skin ads
skin ads
Hikmah

Bacaan Surat Al Ikhlas untuk Orang Meninggal Dunia, Arab dan Artinya Lengkap Keutamaannya

Kastolani Marzuki · Senin, 12 Mei 2025 - 21:32 WIB
Bacaan Surat Al Ikhlas untuk Orang Meninggal Dunia, Arab dan Artinya Lengkap Keutamaannya
Bacaan Surat Al Ikhlas untuk orang meninggal dan keutamaannya. (Foto: istimewa)

JAKARTA, iNews.id - Bacaan Surat Al Ikhlas untuk orang meninggal dunia lazim dibaca ketika melakukan tahlil dan ziarah kubur. Pembacaan Surat Al Ikhlas ini biasanya dibarengi dengan Surat Al Fatihah, Al Falaq, An Nas dan Surat Yasin. 

Surat Al Ikhlas ternyata memiliki rahasia yang sangat istimewa terutama bagi Muslim yang rutin membacanya. Surat Al Ikhlas ini artinya Memurnikan Keesaan Allah SWT. Surat ke-112 dalam urutan Al Quran ini termasuk surah Makkiyyah yang turun pada masa Rasulullah belum hijrah ke Madinah.

Sebagian ulama menganjurkan umat Islam untuk membaca surat Al Ikhlas ini baik dalam setiap sholat maupun untuk berdzikir karena banyak memiliki keutamaan di antaranya, disayang oleh Allah dan menjadi jalan masuk surga.

Saat berada di kuburan, tujuan utamanya yakni mendoakan mayit di dalam kubur agar mendapat ampun atas dosa-dosa si mayit. Menurut kesepakatan para ulama doa yang dibacakan oleh peziarah dengan niat pahalanya dihadiahkan, akan sampai pada si mayit.

Rasulullah SAW bersabda:

عَنْ مَعْقِلِ بْنِ يَسَارٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ اَلنَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ اقْرَؤُوا عَلَى مَوْتَاكُمْ يس رَوَاهُ أَبُو دَاوُدَ وَالنَّسَائِيُّ وَصَحَّحَهُ ابْنُ حِبَّانَ

Dari Ma’qilbin Yasar R.A berkata, Rosululloh SAW bersabda; Bacalah surat Yasin pada orang-orang mati di antara kamu,. “ (HR. Abu Dawud :2714 )

Di bagian lain Imam Nawawi juga berkata:

قَالَ الشَّافِعِي وَاْلأَصْحَابُ يُسْتَحَبُّ أَنْ يَقْرَؤُوْا عِنْدَهُ شَيْئًا مِنَ اْلقُرْآنِ قَالُوْا فَإِنْ خَتَمُوْا الْقُرْآنَ كُلَّهُ كَانَ حَسَنًا (الأذكار النووية 1 / 162 والمجموع للشيخ النووي 5 / 294)

"Imam Syafii dan ulama Syafi'iyah berkata: Disunahkan membaca sebagian dari al-Quran di dekat kuburnya. Mereka berkata: Jika mereka mengkhatamkan al-Quran keseluruhan, maka hal itu dinilai bagus" (al-Adzkar I/162 dan al-Majmu' V/294).

Tim Asatidz Rumah Fiqih Indonesia, Ustaz Firman Arifandi dalam kajian Fatwa Rumah Fiqih menjelaskan, hukum membaca Surat Yasin ataupun Surat Al Ikhlas saat Ziarah Kubur merupakan masalah khilafiyah atau perbedaan pendapat di kalangan ulama.

Sebagian membolehkan membaca Al Quran (Surat Yasin) dan pahalanya akan sampai ke si mayit, sebagian ulama lainnya menganggap tidak boleh.

Ulama Mazhab Syafi'i, Imam Nawawi menyatakan kebolehan membaca Al Quran yakni Surat Yasin saat ziarah kubur. Hal sama diungkapkan Ibnu Qayyim Al Jauziyah, salah satu murid Syeikhul Islam Ibnu Taimiyyah yang menyatakan bahwa boleh membaca Al Quran termasuk di dalamnya Surat Yasin ataupun Surat Al Ikhlas saat ziarah kubur.

Ibnu Qayyim al-Jauziyyah juga berpendapat bahwa membacakan ayat Al Quran dan pahalanya dikirimkan kepada mayit itu sampai, bukan bid'ah.

