JAKARTA, iNews.id - Di zaman teknologi yang canggih ini masyarakat bisa mengakses Alquran dengan mudah termasuk membaca Surat Yasin dari handphone (HP). Lalu bolehkah membaca Alquran termasuk Surat Yasin di HP tanpa Wudhu?
Membaca Alquran merupakan ibadah yang bernilai pahala dan memberikan syafaat kelak bagi pembacanya di hari kiamat. Alquran ini merupakan tuntunan, panduan, dan arah hidup bagi Muslim. Barangsiapa yang mengikuti Alquran, insya Allah tidak akan sesat.
Dalam sebuah ayat, Allah Swt menegaskan bahwa Alquran diturunkan dengan membawa kebenaran hakiki yang berfungsi sebagai dasar penetapan hukum yang harus dipegang teguh oleh Nabi Muhammad SAW, tidak boleh sedikit pun menyimpang dari Al Quran. Dan tentunya hal ini juga harus dipegang teguh oleh umat Islam. Sebagaimana dijelaskan dalam QS. An-Nisa’ ayat 105.
اِنَّآ اَنْزَلْنَآ اِلَيْكَ الْكِتٰبَ بِالْحَقِّ لِتَحْكُمَ بَيْنَ النَّاسِ بِمَآ اَرٰىكَ اللّٰهُۗ وَلَا تَكُنْ لِّلْخَاۤىِٕنِيْنَ خَصِيْمًاۙ
"Sesungguhnya Kami telah menurunkan Kitab kepadamu dengan membawa kebenaran, supaya kamu mengadili antara manusia dengan apa yang telah Allah wahyukan kepadamu, dan janganlah kamu menjadi penantang (orang yang tidak bersalah), karena (membela) orang-orang yang khianat. (QS. An Nisa: 105).
Bolehkah membaca Alquran di HP tanpa wudhu?
Ustaz M Syahid Joban dari Cordofa-Dompet Dhuafa mengatakan, seluruh ulama menyebutkan bahwa orang yang membaca Alquran baik lewat mushaf maupun lewat HP akan mendapatkan pahala dari Allah SWT.
Jadi siapa pun dan darimana pun yang membaca Alquran akan mendapatkan pahala. Bahkan Nabi mengatakan, di setiap huruf Alquran yang kita baca itu mengandung 10 kebajikan.
Yang menjadi pertanyaan sekarang, apakah ketika membaca Alquran seperti Surat Yasin di HP harus berwudhu atau tidak?
Sebab di dalam membaca Alquran, Muslim harus mengetahui terlebih dahulu apakah Alquran yang didalam aplikasi disebut mushaf atau tidak, sehingga kita bisa mengambil istinbath hukum apakah harus berwudu atau tidak.
Para ulama terbagi menjadi dua pendapat. Yang pertama mengatakan bahwa Alquran yang berada pada aplikasi gadget dikategorikan sebagai mushaf, seperti Alquran secara keseluruhan. Maka orang yang membaca Alquran melalui aplikasi harus berwudhu terlebih dahulu. Bahkan orang yang sedang haid, nifas, junub, tidak boleh membuka aplikasi Alquran.
Namun ada juga pendapat ulama lain bahwa Alquran yang terdapat di dalam gadget tidak dikategorikan sebagai mushaf. Maka orang yang membaca Alquran lewat gadget tidak perlu berwudu.
Kendati demikian, bahwa ketika membaca Alquran harus memiliki adab karena mengagungkan Alquranul Karim, maka lebih baik berwudhu terlebih dahulu sebagai penghormatan terhadap Alquran.
Menurut Ustaz M Syahid, berbicara mengenai Alquran, kitab suci ini merupakan alat komunikasi manusia dengan Allah SWT. Sebagaimana Rasulullah SAW sampaikan dalam salah satu hadits, “Barangsiapa yang ingin berkomunikasi/berbincang dengan Allah SWT maka bacalah Alquran”.
Maka sejatinya jika membaca Alquran, sedang berkomunikasi dengan Allah SWT dan tentunya harus mematuhi aturan atau adab-adab ketika sedang membaca Alquran.
