JAKARTA, iNews.id - Bacaan takbiran Idul Adha lengkap untuk dikumandangkan ketika Hari Raya Idul Adha. Takbir sebagai salah satu wujud syukur dan syiar umat muslim.
Pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) telah menetapkan dalam sidang isbat 2025, Hari Raya Idul Adha 1446 H jatuh pada hari Jumat, 6 Juni 2025.
Para ulama telah sepakat bahwasanya bertakbir atau takbiran pada hari raya itu termasuk sesuatu yang disyariatkan dalam Islam. Bahkan para ulama sangat menganjurkan untuk memperbanyak ibadah dan bertakbir pada hari raya karena hal ini termasuk salahsatu kebiasaan yang dilakukan oleh Rasulullah SAW dan para sahabat.
Dalil yang menganjurkan untuk bertakbir pada hari raya juga lumayan banyak jumlahnya. Baik dalil dari Al-quran maupun dalil dari Hadits nabi Muhammad SAW. Adapun dalil dari Al-quran diantaranya adalah surat Al-baqoroh ayat 185 dan 203 dan surat Al-hajj ayat 28 :
وَلِتُكْمِلُوا۟ ٱلْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا۟ ٱللَّهَ عَلَىٰ مَا هَدَىٰكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
“Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.” (QS. Al-Baqarah: 185).
Selain itu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam juga menganjurkan bertakbir sebagaimana diriwayatkan dalam sebuah hadits yang berbunyi:
زينوا أعيادكم بالتكبير
"Hiasilah hari raya kalian dengan memperbanyak membaca takbir."
Bacaan Takbiran Idul Adha Lengkap
اللهُ اَكْبَرُ اللهُ اَكْبَرُ اللهُ اَكْبَرُ
لَا اِلَهَ اِلَّا اللهُ وَاللهُ اَكْبَر ,اللهُ اَكْبَر وَللهِ الحَمْدُ
Latin: Allaahu akbar, Allaahu akbar, Allaahu akbar. Laailaaha illallah wallahu akbar, Allahu akbar walillahilhamdu
Artinya, “Allah maha besar, Allah maha besar, Allah maha besar. Tidak ada Tuhan selain Allah, Allah Mahabesar dan segalapuji hanya bagi Allah”
Selain tiga takbir ini, kita menambahkannya dengan zikir sebagai berikut sebagaimana zikir-takbir Rasulullah SAW di bukit Shafa yang diriwayatkan Imam Muslim:
اللهُ اَكْبَرُ كَبِيْرًا وَالحَمْدُ للهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلًا لَا اِلَهَ اِلَّا اللهُ وَلَا نَعْبُدُ اِلَّا اِيَّاهُ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ وَلَوْ كَرِهَ الكَافِرُوْنَ لَا اِلَهَ اِلَّا اللهُ وَحْدَهُ صَدَقَ وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَهَزَمَ الاَحْزَابَ وَحْدَهُ لَا اِلَهَ اِلَّا اللهُ وَاللهُ اَكْبَر وَللهِ الحَمْدُ
Latin: Allaahu akbar kabiiraa, walhamdu lillaahi katsiiraa, wa subhaanallaahi bukratan wa ashiilaa, laa ilaaha illallaahu wa laa na‘budu illaa iyyaahu mukhlishiina lahud diina wa law karihal kaafiruun, laa ilaaha illallaahu wahdah, shadaqa wa‘dah, wa nashara ‘abdah, wa hazamal ahzaaba wahdah, laa ilaaha illallaahu wallaahu akbar walillaahil hamdu.
Artinya, “Allah maha besar. Segala puji yang banyak bagi Allah. Maha suci Allah pagi dan sore. Tiada tuhan selain Allah. Kami tidak menyembah kecuali kepada-Nya, memurnikan bagi-Nya sebuah agama meski orang kafir tidak menyukainya. Tiada tuhan selain Allah yang esa, yang menepati janji-Nya, membela hamba-Nya, dan sendiri memorak-porandakan pasukan musuh. Tiada tuhan selain Allah. Allah mahabesar dan hanya bagi Allah segala puji.”
Editor : Kastolani Marzuki
Follow Berita iNews di Google News