JAKARTA, iNews.id - Memenuhi nutrisi dan gizi pada tubuh bisa didapatkan dari berbagai makanan sehat. Mengonsumsi makanan sehat sehari-hari sudah menjadi kewajiban.
Begitu pula bagi para atlet. Sebagai seorang yang profesional, ternyata makanan yang dikonsumsi sangat berbeda dengan masyarakat pada umumnya.
Menjadi atlet professional dan berprestasi, hingga mengharumkan nama negara di kancah internasional seperti Olimpiade memang bukan perjalanan mudah.
Bukan hanya perihal disiplin latihan keras bertahun-tahun, tapi juga disiplin dalam pola makan. Tahukah Anda, sangat berbeda dengan orang biasa, makanan bagi atlet profesional bukan soal makan teratur tiga kali dalam sehari. Tapi bensin khusus yang penuh nutrisi.
Disampaikan oleh sport nutritionist, Emilia E Achmad, makanan untuk atlet jelas tidak sama dengan makannya orang biasa. Makanan untuk atlet, bukan selera dan rasa tapi sebagai alat.
“Makan atlet bukan sekadar rasa dan selera, tapi atlet harus melihat makanan sebagai alat. Tubuh butuh apa saat ini, sedang di fase apa, perfomancenya kapan, masalahnya apa, dan makanan apa yang bisa selesaikan masalah itu,” ujar Emilia dalam acara Special Live Dialogue Okezone Edisi Khusus Kemerdekaan, Jumat (20/8/2021).
Jika makanan bagi orang umum pada biasanya disebut dengan meal plan, Emilia menyebut bagi atlet adalah functional meal plan. Makanan sebagai formula khusus yang dibuat, salah satunya tergantung pada cabang olahraga apa atlet tersebut bertarung. Dalam satu cabang olahraga pun, sesama atlet akan berbeda makanannya.
“4 sehat 5 sempurna jadi landasan ideal tapi harus diformulasikan, contohnya untuk angkat besi itu enggak akan sama antara satu atlet dengan atlet lainnya. Pertama, karena ada kelasnya, ada fokus latihannya, sejarah cederanya, apa yang diinginkan, usianya berapa. Itu yang akan dirangkum jadi formula yang dihasilkan, kemudian makanan yang dikonsumsi setiap hari,” ujar Emilia.
Secara analogi, Emilia mencontohkan, perbedaan antara bahan bakar untuk kendaraan mobil biasa dengan bahan bakar untuk kendaraan khusus seperti mobil balap.
“Makanan atlet memang tidak sesederhana itu. Analoginya, bensin untuk mobil biasa tidak akan sama dengan bensin untuk mobil Formula 1 kan,” tuturnya.
Editor : Vien Dimyati
Follow Berita iNews di Google News