JAKARTA, iNews.id - Amanah merupakan salah satu sifat wajib Rasul yang patut diteladani semua orang. Amanah artinya terpercaya.
Amanah akan mendatangkan kebaikan bagi seseorang dalam kehidupannya. Sebab, orang yang amanah akan mudah dipercaya orang lain. Sebaliknya, orang yang tidak amanah sudah pasti tidak akan mendapat kepercayaan untuk melakukan sesuatu pekerjaan.
Perintah amanah ini disebutkan dalam Alquran. Allah SWT berfirman:
إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُكُمْ أَنْ تُؤَدُّوا الْأَماناتِ إِلى أَهْلِها وَإِذا حَكَمْتُمْ بَيْنَ النَّاسِ أَنْ تَحْكُمُوا بِالْعَدْلِ إِنَّ اللَّهَ نِعِمَّا يَعِظُكُمْ بِهِ إِنَّ اللَّهَ كانَ سَمِيعاً بَصِيراً
Sesungguhnya Allah menyuruh kalian menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kalian) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kalian menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepada kalian. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat. (QS. An-Nisa:58).
Pengertian Amanah
Penyuluh Agama Islam Kemenag Sukabumi, Yudi Yansyah SPd i menjelaskan, Amanah berasal dari kata amuna – ya‘munu – amnan, wa amaanatan yang dapat dipercaya.
Amanah bermakna tidak meniru, terpercaya, jujur, atau titipan. Segala sesuatu yang dipercayakan kepada manusia, baik yang menyangkut hak dirinya, hak orang lain, maupun hak Allah SWT.
Ciri orang amanah bisa dilihat dari beberapa perilakunya di antaranya:
1. Orang amanah tidak suka menyebarkan rahasia. Artinya dapat menyimpan rahasia dengan baik.
2. Orang amanah tidak pernah melanggar janji yang dibuat
3. Dapat melaksanakan tugas yang dipercayakan atau dibebankan dengan baik
4. Ciri orang amanah yakni memberikan kesaksian sesuai apa yang dilihatnya.
5. Tidak menyembunyikan kesaksian.
Hadits tentang Amanah
Banyak hadits Nabi SAW yang menganjurkan untuk bersikap amanah.
1. Larangan Menyia-nyiakan Amanah
Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Abu Hurairah radhiallahu anhu bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا ضُيِّعَتْ الْأَمَانَةُ فَانْتَظِرْ السَّاعَةَ قَالَ كَيْفَ إِضَاعَتُهَا يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ إِذَا أُسْنِدَ الْأَمْرُ إِلَى غَيْرِ أَهْلِهِ فَانْتَظِرْ السَّاعَةَ
Dari Abu Hurairah radhilayyahu'anhu mengatakan; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Jika amanat telah disia-siakan, tunggu saja kehancuran terjadi." Ada seorang sahabat bertanya; bagaimana maksud amanat disia-siakan? Nabi menjawab; "Jika urusan diserahkan bukan kepada ahlinya, maka tunggulah kehancuran itu." (HR. Bukhari No. 6015).
Dari hadits di atas mengandung pengertian bahwa amanah harus dipegang teguh oleh tiap orang yang beriman dalam segala sendi kehidupan baik dalam masalah pekerjaan, jual beli, maupun dalam kepemimpinan.
Terlebih lagi dalam hal kekuasaan, karena penguasalah yang bertanggung jawab menjalankan aturan yang mengatur rakyat. Jika dia tidak mengerti hukum syara’, atau tidak mau menjalankan amanahnya dengan menggunakan aturan-aturan Allah swt, tentu kerusakan demi kerusakan akan datang silih berganti.
2. Orang Amanah Termasuk Mutashaddiqin
َ عَنْ أَبِي مُوسَى عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الْخَازِنُ الْمُسْلِمُ الْأَمِينُ الَّذِي يُنْفِذُ وَرُبَّمَا قَالَ يُعْطِي مَا أُمِرَ بِهِ كَامِلًا مُوَفَّرًا طَيِّبًا بِهِ نَفْسُهُ فَيَدْفَعُهُ إِلَى الَّذِي أُمِرَ لَهُ بِهِ أَحَدُ الْمُتَصَدِّقَيْنِ
Dari Abu Musa dari Nabi Shallallahualaihiwasallam bersabda: "Seorang bendahara muslim yang amanah adalah orang yang melaksanakan tugasnya (dengan baik) ". Dan seolah Beliau bersabda: "Dia melaksanakan apa yang diperintahkan kepadanya dengan sempurna dan jujur serta memiliki jiwa yang baik, dia mengeluarkannya (shadaqah) kepada orang yang berhak sebagaimana diperintahkan adalah termasuk salah satu dari Al Mutashaddiqin". (HR. Bukhari) [No. 1438 Fathul Bari] Shahih.
3. Amanah Sifat Nabi
أَنَّ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا أَخْبَرَهُ قَالَ أَخْبَرَنِي أَبُو سُفْيَانَ أَنَّ هِرَقْلَ قَالَ لَهُ سَأَلْتُكَ مَاذَا يَأْمُرُكُمْ فَزَعَمْتَ أَنَّهُ أَمَرَكُمْ بِالصَّلَاةِ وَالصِّدْقِ وَالْعَفَافِ وَالْوَفَاءِ بِالْعَهْدِ وَأَدَاءِ الْأَمَانَةِ قَالَ وَهَذِهِ صِفَةُ نَبِيٍّ
Abdullah bin Abbas radliallahu anhuma mengabarkannya berkata, telah mengabarkan kepada kami Abu Sufyan bahwa Raja Heraklius berkata kepadanya: "Aku telah bertanya kepadamu apa yang dia perintahkan kepada kalian, lalu kamu menjawab bahwa dia memerintahkan kalian untuk shalat, bershadaqah (zakat), menjauhkan diri dari berbuat buruk, menunaikan janji dan melaksanakan amanah". Lalu dia berkata; "Ini adalah di antara sifat-sifat seorang Nabi". (HR. Bukhari) [No. 2681 Fathul Bari] Shahih.
Wallahu A'lam
Editor : Kastolani Marzuki
Follow Berita iNews di Google News