JAKARTA, iNews.id - Apakah orang yang sudah meninggal bisa melihat kita? Dalam ajaran Islam, orang yang meninggal akan beralih tempat ke alam barzakh atau alam kubur.
Di dalam kubur, mereka tinggal sendiri dan hanya ditemani amal ibadah selama hidup di dunia.
Penyuluh Agama Islam Kemenag Sukabumi, Yudi Yansyah menjelaskan, kubur adalah taman dari taman-taman surga atau lembah dari lembah-lembah neraka. Manusia sudah akan mengetahui nasibnya ketika mereka berada di alam barzakh.
Apakah termasuk ahli surga atau ahli neraka. Jika seseorang menjadi penghuni surga, maka dibukakan baginya pintu surga setiap pagi dan sore. Hawa surga akan mereka rasakan. Sebaliknya jika menjadi penghuni neraka, pintu neraka pun akan dibukakan untuknya setiap pagi dan sore dan dia akan merasakan hawa panasnya neraka.
Apakah Orang yang Sudah Meninggal Bisa Melihat Kita?
Meski berbeda alam, orang yang sudah meninggal bisa melihat, mendengar dan menjawab salam dari orang yang masih hidup ketika berziarah ke kuburnya.
Menurut Ibnu Qayyim, sebagaimana dikutip dari Buku Ritual dan Tradisi Islam Jawa karya KH Muhammad Sholikin, ketika peziarah datang ke kuburan, mayat mengetahuinya, mendengar kata-katanya dan menjawab salamnya.
Mayit yang diziarahi dapat mengenal dan mengetahui persis siapa yang sedang berziarah kepadanya seperti diriwayatkan dari Ibnu Abdi Bar.
Ibnu Qayyim mengatakan bahwa pada hakikatnya orang yang sudah meninggal itu mereka masih hidup tapi di alam yang berbeda, mereka berakal dan tetap mendengar dan menjawab.
Imam Al suyuthi mengenai ziarah kubur mengatakan hal yang paling menghibur mayat di kuburnya adalah jika orang yang dicintainya di dunia mengunjunginya.
Diriwayatkan juga bahwa orang-orang yang sudah meninggal mengetahui siapa saja yang mengunjunginya pada hari Jumat, sebelum dan sesudahnya.
Berkaitan dengan apakah orang yang sudah meninggal bisa melihat kita bisa disimak dari riwayat berikut.
Al-Fadl ibnul Muwaffiq (anak lelaki pamannya Sufyan ibnu Uyaynah) menceritakan, "Ketika ayahku meninggal dunia, aku merasa sangat sedih, dan aku selalu menziarahi kuburnya setiap hari. Kemudian ia tidak lagi menziarahinya selama beberapa waktu yang dikehendaki oleh Allah Swt.
Pada suatu hari aku kembali menziarahi kubur ayahku; dan ketika aku sedang duduk di dekat kubur ayahku, tiba-tiba mataku terserang kantuk, lalu tertidur. Di dalam mimpiku aku melihat seakan-akan kubur ayahku terbuka, dan seakan-akan ayahku sedang duduk di pinggirnya dengan berpakaian kain kafannya, sedangkan rupanya adalah rupa orang yang telah mati."
Al-Fadl kemudian menangis melihat pemandangan itu, lalu ayahnya bertanya, "Hai anakku, apakah gerangan yang membuatmu lama tidak menziarahiku?" Aku menjawab, "Apakah engkau benar-benar mengetahui kedatanganku?"
Ayahnya menjawab, "Tidak sekali-kali kamu datang menziarahiku melainkan aku mengetahuinya. Dulu kamu sering menziarahiku, dan aku merasa senang dengan kedatanganmu. Orang-orang yang ada di sekitarku merasa senang pula dengan doamu." Sejak itu, Al-Fadl sering menziarahi kubur ayahnya.
Dalam Kitab-nya Ar Ruh, Ibnu Qayyim sebagaimana diulik Ustazah Marathi Marfuah dalam bukunya berjudul Menggugat Kitab Ar Ruh dijelaskan, bahwa Ibnu Qayyim menyebutkan cerita dari Al-Khallal, dia berkata, “Al-Hasan bin al-Haitsam memberitakan kepada saya, ia berkata, ‘Saya telah mendengar Abu Bakar bin al-Athrasy bin Binti Abi Nadhr bin atTamar:
"Ada seorang laki-laki datang ke kubur ibunya pada hari Jum’at, lalu ia membacakan surat Yasin. Kemudian pada hari lain ia membacakan surat Yasin. Kemudian ia mengatakan, ‘Ya Allah, jika Engkau memberikan balasan pahala untuk bacaan Surat Yasin ini, maka jadikanlah ia untuk para penghuni pekuburan ini’. Pada hari Jumat berikutnya, ada seorang perempuan datang, ia berkata, ‘Apakah engkau fulan anak si fulanah?’.
