skin ads
skin ads

Apakah Setan Dikurung Selama Ramadhan? Begini Penjelasan dan Dalilnya

Kastolani Marzuki · Kamis, 06 April 2023 - 16:19 WIB
Apakah Setan Dikurung Selama Ramadhan? Begini Penjelasan dan Dalilnya
Seorang napi memanfaatkan momentum Bulan Ramadhan untuk beribadah dengan belajar membaca Alquran. (Foto: Antara)

JAKARTA, iNews.id - Apakah setan dikurung selama Ramadhan menarik diulas. Bulan Ramadhan merupakan bulan suci umat Islam untuk menjalankan ibadah puasa yang memiliki banyak keistimewaan dan keutamaan.

Salah satu keistimewaan datangnya Bulan Ramadhan yakni dibelenggunya setan. Meski demikian, timbul pertanyaan jika setan dibelenggu selama Ramadhan kenapa masih banyak terjadi maksiat dan kejahatan? Berikut ulasan lengkapnya.

Apakah Setan Dikurung Selama Ramadhan

Berkaitan dengan dikurungnya setan selama Ramadhan disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairah sebagai berikut

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِذَا جَاءَ رَمَضَانُ فُتِّحَتْ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ النَّارِ وَصُفِّدَتْ الشَّيَاطِينُ

Artinya: Dari Abu Hurairah ra, bahwa Rasulullah saw bersabda: “Jika telah datang bulan Ramadhan maka pintu-pintu surga akan dibuka, pintu-pintu neraka akan ditutup dan setan-setan akan dibelenggu dengan rantai.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Tim asatidz Rumah Fiqih Indonesia, Ustaz Muhammad Abdul Wahab menjelaskan, ada beberapa pendapat para ulama berkaitan dengan hadits tersebut di atas. 

Pertama, tidak semua setan dikurung atau dibelenggu sebagaimana dimaksud dalam hadits tersebut. Namun hanya setan yang membangkang saja yang dibelenggu oleh Allah SWT. 

Karena itu, sangat mungkin orang yang melakukan maksiat di Bulan Ramadhan adalah orang yang diganggu setan yang tidak dikurung. Kedua, menurut ulama dibelenggunya setan sebagaimana dalam hadits tersebut di atas hanya makna kiasan. Artinya, setan tidak bisa leluasa mengganggu orang yang sedang puasa. 

Sebab, orang yang menjalankan puasa akan menyibukkan diri dengan ibadah seperti tadarus Alquran, iktikaf, mencari ilmu atau menghadiri majelis taklim.

Puasa pada hakikatnya adalah menahan sekaligus meredam hasrat dan hawa nafsu yang terdapat dalam diri manusia. Pada saat seseorang berpuasa dapat dipastikan dirinya sedang bersabar dari segala hal yang dapat membatalkan puasanya, seperti makan, minum, berhubungan badan suami-istri semenjak terbit fajar hingga terbenamnya matahari.

Seseorang yang berpuasa pada dasarnya sedang berada di puncak kesabaran yang tidak ada bandingannya, baik di dunia maupan kelak ketika berhadapan langsung dengan Allah Swt pada hari kiamat.

Karena itu, sungguh tepat momentum Ramadhan ini digunakan untuk lebih bersabar dalam menahan amarah. Dalam kitab shahih Muslim disebutkan anjuran untuk bersabar bagi orang yang sedang puasa. Diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahuanhu bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda:

“‏ إِذَا أَصْبَحَ أَحَدُكُمْ يَوْمًا صَائِمًا فَلاَ يَرْفُثْ وَلاَ يَجْهَلْ فَإِنِ امْرُؤٌ شَاتَمَهُ أَوْ قَاتَلَهُ فَلْيَقُلْ إِنِّي صَائِمٌ إِنِّي صَائِمٌ ‏”

Artinya: Jika salah seorang diantara kamu berpuasa, hendaklah dia tidak berkata-kata yang kotor ataupun melakukan perbuatan yang bodoh. Dan jika ada seseorang yang mencelanya atau mengajaknya bertengkar maka hendaklah ia berkata, “Sesungguhnya aku seorang yang berpuasa, sesungguhnya aku seorang yang berpuasa.” (HR. Muslim)

Itulah ulasan apakah setan dikurung selama Ramadhan sebagaimana disebutkan dalam hadits. Karena itu, perbanyak ibadah dan bersabar saat sedang berpuasa agar tidak tergelincir atau mudah terbujuk rayuan hawa nafsu setan.

Wallahu A'lam


Editor : Kastolani Marzuki

Follow Berita iNews di Google News