Terlebih lagi Alquran bisa diunduh (download) di setiap aplikasi gadget atau HP. Dengan demikian ketika ada waktu luang, Muslim bisa menyempatkan diri untuk membaca Alquran. Karena itu, sebelum membaca Alquran perlu mengetahui tata cara membaca Al Quran, rukun, adab, keutamaan.
Berikut Tata Cara Membaca Alquran:
1. Bersuci dengan Berwudhu
Saat membaca Alquran, Muslim harus dalam kondisi tidak mempunyai hadas besar atau kecil dalam artian bersuci. Rasulullah SAW bersabda:
عَنْ أَبِى بَكْرِ بْنِ مُحَمَّدِ بْنِ عَمْرِو بْنِ حَزْمٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ جَدِّهِ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- كَتَبَ إِلَى أَهْلِ الْيَمَنِ كِتَابًا فَكَانَ فِيهِ لاَ يَمَسُّ الْقُرْآنَ إِلاَّ طَاهِرٌ
Dari Abu Bakr bin Muhammad bin ‘Amr bin Hazm dari ayahnya dari kakeknya, sesungguhnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah menulis surat untuk penduduk Yaman yang isinya, “Tidak boleh menyentuh Al-Quran melainkan orang yang suci”. (HR. Daruquthni ) [ No. 449 ]
2. Membaca Ta'awudz
فَاِذَا قَرَأْتَ الْقُرْاٰنَ فَاسْتَعِذْ بِاللّٰهِ مِنَ الشَّيْطٰنِ الرَّجِيْمِ
Artinya: Apabila kamu membaca al-Quran, hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk.
Perintah ini dari Allah, ditujukan kepada hamba-hamba-Nya melalui lisan Nabi-Nya; bahwa apabila mereka hendak membaca Al-Quran, terlebih dahulu hendaklah meminta perlindungan kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk. Perintah ini adalah perintah sunat, bukan perintah wajib, menurut kesepakatan ulama yang diriwayatkan oleh Abu Jafar ibnu Jarir dan lain-lainnya dari kalangan para imam.
3. Membaca Basmalah
Adab membaca Alquran berikutnya yakni membaca basmalah. Rasulullah SAW bersabda:
عَنْ قَتَادَةَ قَالَ سُئِلَ أَنَسٌ كَيْفَ كَانَتْ قِرَاءَةُ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ كَانَتْ مَدًّا ثُمَّ قَرَأَ بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ يَمُدُّ بِبِسْمِ اللَّهِ وَيَمُدُّ بِالرَّحْمَنِ وَيَمُدُّ بِالرَّحِيمِ
Dari Qatadah ia berkata; Anas pernah ditanya, "Bagaimankah bacaan Nabi shallallahu alaihi wasallam?" Ia pun menjawab, "Bacaan beliau adalah panjang." Lalu ia pun membaca: "BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIIM." Anas menjelaskan, "Beliau memanjangkan bacaan, BISMILLAH dan juga memanjangkan bacaan, ARRAHMAAN serta bacaan, ARRAHIIM." (HR. Bukhari) [No. 5046 Fathul Bari] Shahih.
4. Memperindah Suara
Nabi Muhammad SAW telah bersabda:
"زَيِّنوا الْقُرْآنَ بِأَصْوَاتِكُمْ"
Artinya: Hiasilah Alquran dengan suara kalian!
"لَيْسَ مِنَّا مَنْ لَمْ يَتَغَنَّ بِالْقُرْآنِ"
Bukan termasuk golongan kami orang yang tidak melagukan bacaan Alquran.
5. Tartil dan Tidak Tergesa-Gesa
Diriwayatkan dari Ibnu Masud, bahwa ia telah mengatakan, "Janganlah kamu membacanya dengan bacaan seperti menabur pasir, jangan pula membacanya dengan bacaan tergesa-gesa seperti membaca puisi (syair). Berhentilah pada hal-hal yang mengagumkan, dan gerakkanlah hati untuk meresapinya, dan janganlah tujuan seseorang dari kamu hanyalah akhir surat saja.
