan syahwat dan makanan karena-Ku. (HR. Muslim).
Berikut 10 amalan Pasca Ramadhan agar bisa istiqomah:
1. Mengerjakan Shalat 5 Waktu
Amalan Pasca Ramadhan agar bisa istiqomah yang utama yakni tetap memelihara sholat fardhu 5 waktu. Shalat merupakan kewajiban bagi tiap Muslim yang sudah akil dan balig.
Shalat bukan hanya rutinitas ibadah yang dikerjakan lima waktu dalam sehari. Sebab, shalat menjadi bukti keimanan dan ketaatan seorang Muslim dalam menjalankan perintah Allah SWT. Dalam Alquran, Allah SWT berfirman:
فَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ ۚ إِنَّ الصَّلَاةَ كَانَتْ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ كِتَابًا مَّوْقُوتًا
Artinya: “Maka Dirikanlah shalat itu (sebagaimana biasa). Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman”. (QS. al-Nisa’ [04]: 103)
2. Shalat Malam
Amalan pasca Ramadhan agar bisa istiqomah berikutnya yakni menjalankan shalat malam seperti, sholat witir dan tahajud. Di dalam kitab Sahih Muslim disebutkan sebuah hadis melalui Abu Hurairah radhiallahu anhu dari Rasulullah Saw, bahwa Rasulullah Saw, pernah ditanya mengenai salat yang paling utama sesudah sholat fardu. Maka beliau Saw menjawab melalui sabdanya:
"صَلَاةُ اللَّيْلِ"
"Sholat sunat malam hari".
3. Membaca Al Quran
Membaca Al Quran yang digiatkan selama Ramadhan harus terus dijaga dan diamalkan. Rasulullah SAW mengajarkan kepada umatnya seperti disebutkan dalam sebuah hadist sebagai berikut :
عَنْ أَبِي أُمَامَةَ الْبَاهِلِيِّ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: اقْرَءُوا الْقُرْآنَ؛ فَإِنَّهُ يَأْتِي شَفِيعًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ لِصَاحِبِهِ
Artinya, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, ‘Bacalah Alquran. Sebab, dia akan datang memberikan syafaat pada hari Kiamat kepada pemilik (pembaca, pengamal)-nya,” (HR. Ahmad).
Keutamaan lain membaca Alquran yakni mendapat pahala berlipat sebagaimana sabda Rasulullah SAW:
عَنْ عَائِشَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَثَلُ الَّذِي يَقْرَأُ الْقُرْآنَ وَهُوَ حَافِظٌ لَهُ مَعَ السَّفَرَةِ الْكِرَامِ الْبَرَرَةِ وَمَثَلُ الَّذِي يَقْرَأُ وَهُوَ يَتَعَاهَدُهُ وَهُوَ عَلَيْهِ شَدِيدٌ فَلَهُ أَجْرَانِ
Dari Aisyah dari Nabi shallallahu alaihi wasallam, beliau bersabda: "Perumpamaan orang membaca Alquran sedangkan ia menghafalnya, maka ia akan bersama para Malaikat mulia. Sedangkan perumpamaan seorang yang membaca Alquran dengan tekun, dan ia mengalami kesulitan atasnya, maka dia akan mendapat dua ganjaran pahala." (HR Bukhari) [ No. 4937 Fathul Bari] Shahih.
4. Puasa 6 Hari di Bulan Syawal
Keutamaan puasa 6 hari di Bulan Syawal pahalanya setara satu tahun. Puasa 6 hari pada bulan Syawal ini biasanya dilakukan mulai hari kedua dari bulan Syawal, karena di hari pertama adalah hari raya idul fitri yang diharamkan untuk melaksanakan ibadah puasa.
Puasa 6 hari di bulan Syawal ini menjadi pelengkap atau penyempurna amalan pada bulan Ramadhan.
رواه مسلم) من صام رمضان ثم أتبعه بست من شوال كان كصيام الدهر
“Barangsiapa yang telah melaksanakan puasa Ramadlan, kemudian dia mengikutkannya dengan berpuasa selama 6 (enam) hari pada bulan Syawal, maka dia (mendapatkan pahala) sebagaimana orang yang berpuasa selama satu tahun.”
