skin ads
skin ads

Batas Sholat Isya, Bolehkah Jam 3 Pagi? Simak Penjelasan dan Keutamannya

Kastolani Marzuki · Selasa, 26 September 2023 - 17:47 WIB
Batas Sholat Isya, Bolehkah Jam 3 Pagi? Simak Penjelasan dan Keutamannya
Ilustrasi batas sholat isya sampai jam berapa dan keutamaan mengakhirkannya. (Foto: Freepik)

JAKARTA, iNews.id - Sholat isya merupakan salah satu sholat fardhu yang besar keutamaannya. Lantas, kapan batas sholat Isya, bolehkah mengakhirkan sampai jam 3 pagi? Berikut penjelasan lengkapnya.

Sholat fardhu, termasuk sholat Isya sudah ditentukan waktunya oleh Allah SWT. Bila sholat itu dikerjakan di luar waktu yang telah ditetapkan secara sengaja tanpa udzur syari hukumnya tidak sah.

Ketentuan waktu sholat fardhu ini disebutkan dalam Al Quran, Surat An Nisa ayat 103. Allah SWT berfirman:

 اِنَّ الصَّلٰوةَ كَانَتْ عَلَى الْمُؤْمِنِيْنَ كِتٰبًا مَّوْقُوْتًا

Latin: innaṣ-ṣalāta kānat ‘alal-mu'minīna kitābam mauqūtā(n).

Artinya: Sesungguhnya salat itu merupakan kewajiban yang waktunya telah ditentukan atas orang-orang mukmin. (QS. An Nisa: 103).

Ayat tersebut sebagaimana dijelaskan dalam Tafsir Kemenag, sholat adalah kewajiban yang ditentukan batas-batas waktunya atas orang-orang yang beriman. Karena itu, setiap sholat dalam kondisi normal itu harus dilakukan pada waktu yang ditentukan untuknya.

Batas Sholat Isya

Ahmad Sarwat dalam bukunya berjudul Waktu Shalat menjelaskan, batas sholat Isya dimulai dari sejak berakhirnya waktu maghrib dan terus berlangusng sepanjang malam hingga dini hari ketika fajar shadiq terbit. 

Dalam pengertian lain, sholat isya dimulai dari hilangnya mega merah hingga sepertiga malam atau sebelum munculnya fajar kedua antara pukul 03.00 WIB. 

Dasarnya adalah ketetapan dari nash yang menyebutkan bahwa setiap waktu sholat itu memanjang dari berakhirnya waktu shalat sebelumnya hingga masuknya waktu shalat berikutnya, kecuali shalat subuh.

Rasulullah SAW pernah bersabda:

"Dari Abi Qatadah radhiyallahuanhu bahwa Rasulullah SAW bersabda, " Tidaklah tidur itu menjadi tafrith namun tafrith itu bagi orang yang belum shalat hingga datang waktu shalat berikutnya". (HR. Muslim).

Bolehkah Sholat Isya Jam 3 Pagi

Sebagaimana dijelaskan di atas, bahwa waktu sholat sudah ditentukan. Namun, khusus sholat Isya boleh mengerjakannya di akhir waktu karena sholat isya ini memiliki waktu paling panjang dibandingkan sholat fardhu lainnya.

Bahkan, waktu utama melaksanakan sholat isya menurut para ulama yakni di pertengahan malam. Dalil-nya adalah ketetapan dari nash yang menyebutkan bahwa setiap waktu shalat itu memanjang dari berakhirnya waktu sholat sebelumnya hingga masuknya waktu sholat berikutnya, kecuali sholat shubuh.

Dari Abi Qatadah ra. bahwa Rasulullah SAW bersabda,"Tidaklah tidur itu menjadi tafrith, namun tafrith itu bagi orang yang belum shalat hingga datang waktu shalat berikutnya." (HR. Muslim)

Sedangkan waktu mukhtar (pilihan) untuk shalat Isya adalah sejak masuk waktu hingga 1/3 malam atau tengah malam. Atas dasar hadits berikut ini.

Dari Abu Hurairah ra. bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Seandainya aku tidak memberatkan umatku, aku perintahkan mereka untuk mengakhirkan / menunda shalat Isya` hingga 1/3 malam atau setengahnya." (HR. Ahmad, Ibnu Majah dan Tirmizy).

Dari Anas bin Malik ra. bahwa Rasulullah SAW menunda sholat Isya` hingga tengah malam, kemudian barulah beliau shalat". (HR. Muttafaqun Alaihi).

Juga hadist lainnya dari Jabir ra berakata, "Dan Rasulullah SAW melakukan shalat isya terkadang diakhirkan dan terkadang di awalnya. Bila beliau melihat jamaah telah berkumpul, maka isya‘ dipercepat dan bila mereka datang lebih lambat, maka shalat Isya diakhirkan. . . (HR. Bukhari dan Muslim).

Dengan adanya dalil-dalil di atas, para ulama menyimpulkan bahwa khusus untuk shalat 'Isya, memang tidak selalu dikerjakan di awal waktu. Namun seringkali Rasulullah SAW dan para sahabat mengerjakannya agak sedikit lebih malam. Namun tetap dilakukan di masjid secara berjamaah. Bukan shalat sendiri-sendiri di rumah. 

Penundaan pelaksanaan shalat terurama untuk shalat isya berjamaah ini tidak menyalahi keutamaan, sebab keutamaan itu datangnya dari Rasulullah SAW juga. Sebab syariat Islami itu sumbernya dari Rasulullah yang tentunya datang dari Allah SWT. 

