JAKARTA, iNews.id - Bacaan sholawat Jibril merupakan salah satu amalan yang memiliki keistimewaan sebagai penarik rezeki paling kuat dari segala arah.
Membaca sholawat merupakan ibadah mulia dan mendatangkan rahmat Allah serta syafaat dari Rasulullah SAW. Menbaca sholawat kepada Nabi SAW juga merupakan perintah Allah SWT.
Dalil perintah shalawat Nabi secara eksplisit disebutkan dalam Al Quran, surat al-Ahzab. Allah SWT berfirman:
إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ ۚ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
Artinya, “Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bersholawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bersholawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.”
Para ulama sepakat mengenai kewajiban bershalawat bagi tiap Muslim. Imam al-Qurthubi dalam kitab tafsirnya, ketika menjelaskan ayat 56 surat al-Ahzab menyatakan, tidak ada perdebatan di antara ulama bahwa bershalawat kepada Nabi SAW adalah kewajiban yang harus dilaksanakan oleh setiap muslim sekali seumur hidup.
Secara bahasa sholawat nabi merupakan bentuk jamak dari sholla yang berarti doa. Sedangkan menurut istilah, shalawat adalah bentuk doa dan pujian untuk Nabi sebagai ibadah kepada Allah SWT.
Sholawat dari Allah kepada Nabi SAW adalah sebagai rahmat dan keridhaan. Sedangkan shalawat para malaikat kepada Nabi SAW adalah sebagai doa dan istighfar. Sholawat umat Muhammad SAW adalah doa dan pengagungan kepada Rasulullah SAW.
Rasulullah SAW juga mengajarkan kepada umatnya untuk memperbanyak bersholawat terutama pada hari Jumat. Diriwayatkan dari Abu Darda bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda:
"أَكْثِرُوا عليَّ مِنَ الصَّلَاةِ يَوْمَ الْجُمُعَةِ، فَإِنَّهُ يَوْمٌ مَشْهُودٌ، تَشْهَدُهُ الْمَلَائِكَةُ"
Artinya: Perbanyaklah membaca salawat untukku di hari Jumat, karena sesungguhnya hari Jumat itu adalah hari yang disaksikan oleh para malaikat".
Salah satu bacaan sholawat yang dianjurkan untuk rutin diamalkan yakni sholawat Jibril untuk menarik rezeki dari segala arah.
Bacaan Sholawat Jibril, Arab, Latin, dan Artinya
صَلَّى اللهُ عَلَى مُحَمَّد
Latin: Shollallohu 'Ala Muhammad.
Artinya: Semoga Allah memberikan rahmat-Nya kepada Nabi Muhammad SAW.
Sejarah Sholawat Jibril
Dinamakan Sholawat Jibril karena sholawat ini pertama kali diucapkan Malaikat Jibril saat membisiki Nabi Adam AS sebagai mahar untuk mempersunting Siti Hawa.
Dalam kitab Bada’i al-Zuhur Fi Waqa’i al-Duhur karya Syekh Muhammad bin Ahmad bin Iyas al-Hanafi seperti dikutip Pustaka Ilmu Sunni Salafiyah (PISS-KTB) disebutkan Nabi Adam kemudian bertanya "apa mahar/mas kawinnya? Allah menjawab, aku mencegah kalian dari pohon gandum, maka janganlah kalian makan dan itulah maharnya.
Allah SWT lalu berfirman “صل الله على حبيب محمد ” Bacalah Shalawat kepada kekasihku Muhammad.
Lalu Adam bertanya, siapakah Muhammad itu ? Allah menjawab, dia adalah anak cucumu nanti dan dia adalah penutup para nabi. Andai bukan karena dia (Muhammad), Aku (Allah) tidak akan menciptakan makhluk.
Lalu malaikat Jibril mendekati Nabi Adam dan membisiki Nabi Adam, katakan Nabi Adam : صَلَّى اللهُ عَلَى مُحَمَّد Shollallohu A’la Muhammad.
Keistimewaan Sholawat Jibril
Dalam Kitab Afdholus Sholawat, sholawat Jibril ini memiliki banyak keutamaan di antaraya dibukakan 70 pintu rahmat dan dilancarkan rezekinya.
1. Penarik Rezeki
Habib Umar bin Hafidz mengijazakan sholawat jibril dibaca 1.000 kali dan istighfar 100 kali tiap pagi dan sore, insyaallah akan dilancarkan rezekinya dan mendapat keberkahan.
2. Dibukakan 70 Pintu Rahmat
“Telah berkata Al-Imam Asy-Sya’rani : Telah bersabda Nabi shollallohu alaihi wasallam : “Barang siapa yang membaca solawat ini, akan dibukakan ke atas dirinya tujuh puluh pintu dari rahmat, dan Allah akan meletakkan kecintaanNya pada kalbu-kalbu manusia.
Tiada yang menjadi marah kepadanya melainkan orang yang memiliki kemunafikan di dalam kalbunya.”
3. Paling Dekat dengan Rasulullah
قال شيخنا يعني علياً الخواص رضي الله عنهما هذا الحديث والذي قبله وهو قوله صلى الله عليه وسلم أَقْرَبُ مَا يَكُونُ أَحَدُكُمْ مِنِّ إِذَا ذَكَرَنِي وَصَلَّى عَلَيَّ رويناهما عن بعض العارفين عن الخضر عليه السلام عن رسول الله صلى الله عليه وسلم وهما عندنا صحيحان في أعلى درجات الصحة وإن لم يثبتهما المحدثون على مقتضى اصطلاحهم والله أعلم ا.ه.
Telah berkata guru kami, yakni ‘Ali Al-Khawwas: “Hadits ini dan yang sebelumnya, yakni sabda Nabi : “Keadaan paling dekat denganku bagi seseorang daripada kalian ialah apabila aku disebut, dia bersolawat ke atasku”. Kami meriwayatkannya dari sebahagian Al-‘Arifin,dari Al-Khidir , dari Rasululloh shollallohu alaihi wasallam, dan keduanya di sisi kami adalah sohih, pada setinggi-tinggi derajat kesohihan, walaupun tiada ditetapkan oleh para ahli ilmu hadits, kerana kesulitan istilah-istilah mereka. Wallohu a'lam. Selesai kutipan dari Al-Imam Asy-Sya’rani.
4. Dicintai Allah dan Rasul
Al-Hafiz As-Sakhawi dari Majduddin Al-Fairuzabadi, pemilik Al-Qamus,dengan sanadnya yang sampai kepada Al-Imam As Samarqandi.
As Sakhawi telah berkata. “Aku telah mendengar Al-Khidir dan Ilyas , dan mereka berdua telah berkata, “Kami telah mendengar Rasululloh shollallohu alaihi wasallam bersabda:
“Tiadalah seorang yang beriman mengucapkan, “Semoga Allah melimpahkan solawat ke atas Muhammad”, melainkan akan dijadikan manusia mencintainya, walaupun mereka sedang membencinya. Demi Allah, tiadalah mereka mencintainya sehingga Allah mencintainya.”
Wallahu A'lam
Editor : Kastolani Marzuki
Follow Berita iNews di Google News