skin ads
skin ads
Hikmah

Arti Surat Al Falaq: Kandungan, Tema Pokok & Tafsir

Kastolani Marzuki · Senin, 29 November 2021 - 19:11 WIB
Arti Surat Al Falaq: Kandungan, Tema Pokok & Tafsir
Arti Surat Al Falaq dan tema pokok serta kandungannya. (Foto: Freepik)

JAKARTA, iNews.id - Terdapat banyak perbedaan pendapat mengenai arti Surat al Falaq. Namun Imam Bukhari dalam kitab shahihnya mengartikan Al Falaq dengan subuh.

Surat Al Falaq merupakan surat ke-113 dalam Al Quran. Surat Al Falaq juga dinamai Nabi SAW dengan nama surah Qul A’udzu bi Rabb al-Falaq. 

Surat Al Falaq ini turun bersama dengan surah sesudahnya, yaitu an-Naas, dinamai juga surah al Mu’awwidzatain. Nama itu terambil dari kata kedua surah tersebut yang menggunakan kata A’udzu yang berarti aku berlindung. Al-Mu’awwidzatain berarti dua surah yang menuntun pembacanya kepada tempat perlindungan.

Ada yang menamai dengan surah al-Falaq. Nama itu terambil dari ayat pertama surah ini. Al Falaq artinya waktu subuh. Surah yang berjumlah lima ayat ini diturunkan di Kota Madinah.

Berikut Surat Al Falaq ayat 1-5, Latin dan artinya:

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ الْفَلَقِۙ - ١

Latin: Qul A'uudzu birabbil falaq

Artinya: Katakanlah, “Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai subuh (fajar),

مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَۙ - ٢

Latin: Min Syarri maa khalaq

Artinya: Dari kejahatan (makhluk yang) Dia ciptakan,

وَمِنْ شَرِّ غَاسِقٍ اِذَا وَقَبَۙ - ٣

Latin: Wa min syarri ghaasiqin idzaa wa qab

Artinya: dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita,

وَمِنْ شَرِّ النَّفّٰثٰتِ فِى الْعُقَدِۙ - ٤

Latin: Wa min syarri naffaatsaati fil 'uqodi

Artinya: dan dari kejahatan (perempuan-perempuan) penyihir yang meniup pada buhul-buhul (talinya),

وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ اِذَا حَسَدَ ࣖ - ٥

Latin: Wa min syarri haasidin idzaa hasad

Artinya: dan dari kejahatan orang yang dengki apabila dia dengki.”

Kandungan Surat Al Falaq:

Dalam surat ini dijelaskan beberapa kejahatan yang mengintai manusia. Karena itu, manusia diperintahkan untuk meminta perlindungan kepada Allah SWT, Sang Penguasa Alam.

Pada ayat 2 yang berarti “dari keMahatan makhluk-Nya” mengandung pengertian bahwa makhluk Allah baik dari manusia, binatang atau makhluk lainnya dengan segala yang dilakukannya terkadang menimbulkan bahaya bagi manusia. selain itu ada hal lain yang perlu diwaspadai manusia yaitu malam dengan segala misteri di dalamnya.

Dalam ayat 4 dijelaskan adanya kejahatan sihir yang menggunakan kekuatan setan untuk mengganggu manusia. Imam Ahmad dalam sanadnya menyatakan bahwa Zaid bin Arqam berkata “Rasululllah Saw. pernah disihir oleh salah seorang pemuda Yahudi. Dan selama beberapa hari beliau mengadukan hal itu. Lalu beliau mengatakan ‘lalu datanglah Jibril dan mengatakan “salah seorang Yahudi telah menyihirmu dan telah membuatkan ikatan untukmu di sumur ini dan ini. 

Perintahkanlah kepada seseorang untuk pergi ke sana, lalu ia pun mengeluarkannya. Kemudian dibawa kepada Nabi dan beliau pun melepaskan ikatannya.

Kemudian Nabi SAW berdiri, seolah-olah Nabi SAW telah bebas dari belenggu. Namun hal tersebut tidak diberitahukan kepada orang Yahudi dan Nabi SAW tidak pernah melihat wajahnya lagihingga mati.” 

Masih banyak lagi riwayat yang menerangkan adanya sihir yang menimpa Nabi Muhammad SAW. Kejahatan sebagaimana dijelaskan di surat ini, semakin nyata keberadaannya.

Rasulullah SAW menganjurkan kepada umatnya untuk membaca Surat Al Falaq dalam sholat wajib maupun sunnah, dzikir dan sebelum tidur. Anjuran itu tidak lain untuk memohon pelindungan kepada Allah SWT dari perbuatan jahat seperti sihir.