Bacaan Surat Al Ikhlas untuk Orang meninggal Dunia

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

قُلْ هُوَ اللهُ اَحَدٌ. اَللهُ الصَّمَدُ. لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْ. وَلَمْ يَكٌنْ لَهُ كُفُوًا اَحَدٌ

Latin: qul huwallaahu ahad. Allahushomad, lamyalid walam yuulad, walam yakunlahuu kufuwan ahad.

Artinya, “Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang. Katakanlah, ‘Dialah yang maha esa. Allah adalah tuhan tempat bergantung oleh segala sesuatu. Dia tidak beranak dan tidak diperanakkan. Dan tidak ada seorangpun yang setara dengan-Nya.’” (3 kali)

Keutamaan Surat Al Ikhlas

1. Disayang Allah

Imam Bukhari mengatakan bahwa Aisyah r.a., bahwa Nabi Saw mengangkat seorang lelaki sebagai pemimpin suatu pasukan khusus untuk suatu tugas. Dan lelaki itu menjadi imam salat dari para sahabatnya dan ia selalu mengakhiri bacaan salatnya dengan surat Al-Ikhlas.

Setelah pasukan khusus itu pulang, mereka menceritakan hal itu kepada Nabi Saw., maka Nabi Saw. bersabda, "Tanyakanlah kepadanya, mengapa dia melakukan hal itu," lalu mereka bertanya kepadanya, dan ia menjawab, "Karena di dalamnya disebutkan sifat Tuhan Yang Maha Pemurah, dan aku suka membacakannya dalam salatku." Setelah hal itu disampaikan kepada Nabi Saw., maka beliau Saw.bersabda:

“Akhbiruuhu annallaha ta'ala yuhibbuhu”.

Artinya: Sampaikanlah kepadanya, bahwa Allah menyukainya.

Ulama muda KH Bahauddin Nursalim dalam kajiannya tentang Surat Al Ikhlas mengatakan, keutamaan orang yang membaca surat tersebut akan dicintai oleh Allah Ta’ala.

“Dulu ada sahabat Nabi SAW yang hampir tiap mengimami salat selalu membaca Al Ikhlas selepas baca Alkhamdu (Fatikhah). Lalu, para sahabat bertanya kepada Nabi. Kenapa si Fulan selalu baca Al Ikhlas. Nabi SAW berkata: Allah sangat menyukainya,” kata Gus Baha.

2. Jalan Masuk Surga

Imam Turmuzi mengatakan bahwa Mubarak ibnu Fudalah telah meriwayatkan dari Sabit, dari Anas, bahwa pernah ada seorang lelaki berkata: "Wahai Rasulullah, sesungguhnya aku menyukai surat Qul Huwallahu Ahad (surat) Al-Ikhlas." Maka Rasulullah Saw. bersabda: Kesukaanmu kepadanya dapat memasukkanmu ke dalam surga.

3. Sepertiga Alquran

Membaca Surat Al Ikhlas seperti telah membaca sepertiga Alquran. Sebab, di dalamnya mengandung banyak kekuasaan dan keesaan Allah.

Imam Bukhori juga meriwayatkan bahwa surat Al-Ikhlas sebanding dengan sepertiga Alquran. Nabi Saw bersabda:

“Demi Tuhan yang jiwaku berada di dalam genggaman kekuasaan-Nya, sesungguhnya surat Al-lkhlas itu benar-benar sebanding dengan sepertiga Alquran”.

Karena itu, sudah seharusnya umat Islam rutin membaca Surat Al Ikhlas agar dimudahkan jalannya menggapai pintu surga dan disayang Allah SWT

Dalam Tafsir Ibnu Katsir dikisahkan ada laki-laki sahabat Nabi SAW yang selalu membaca Surat Al Ikhlas dalam shalat wajibnya. Kisah ini juga diulas Imam Bukhari dalam kitab salat-nya. Dari Anas ra yang telah mengatakan bahwa pernah ada seorang lelaki menjadi imam suatu jamaah di Masjid Quba, manakala dia telah membaca Alquran yang mengawali salatnya, lalu ia mengiringinya dengan bacaan surat Al-lkhlas, setelah itu ia membaca surat yang lainnya.