Dalam hadits lain disebutkan:
عَنْ ثَوْبَانَ مَوْلَى رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- عَنْ رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- أَنَّهُ قَالَ « مَنْ صَامَ سِتَّةَ أَيَّامٍ بَعْدَ الْفِطْرِ كَانَ تَمَامَ السَّنَةِ (مَنْ جَاءَ بِالْحَسَنَةِ فَلَهُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا)
Dari Tsauban, bekas budak Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda, “Barangsiapa berpuasa enam hari di bulan Syawal setelah Idul Fithri, maka ia telah menyempurnakan puasa setahun penuh. Karena siapa saja yang melakukan kebaikan, maka akan dibalas sepuluh kebaikan semisal.” (HR. Ibnu Majah no. 1715. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa hadis ini shahih).
5. Sedekah
Amalan Pasca Ramadhan agar bisa istiqomah lainnya yakni sedekah. Selain bernilai pahala, sedekah juga wujud kesalehan sosial dan menjadi tameng dari marabahaya dan dipanjangkan umurnya dalam artian hidupnya dipenuhi keberkahan.
Nabi Muhammad SAW bersabda:
وقال صلى الله عليه وسلم: {الصَّدَقَةُ تَرُدُّ البَلاَء وَتُطَوِّلُ العُمْرَ}.
Nabi Muhammad SAW bersabda: “Sedekah itu menolak bala dan memanjangkan umur”.
Penyesalan manusia yang sudah mati di alam kubur yakni tidak sempat bersedekah. Karena hal yang terus mengalir hingga di alam kubur yaitu amal jariyah yang pernah dilakukan semasa hidup.
Adapun hikmah yang bisa di dapat dari sedekah adalah membesarkan hati kaum muslimin serta memberikan kegembiraan pada mereka sebagai dorongan untuk beribadah kepada Allah SWT.
6. Iktikaf
Ibadah iktikaf yang dilakoni selama Ramadhan hendaknya tetap dipelihara dan istqomah dikerjakan. Salah satu keutamaan iktikaf yakni dijauhkan dari api neraka.
Nabi Saw bersabda :
من مشى فى حاجة اخيه كان خيرا له من اعتكاف عشر سنين ومن اعتكف يوما ابتغاء وجه الله عزوجل جعل الله بينه وبين النار ثلاث خنادق كل خندق ابعد مما بين الخافقين (رواه الطبراني, المعجم الاوسط : 7322
Artinya: “ Barangsiapa yang berjalan di dalam membantu keperluan saudara muslimnnya, maka itu lebih baik baginya dari I’tikaf sepuluh tahun lamanya. Dan barangsiapa yang beri’tikaf satu hari karena mengharap ridho Allah Swt, maka Allah menjadikan di antara dia dan api neaka jarak sejauh tiga khondaq / parit. Setiap khondaq dari khondak lainnya jaraknya sejauh langit dan bumi “ (HR. Thabrani, mu’jam Al-Awsath : 7322).
7. Menikah
Menikah pada bulan Syawal ini tidak ditentukan pada tanggal berapa pun dan pada hari apa pun, karena sudah termasuk suatu kebaikan bagi yang melaksanakannya.
Seperti yang dikisahkan dalam hadits muslim dari istri rasulullah Saw yaitu Aisyah ra.
“Rasulullah SAW menikahiku saat bulan Syawal dan mengadakan malam pertama dengan aku di bulan Syawal. Manakah istri beliau yang lebih mendapatkan perhatian selain aku?” (HR. Muslim, An Nasa’i).
8. Menjaga Silaturahmi
Amalan Pasca Ramadhan agar bisa istiqomah lainnya yakni tetap menjaga silaturahmi.
لْتَقِيَانِ فَيُعْرِضُ هَذَا وَيُعْرِضُ هَذَا، وَخَيْرُهُمَا الَّذِى يَبْدَأُ بِالسَّلاَمِ» رواه أبو داود
“ Tidak halal bagi seorang muslim tidak menegur sapa terhadap saudara muslim lainnya melebihi tiga malam. Keduanya berjumpa tapi saling berpaling. Dan yang paling baik di antara keduaanya yang memulai mengucapkan salam.” (HR. Abu Daud).