Keutamaan Sholat Isya

Keutamaan sholat isya terlebih jika dilakukan dengan berjemaah di masjid sangat besar. Dalam hadits Nabi SAW disebutkan bahwa orang yang mengerjakan sholat Isya akan mendapat cahaya sempurna pada hari kiamat.

1. Mendapat Cahaya di Hari Kiamat

Keutamaan sholat Isya bagi yang mengerjakannya akan mendapatkan cahaya kelak di hari kiamat.

Rasulullah SAW pernah bersabda

عَنْ بُرَيْدَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ بَشِّرْ الْمَشَّائِينَ فِي الظُّلَمِ إِلَى الْمَسَاجِدِ بِالنُّورِ التَّامِّ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

Dari Buraidah dari dar Nabi shallallahu alaihi wasallam, beliau bersabda: "Berilah kabar gembira bagi orang yang berjalan pada malam gelap gulita menuju masjid (untuk shalat berjamaah) bahwa bagi mereka cahaya yang sempurna pada hari kiamat nanti." (HR. Abu Daud) [No. 561 Baitul Afkar Ad Dauliah] Shahih.

2. Seperti Shalat Separuh Malam

Keutamaan sholat isya berikutnya seperti menjalankan sholat sampai separuh malam.

Nabi SAW bersabda:

مَنْ صَلَّى الْعِشَاءَ فِي جَمَاعَةٍ فَكَأَنَّمَا قَامَ نِصْفَ اللَّيْلِ وَمَنْ صَلَّى الصُّبْحَ فِي جَمَاعَةٍ فَكَأَنَّمَا صَلَّى اللَّيْلَ كُلَّهُ

“Barangsiapa yang shalat isya` berjama’ah maka seolah-olah dia telah shalat malam selama separuh malam. Dan barangsiapa yang shalat shubuh berjamaah maka seolah-olah dia telah shalat seluruh malamnya.” (HR. Muslim no. 656)

3. Dijauhkan dari Kemunafikan

Keutamaan sholat Isya bagi yang mengerjakannya akan dijauhkan dari sifat kemunafikan.

 Nabi SAW bersabda:

إِنَّ أَثْقَلَ صَلَاةٍ عَلَى الْمُنَافِقِينَ صَلَاةُ الْعِشَاءِ وَصَلَاةُ الْفَجْرِ وَلَوْ يَعْلَمُونَ مَا فِيهِمَا لَأَتَوْهُمَا وَلَوْ حَبْوًا

“Sesungguhnya shalat yang paling berat dilaksanakan oleh orang-orang munafik adalah shalat isya dan shalat subuh. Sekiranya mereka mengetahui keutamaan keduanya, niscaya mereka akan mendatanginya sekalipun dengan merangkak.” (HR. Bukhari no. 657 dan Muslim no. 651)

4. Diampuni Dosanya

Keutamaan sholat Isya lainnya akan diampuni dosa-dosanya.

"مَنْ تَوَضَّأَ وُضُوئِي هَذَا، ثُمَّ قَامَ فَصَلَّى صَلَاةَ الظُّهْرِ، غُفِر لَهُ مَا كَانَ بَيْنَهُ وَبَيْنَ صَلَاةِ الصُّبْحِ، ثُمَّ صَلَّى الْعَصْرَ غُفِرَ لَهُ مَا بَيْنَهُ وَبَيْنَ صَلَاةِ الظُّهْرِ، ثُمَّ صَلَّى الْمَغْرِبَ غُفِرَ لَهُ مَا بَيْنَهُ وَبَيْنَ صَلَاةِ الْعَصْرِ، ثُمَّ صَلَّى الْعَشَاءَ غُفِرَ لَهُ مَا بَيْنَهُ وَبَيْنَ صَلَاةِ الْمَغْرِبِ، ثُمَّ لَعَلَّهُ يَبِيتُ يَتَمَرَّغُ لَيْلَتَهُ، ثُمَّ إِنْ قَامَ فَتَوَضَّأَ وَصَلَّى الصُّبْحَ غُفِرَ لَهُ مَا بَيْنَهَا وَبَيْنَ صَلَاةِ الْعِشَاءِ، وَهُنَّ الْحَسَنَاتُ يُذْهِبْنَ السَّيِّئَاتِ"

Artinya: 'Barang siapa yang melakukan wudu seperti wuduku ini, kemudian ia bangkit dan mengerjakan salat Lohor, maka diampunilah baginya semua dosa yang dilakukannya antara salat Lohor dan salat Subuhnya. Kemudian (bila) ia melakukan salat Asar, maka diampunilah baginya dosa yang ia lakukan antara salat Asar dan salat Lohornya. Kemudian (bila) ia salat Magrib, maka diampuni­lah baginya semua dosa yang ia lakukan antara salat Magrib dan salat Asarnya. Kemudian (bila) ia salat Isya, maka diampunilah baginya dosa yang ia lakukan antara salat Isya dan salat Magribnya. Kemudian barangkali ia tidur lelap di malam harinya; dan jika ia bangun, lalu wudu dan melakukan salat Subuh, maka diampunilah baginya semua dosa yang ia kerjakan antara salat Subuh dan salat Isyanya. Semuanya itu adalah perbuatan-perbuatan baik yang dapat menghapuskan dosa perbuatan-perbuatan buruk.” (HR. Imam Ahmad)

Itulah ulasan batas sholat Isya beserta penjelasan lengkap dan keutamaannya yang perlu muslim ketahui agar tidak terlewat menjalankan shalat fardhu tersebut.

Wallahu a'lam.


Editor : Kastolani Marzuki

Follow Berita iNews di Google News