Hal ini ia lakukan pada tiap rakaat. Maka para sahabatnya (teman-temannya) berbicara kepadanya, "Sesungguhnya engkau telah membaca surat ini, tetapi kelihatannya engkau merasa tidak cukup dengannya, lalu engkau baca surat lainnya. Maka adakalanya engkau baca surat ini saja, atau engkau tinggalkan surat ini dan membaca surat lainnya tanpanya."

Lelaki itu menjawab, "Aku tidak akan meninggalkannya (surat Al-lkhlas), jika engkau mau menjadikan diriku imam kalian, maka aku akan tetap melakukannya. Dan jika kalian tidak suka, maka aku tidak mau menjadi imam kalian." Sedangkan mereka memandang lelaki ini sebagai orang yang paling diutamakan oleh mereka, dan mereka tidak suka bila diimami oleh selainnya.

Ketika Nabi Saw. datang berkunjung kepada mereka, maka mereka menceritakan kepada beliau berita tersebut, lalu beliau Saw. bertanya, "Hai Fulan, apakah yang mencegahmu hingga tidak mau melakukan apa yang diminta oleh teman-temanmu, dan mengapa engkau selalu menetapi surat ini dalam tiap rakaatmu?" Lelaki itu menjawab, "Aku menyukainya."

Nabi Saw lalu bersabda:

«حُبُّكَ إِيَّاهَا أَدْخَلَكَ الْجَنَّةَ»

Artinya: Kecintaanmu kepada surat (Al-lkhlas) ini dapat memasukkanmu ke dalam surga.

Dalam riwayat lain, Imam Bukhari mengatakan bahwa Aisyah ra., bahwa Nabi Saw mengangkat seorang lelaki sebagai pemimpin suatu pasukan khusus untuk suatu tugas. Dan lelaki itu menjadi imam salat dari para sahabatnya dan ia selalu mengakhiri bacaan salatnya dengan surat Al-Ikhlas.

Setelah pasukan khusus itu pulang, mereka menceritakan hal itu kepada Nabi Saw., maka Nabi Saw. bersabda, "Tanyakanlah kepadanya, mengapa dia melakukan hal itu," lalu mereka bertanya kepadanya, dan ia menjawab, "Karena di dalamnya disebutkan sifat Tuhan Yang Maha Pemurah, dan aku suka membacakannya dalam salatku." Setelah hal itu disampaikan kepada Nabi Saw., maka beliau Saw.bersabda:

“Akhbiruuhu annallaha ta'ala yuhibbuhu”.

Artinya: Sampaikanlah kepadanya, bahwa Allah menyukainya.

Rais Syuriah PBNU KH Bahauddin Nursalim dalam kajiannya tentang Surat Al Ikhlas mengatakan, keutamaan orang yang membaca surat tersebut akan dicintai oleh Allah Ta’ala.

“Dulu ada sahabat Nabi SAW yang hampir tiap mengimami salat selalu membaca Al Ikhlas selepas baca Alkhamdu (Fatikhah). Lalu, para sahabat bertanya kepada Nabi. Kenapa si Fulan selalu baca Al Ikhlas. Nabi SAW berkata: Allah sangat menyukainya,” kata Gus Baha.

Salah satunya seperti kisah sahabat Nabi SAW yakni Muawiyah bin Al Laisi yang jenazahnya disholati puluhan ribu malaikat hingga membuat Rasulullah SAW takjub. Kisah itu disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan Anas Ibn Malik.

عَنِ الْعَلَاءِ بْنِ مُحَمَّدٍ الثَّقَفِيِّ قَالَ: سَمِعْتُ أَنَسَ بْنَ مَالِكٍ يَقُولُ: كُنَّا مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِتَبُوكَ، فَطَلَعَتِ الشَّمْسُ بِضِيَاءٍ وَشُعَاعٍ وَنُورٍ لَمْ نرها طلعت فيما مضى بِمِثْلِهِ، فَأَتَى جِبْرِيلُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ يَا جِبْرِيلُ، مَا لِي أَرَى الشَّمْسَ طَلَعَتِ الْيَوْمَ بِضِيَاءٍ وَنُورٍ وَشُعَاعٍ لَمْ أَرَهَا طَلَعَتْ بِمِثْلِهِ فِيمَا مَضَى؟ ". قَالَ: إِنَّ ذَلِكَ مُعَاوِيَةُ بْنُ مُعَاوِيَةَ اللَّيْثِيُّ، مَاتَ بِالْمَدِينَةِ الْيَوْمَ، فَبَعَثَ اللَّهُ إِلَيْهِ سَبْعِينَ أَلْفَ مَلَكٍ يُصَلُّونَ عَلَيْهِ. قَالَ: "وَفِيمَ ذَلِكَ؟ " قَالَ: كَانَ يُكْثِرُ قِرَاءَةَ: " قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ " فِي اللَّيْلِ وَفِي النَّهَارِ، وَفِي مَمْشَاهُ وَقِيَامِهِ وَقُعُودِهِ، فَهَلْ لَكَ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَنْ أَقْبِضَ لَكَ الْأَرْضَ فَتُصَلِّيَ عَلَيْهِ؟ قَالَ: "نَعَمْ". فَصَلَّى عَلَيْهِ.