Tema Pokok Surah Al Falaq

Tema pokok surat Al Falaq ini adalah pengajaran untuk menyadarkan diri dan memohon perlindungan hanya kepada Allah SWT dalam menghadapi berbagai kejahatan.

Rasulullah SAW sering membaca surah ini agar selalu terpelihara dari kejahatan.

Tafsir dan penjelasan Surat Al Falaq:

1. قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ الْفَلَقِۙ

Artinya: Katakanlah, “Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai subuh (fajar)

Ayat pertama memerintahkan kepada manusia untuk berlindung memohon pertolongan hanya kepada Allah SWT. Allah bersifat Rabb al-Falaq (Tuhan yang menguasai subuh). 

Allah Mahakuasa membelah kegelapan malam dengan terangnya pagi. Dengan meyakini ini, seseorang akan yakin pula bahwa Allah Mahakuasa menyingkirkan kejahatan dan kesulitan kapan dan di manapun dengan memunculkan pertolongan.

2. مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَۙ

Arrtinya: Dari kejahatan (makhluk yang) Dia ciptakan.

Ayat kedua mengandung permohonan untuk mendapat perlindungan dari keburukan makhluk ciptaan Allah. Baik yang datang dari diri sendiri maupun dari makhluk lainnya. Baik sudah dialami atau belum dialami pemohon. 

3. وَمِنْ شَرِّ غَاسِقٍ اِذَا وَقَبَۙ

Artinya: Dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita

Ayat ketiga mengandung permohonan untuk memohon perlindungan Allah Swt. dari kejahatan yang terjadi pada malam yang gelap. 

Memang, biasanya malam menakutkan karena sering kali kejahatan terjadi di celah kegelapan. Akan tetapi, malam juga dipuji sebagai saat yang terbaik untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.

4. وَمِنْ شَرِّ النَّفّٰثٰتِ فِى الْعُقَدِۙ

Dan dari kejahatan (perempuan-perempuan) penyihir yang meniup pada buhul-buhul (talinya).

Pada ayat keempat yang dimohonkan adalah perlindungan dari ulah sementara orang yang dapat menjerumuskan pada kesulitan, mudarat, dan penyakit, yakni dari kejahatan dan keburukan (perempuan-perempuan) peniup-peniup pada buhul-buhul (tali yang mengikat). 

5. وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ اِذَا حَسَدَ

Artinya: Dan dari kejahatan orang yang dengki apabila dia dengki.”

Salah satu sebab utama munculnya kejahatan adalah iri hati (hasad). Hasad adalah iri hati atas nikmat yang dimiliki orang lain dengan harapan nikmat itu hilang darinya. 

Hasad juga berarti kedengkian terhadap orang lain dengan harapan orang itu terus menerus berada dalam kekurangan dan kepedihan.

Hasad juga berarti keinginan memperoleh nikmat serupa dengan yang dimiliki orang lain tanpa mengharap hilangnya nikmat yang diperoleh orang itu. 

Nabi SAW bersabda: “Tidak dibenarkan hasud (menginginkan) perolehan apa yang diperoleh orang lain, kecuali dalam dua hal. Terhadap yang dianugerahi harta oleh Allah kemudian ia menafkahkannya dengan hak (benar) dan terhadap orang yang dianugerahi ilmu kemudian dia amalkan dan ajarkan.” (H.R. Al-Bukhari dan Muslim melalui Ibnu Mas’ud ra).

Ayat terakhir ini merupakan permohonan perlindungan kepada Allah dari kejahatan pengiri jika ia iri hati. 

Nabi SAW bersabda: “Tiga hal yang merupakan sumber segala dosa. Hindarilah dan berhati-hatilah terhadap ketiganya. Hati-hatilah terhadap keangkuhan. Karena keangkuhan menjadikan iblis enggan sujud kepada Adam. Hatihatilah terhadap loba (tamak). Karena ketamakan mengantar Adam memakan (buah) pohon terlarang dan hati-hatilah terhadap iri hati. Karena kedua anak Adam (Qabil dan Habil), salah satu di antaranya, membunuh saudaranya akibat dorongan iri hati.” (HR Ibnu ‘Asaakir melalui Ibnu Mas’ ud).

Wallahu A'lam

Sumber: Buku Al Qur'an Hadis (pendekatan saintifik) Madrasah Tsanawiyah Kelas VII


Editor : Kastolani Marzuki

Follow Berita iNews di Google News