skin ads
skin ads
Hikmah

Ayat Al Quran tentang Nabi Muhammad SAW Membelah Bulan, Latin, Arti & Tafsir

Kastolani Marzuki · Senin, 22 November 2021 - 18:23 WIB
Ayat Al Quran tentang Nabi Muhammad SAW Membelah Bulan, Latin, Arti & Tafsir
Ayat Al Quran Nabi Muhammad Membelah Bulan terdapat dalam Surat Al Qamar ayat 1-2. (Foto: Alarabiyah

JAKARTA, iNews.id - Ayat Al Quran tentang Nabi Muhammad SAW membelah bulan diabadikan dalam Surat Al Qamar ayat 1-2. Peristiwa Bulan terbelah dua merupakan salah satu mukjizat Nabi Muhammad SAW sebagai bukti kenabiannya.

Berikut ayat Al Quran tentang Nabi Muhammad SAW membelah Bulan:

{اقْتَرَبَتِ السَّاعَةُ وَانْشَقَّ الْقَمَرُ (1) وَإِنْ يَرَوْا آيَةً يُعْرِضُوا وَيَقُولُوا سِحْرٌ مُسْتَمِرٌّ (2) 

Latin: Iqtarabatis saa'atu wan syaqqol qomaru. Wa in yarau aaayatan yu'ridhuu wa yaquulu sihrun mustamir

Artinya: Telah dekat (datangnya) saat itu dan telah terbelah bulan. Dan jika mereka (orang-orang musyrik) melihat sesuatu tanda (mukjizat), mereka berpaling dan berkata, "(Ini adalah) sihir yang terus-menerus.” (QS. Al Qamar: 1-2).

Tafsir ayat Nabi Muhammad Membelah Bulan

Kebanyakan mufasir berpendapat bahwa kejadian tersebut pada ayat pertama telah terjadi dan bulan telah terbelah dua pada masa Nabi Muhammad saw, lima tahun sebelum beliau hijrah.

Menurut hadis yang diriwayatkan al-Bukhari, Muslim dan Ibnu Jarir dari Anas bin Malik bahwa penduduk Mekah meminta kepada Nabi Muhammad AW, agar mengemukakan suatu mukjizat sebagai bukti kerasulannya, maka Allah memperlihatkan kepada mereka bulan terbelah dua, sehingga mereka melihat "Jabal Nur" berada di antara dua belahan bulan tersebut.

Diriwayatkan pula dari Sahih alBukhari, Muslim dan para perawi-perawi hadis lainnya dari Ibnu Mas'ud bahwa: "Bulan telah terbelah pada masa Nabi Muhammad SAW, menjadi dua belah, sebelah berada di atas bukit dan yang lain berada di bawahnya, seraya Nabi Muhammad SAW berseru, "Saksikanlah!"

Abu Dawud meriwayatkan pula bahwa, "Telah terjadi pembelahan bulan pada masa Nabi Muhammad saw, maka orang-orang Quraisy berkata, "Ini adalah sihir anak Abu Kabsyah." Lalu seorang dari mereka berkata, "Tunggulah dahulu berita yang dibawa oleh para musafir yang tiba, karena Muhammad saw tak sanggup mensihirkan semua manusia." Lalu tibalah para musafir membawa berita kejadian tersebut.

Lalu dalam riwayat al-Baihaqi terdapat tambahan, "Lalu mereka bertanya kepada para musafir yang berdatangan dari semua penjuru, jawaban mereka, "Sungguh kami telah melihatnya," lalu Allah menurunkan ayat ini, "Telah dekat (datangnya) saat itu dan telah terbelah bulan."

Para ahli tafsir berbeda pendapat tentang terbelahnya bulan. Sebagian berpendapat bahwa bulan itu memang telah terbelah pada masa Nabi sebagai bagian dari mukjizatnya. Tetapi sebagian mufasir berpendapat bulan pasti terbelah bukan terjadi pada masa nabi, tetapi akan terjadi nanti pada saat hari Kiamat. Hal ini disebabkan karena hilangnya keseimbangan daya tarik menarik antar planet.

Dalam Tafsir Ibnu Katsir diterangkan bahwa ayat tersebut mengisahkan sikap kaum kafir Quraisy yang terus mendustakan dakwah Nabi Muhammad SAW. Sesungguhnya telah datang kepada mereka beberapa kisah yang di dalamnya terdapat cegahan (dari kekafiran).

Imam Bukhari mengatakan dari Anas ibnu Malik, bahwa penduduk Mekah pernah meminta kepada Rasulullah SAW untuk memperlihatkan kepada mereka suatu mukjizat yang membenarkan kenabiannya yakni bulan terbelah menjadi dua bagian sehingga mereka melihat kekosongan di antara keduanya.

َ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ أَهْلَ مَكَّةَ سَأَلُوا رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ يُرِيَهُمْ آيَةً فَأَرَاهُمْ الْقَمَرَ شِقَّتَيْنِ حَتَّى رَأَوْا حِرَاءً بَيْنَهُمَا

Dari Anas bin Malik radliallahu anhu, bahwa penduduk Makkah meminta kepada Rasulullah shallallahu alaihi wasallam agar beliau menunjukkan tanda-tanda (mukjizat). Maka beliau memperlihatkan kepada mereka di mana bulan terbelah menjadi dua bagian hingga dapat terlihat gua Hira dari celah di antaranya". (HR. Bukhari) No. 3579. Shahih).

Dalam riwayat lain disebutkan bahwa di masa Rasulullah SAW rembulan pernah terbelah menjadi dua bagian; satu bagian di atas suatu bukit, dan bagian yang lain berada di atas bukit yang lain.

Lalu mereka (orang-orang musyrik) mengatakan, "Muhammad telah menyihir kami." Sebagian dari mereka menjawab, "Jika apa yang dilakukan Muhammad itu adalah sihir, tidak mungkin ia dapat menyihir kita semuanya."

Maka Nabi SAW bersabda: Ya Allah, saksikanlah. Lalu orang-orang kafir Quraisy penduduk Mekah berkata, "Ini adalah perbuatan sihir yang dilancarkan terhadap kalian oleh Ibnu Abu Kabsyah. Sekarang tunggulah para musafir itu; jika ternyata mereka menyaksikan hal yang sama dengan kalian, berarti dia (Nabi Saw.) benar.

Kemudian ketika kaum musafir itu tiba dari berbagai arah, mereka ditanya, dan ternyata mereka pun telah melihat hal yang sama.

Namun, hati orag-orang musyrik Quraisy semakin menjadi tertutup. Mereka tidak mengimani apa yang telah terjadi.

Mereka (orang-orang Musyrik Quraiy) mendustakan kebenaran bila kebenaran itu datang kepada mereka, dan mereka hanya mengikuti pendapat dan hawa nafsu mereka sendiri sebagai akibat dari kebodohan dan piciknya akal mereka.

Wallahu A'lam


Editor : Kastolani Marzuki

Follow Berita iNews di Google News