Diriwayatkan dari Anas ibnu Malik bahwa ketika sedang bersama Rasulullah Saw di medan Perang Tabuk, maka terbitlah matahari dengan sinar dan cahayanya yang belum pernah kami lihat sebelumnya.

Lalu datanglah Malaikat Jibril kepada Nabi Saw. Maka Nabi Saw bertanya, "Hai Jibril, mengapa kulihat matahari hari ini terbit dengan sinar dan cahaya yang belum pernah kulihat sebelumnya seperti itu. Jibril menjawab, bahwa sesungguhnya hal itu disebabkan Muawiyah ibnu Muawiyah Al-Laisi, dia telah meninggal dunia pada hari ini di Madinah, maka Allah mengirimkan kepadanya 70.000 malaikat untuk menyalatkannya."

Rasulullah Saw bertanya, "Mengapademikian?" Jibril menjawab, bahwa dia adalah orang yang banyak membaca Qul Huwallahu Ahad di malam dan siang harinya, dan saat ia berdiri, berjalan, dan duduknya.

Maka maukah engkau, ya Rasulullah; aku akan mengambil segenggam tanah kuburnya, lalu engkau menyalatkannya?" Rasulullah Saw. menjawab, "Ya," maka Rasulullah Saw. menyalatkannya.

Hal itu juga telah diriwayatkan oleh Abu Bakar Al-Baihaqi di dalam kitab Dalailun Nubuwah-nya.

Kisah wafatnya Muawiyah itu juga diriwayatkan Abu Yala. Telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu ibrahim Asy-Syami alias Abu Abdullah, telah menceritakan kepada kami Usman ibnul Haisam (muazzin masjid Basrah yang ada padaku), dari Mahmud alias Abu Abdullah, dari Ata ibnu Abu Maimunah, dari Anas yang mengatakan bahwa Jibril turun menemui Nabi Saw, lalu berkata, "Telah meninggal dunia Muawiyah ibnu Muawiyah Al-Laisi, apakah engkau ingin menyalatkan jenazahnya?" Nabi Saw menjawab, "Ya."

Maka Jibril memukulkan sayapnya ke bumi, maka tiada suatu pohon pun dan tiada pula suatu dataran tinggi pun melainkan merendah, maka Jibril mengangkat dipan Nabi Saw. Sehingga Nabi Saw dapat melihat jenazah Muawiyah Al-Laisi, lalu beliau bertakbir menyalatkannya, sedangkan di belakang beliau terdapat dua saf dari para malaikat, yang setiap safnya terdiri dari 70.000 malaikat.

Maka Nabi Saw bertanya, "Hai Jibril, karena apakah dia mendapat kedudukan yang tinggi seperti ini dari Allah Swt.?" Jibril menjawab, "Ini berkat kecintaannya kepada Qul Huwallahu Ahad (Al Ikhlas) yang selalu dibacanya saat datang dan perginya, saat berdiri dan duduknya, dan dalam semua keadaannya."

Imam Baihaqi telah meriwayatkannya melalui riwayat Usman ibnul Haisam (juru azan), dari Mahbub ibnu Hilal, dari Ata ibnu Abu Maimunah, dari Anas, lalu disebutkan hal yang semisal; dan inilah sanad yang benar.

Dengan keutamaan tersebut, Muslim dianjurkan untuk banyak membaca Surat Al Ikhlas dalam berbagai kesempatan.

Itulah ulasan bacaan surat Al ikhlas untuk orang meninggal dunia lengkap dengan keutamaannya.

Wallahu A’lam Bishshawab


Editor : Kastolani Marzuki

Follow Berita iNews di Google News