Hal yang akan disesali manusia ketika sudah meninggal itu ketika orang tersebut tidak sempat memaafkan dan memutus tali silaturahmi kepada teman atau saudaranya, hal tersebut akan merugikan manusia itu sendiri ketika sudah di alam kubur.
Rasulullah SAW bersabda:
عَنْ أَبِي بَكَرَةَ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: "مَا مِنْ ذَنْبٍ أَحْرَى أَنْ يُعَجِّلَ اللَّهُ عُقُوبَتَهُ فِي الدُّنْيَا، مَعَ مَا يُدَّخَرُ لِصَاحِبِهِ فِي الْآخِرَةِ، مِنَ الْبَغْيِ وَقَطِيعَةِ الرَّحِمِ".
Dari Abu Bakrah r.a. yang mengatakan bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda: Tiada suatu perbuatan dosa pun yang lebih layak untuk disegerakan oleh Allah hukumannya di dunia selain dari azab yang disediakan untuk pelakunya kelak di akhirat selain dari zina dan memutuskan hubungan kekeluargaan.
9. Mengajak Kebaikan
Mengajak kebaikan atau dakwah kepada manusia lain merupakan amalan pasca Ramadhan yang bisa dikerjakan Muslim. Dakwah juga tidak selalu harus berdiri di depan podium, namun bisa dimulai dari lingkungan terdekat seperti keluarga dan seruan yang kita lakukan tidak melenceng dari aturan Allah SWT.
Dakwah juga bisa diartikan sama dengan menolong agama Allah SWT, maka barangsiapa yang tidak pernah melakukannya akan menyesal ketika sudah tidak ada di dunia.
10. Menjaga dari Perbuatan Buruk
Penyesalan bagi manusia yang sudah mati di alam kubur yakni semasa hidupnya suka mengadu domba dengan menyebarkan kabar bohong atau hoaks hingga memicu pertengkaran antarsesama.
Rasulullah SAW bersabda:
عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ مَرَّ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِقَبْرَيْنِ فَقَالَ إِنَّهُمَا لَيُعَذَّبَانِ وَمَا يُعَذَّبَانِ فِي كَبِيرٍ أَمَّا أَحَدُهُمَا فَكَانَ لَا يَسْتَتِرُ مِنْ الْبَوْلِ وَأَمَّا الْآخَرُ فَكَانَ يَمْشِي بِالنَّمِيمَةِ ثُمَّ أَخَذَ جَرِيدَةً رَطْبَةً فَشَقَّهَا نِصْفَيْنِ فَغَرَزَ فِي كُلِّ قَبْرٍ وَاحِدَةً قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ لِمَ فَعَلْتَ هَذَا قَالَ لَعَلَّهُ يُخَفِّفُ عَنْهُمَا مَا لَمْ يَيْبَسَا
Dari Ibnu `Abbas berkata, "Rasulullah shallallahu `alaihi wasallam lewat di dekat dua kuburan, lalu beliau bersabda: "Sesungguhnya keduanya sedang disiksa, dan keduanya disiksa bukan karena dosa besar. Yang satu disiksa karena tidak bersuci setelah kencing, sementara yang satunya suka mengadu domba." Kemudian beliau mengambil sebatang dahan kurma yang masih basah, beliau lalu membelahnya menjadi dua bagian kemudian menancapkannya pada masing-masing kuburan tersebut. Para sahabat pun bertanya, "Wahai Rasulullah, kenapa engkau melakukan ini?" beliau menjawab: "Semoga siksa keduanya diringankan selama batang pohon ini basah." (HR. Bukhari) [ No. 218 Fathul Bari] Shahih.
Demikian penjelasan mengenai amalan Pasca Ramadhan agar bisa istiqomah yang bernilai pahala.
Wallahu A'lam
Editor : Kastolani Marzuki
Follow Berita iNews di Google News