اَوْ زِدْ عَلَيْهِ وَرَتِّلِ الْقُرْاٰنَ تَرْتِيْلًاۗ
Artinya: Atau lebih dari seperdua itu, Dan bacalah al-Quran itu dengan perlahan-lahan. (QS. Surat Al Muzzamil: 4)
Ibnu Katsir menerangkan maksud ayat tersebut di atas adalah bacalah Alquran dengan tartil (perlahan-lahan) karena sesungguhnya bacaan seperti ini membantu untuk memahami dan merenungkan makna yang dibaca, dan memang demikianlah bacaan yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW Sehingga Siti Aisyah radhiallahu 'anha mengatakan bahwa Nabi SAW bila membaca Alquran yaitu perlahan-lahan sehingga bacaan beliau terasa paling Iama dibandingkan dengan orang Lain.
6. Membaca dengan suara sedang
حَدَّثَنَا يَعْقُوبُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ حَدَّثَنَا هُشَيْمٌ حَدَّثَنَا أَبُو بِشْرٍ عَنْ سَعِيدِ بْنِ جُبَيْرٍ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا فِي قَوْلِهِ تَعَالَى وَلَا تَجْهَرْ بِصَلَاتِكَ وَلَا تُخَافِتْ بِهَا قَالَ نَزَلَتْ وَرَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مُخْتَفٍ بِمَكَّةَ كَانَ إِذَا صَلَّى بِأَصْحَابِهِ رَفَعَ صَوْتَهُ بِالْقُرْآنِ فَإِذَا سَمِعَهُ الْمُشْرِكُونَ سَبُّوا الْقُرْآنَ وَمَنْ أَنْزَلَهُ وَمَنْ جَاءَ بِهِ فَقَالَ اللَّهُ تَعَالَى لِنَبِيِّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَلَا تَجْهَرْ بِصَلَاتِكَ أَيْ بِقِرَاءَتِكَ فَيَسْمَعَ الْمُشْرِكُونَ فَيَسُبُّوا الْقُرْآنَ وَلَا تُخَافِتْ بِهَا عَنْ أَصْحَابِكَ فَلَا تُسْمِعُهُمْ وَابْتَغِ بَيْنَ ذَلِكَ سَبِيلًا
Telah menceritakan kepada kami Yaqub bin Ibrahim Telah menceritakan kepada kami Husyaim Telah menceritakan kepada kami Abu Bisyr dari Said bin Jubair dari Ibnu Abbas radliallahu anhuma mengenai firman Allah: "dan janganlah kamu mengeraskan suaramu dalam shalatmu dan janganlah pula merendahkannya…, " (Al Israa: 110). Ibnu Abbas berkata; ayat ini turun ketika Rasulullah shallallahu alaihi wasallam sembunyi-sembunyi di Makkah. Beliau shallallahu alaihi wasallam bila mengimami shalat para sahabatnya, beliau mengeraskannya saat membaca al Qur`an. Tatkala orang-orang musyrik mendengarkan hal itu, mereka mencela al Qur`an, mencela yang menurunkannya dan yang membawakannya. Maka Allah Azza Wa Jalla berfirman kepada NabiNya: (Dan janganlah kamu mengeraskan suaramu dalam shalatmu) maksudnya adalah dalam bacaanmu sehingga orang-orang musyrik mendengarnya dan mereka mencela al Qu`ran dan: Dan janganlah pula merendahkannya dari para sahabatmu sehingga mereka tidak dapat mendengarkan dan mengambil Al Qu`ran darimu dan: Maka carilah jalan tengah di antara kedua itu. (HR. Bukhari) [No. 4722 Fathul Bari] Shahih.
7. Memakai pakaian bersih dan sopan
ومن حرمته أن يتلبس كما يتلبس للدخول على الأمير لأنه مناج .
Termasuk menghormati Alquran adalah memakai pakaian sebagaimana ketika memakai pakaian ketika mau masuk ketempatnya pemimpin, karena sesungguhnya dia sedang bermunajat.
8. Menghadap kiblat
ومن حرمته أن يستقبل القبلة لقراءته
Termasuk menghormati al quran adalah ketika membacanya menghadap ke arah qiblat.
Demikian pembahasan mengenai bolehkah membaca Surat Yasin di HP tanpa wudhu berikut tata cara membaca Alquran yang baik dan benar.
Wallahu A'lam
Editor : Kastolani Marzuki
Follow Berita iNews di Google News