Laki-laki itu menjawab, ‘Ya’. Perempuan itu berkata, ‘Sesungguhnya anak perempuan saya telah meninggal dunia, saya melihatnya dalam mimpi, ia duduk di tepi kuburnya’. Lalu saya bertanya, ‘Apa yang membuatmu duduk di sini?’.
Dia menjawab, ‘Sesungguhnya si fulan anak fulanah datang ke kubur ibunya, ia telah membaca surat Yasin dan ia jadikan balasan pahalanya untuk para penghuni pekuburan ini, maka kami mendapatkannya’, atau, ‘Allah memberikan ampunan untuk kami’, atau seperti itu.
Ibnu Qayyim al-Jauziyyah juga berpendapat bahwa membacakan ayat Al Quran dan pahalanya dikirimkan kepada mayit itu sampai, bukan bid'ah.
Mengucapkan Salam
Ketika ziarah ke kuburan, Muslim dianjurkan untuk mengucapkan salam kepada para ahli kubur. Sebab, salam tersebut bisa didengar dan dijawab mereka.
Allah SWT berfirman dalam Al Quran, Surat Ar Rum ayat 52-53
فَإِنَّكَ لَا تُسْمِعُ الْمَوْتَى وَلا تُسْمِعُ الصُّمَّ الدُّعَاءَ إِذَا وَلَّوْا مُدْبِرِينَ (52) وَمَا أَنْتَ بِهَادِي الْعُمْيِ عَنْ ضَلالَتِهِمْ إِنْ تُسْمِعُ إِلا مَنْ يُؤْمِنُ بِآيَاتِنَا فَهُمْ مُسْلِمُونَ
Artinya: Maka sesungguhnya kamu tidak akan sanggup menjadikan orang-orang yang mati itu dapat mendengar, dan menjadikan orang-orang yang tuli dapat mendengar seruan, apabila mereka itu berpaling membelakangi. Dan kamu sekali-kali tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang-orang yang buta (mata hatinya) dari kesesatannya. Dan kamu tidak dapat memperdengarkan (petunjuk Tuhan) melainkan kepada orang-orang yang beriman dengan ayat-ayat Kami, mereka itulah orang-orang yang berserah diri (kepada Kami).(QS. Ar Rum: 52-53)
Ibnu Katsir menjelaskan, ayat tersebut menegaskan bahwa Allah Swt dengan kekuasaan-Nya dapat menjadikan orang-orang yang telah mati mendengar suara orang-orang yang hidup.
Karena itu, Rasulullah SAW menganjurkan umatnya ketika masuk atau melewati pekuburan untuk mengucapkan salam.
Ibnu Abud Dunia telah meriwayatkan di dalam Kitabul Qubur melalui Siti Aisyah radhiyallahu'anha mengatakan bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda:
"مَا مِنْ رَجُلٍ يَزُورُ قَبْرَ أَخِيهِ وَيَجْلِسُ عِنْدَهُ، إِلَّا اسْتَأْنَسَ بِهِ وَرَدَّ عَلَيْهِ حَتَّى يَقُومَ"
Artinya: Tiada seorang pun yang menziarahi kubur saudaranya, lalu duduk di sisinya melainkan saudaranya itu terhibur dengan kedatangannya dan menjawab salamnya hingga ia bangkit (meninggalkannya).
Telah diriwayatkan pula melalui Abu Hurairah ra bahwa apabila seseorang melewati kuburan yang penghuninya ia kenal, lalu ia mengucapkan salam kepadanya, maka salamnya dijawab olehnya.
Dalam hadits yang diriwayatkan imam AthbThabrani dijelaskan bahwa Rasulullah Saw melewati kuburan Mas'ab bin Umair ketika pulang dari rumah seseorang. Rasulullah lalu berhenti di depan kuburan Mas ab dan berkata kepada para sahabat "Saya bersaksi bahwa kalian hidup di sisi Allah maka kunjungilah mereka dan ucapkan salam. Demi ruhku ini, tidaklah seseorang mengucapkan salam kepada orang lain kecuali salam itu akan dijawab pada hari kiamat. (HR Thabrani).
Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan apakah orang yang sudah meninggal bisa melihat kita? Jawabannya adalah bisa. Mereka bisa melihat dan mendengar, namun tidak bisa membalasnya.
Wallahu A'lam
Editor : Kastolani Marzuki
Follow Berita iNews di Google News