skin ads
skin ads
Hikmah

Dalil Puasa Tasua 9 Muharram dan Anjurannya untuk Menyelisihi Kaum Yahudi

Kastolani Marzuki · Rabu, 18 Agustus 2021 - 00:10 WIB
Dalil Puasa Tasua 9 Muharram dan Anjurannya untuk Menyelisihi Kaum Yahudi
Dalil puasa tasua 9 Muharram berdasarkan ahdits Nabi SAW. (Foto: ist/Instagram)

JAKARTA, iNews.id - Dalil Puasa Tasua yang dilaksanakan tiap 9 Muharram disebutkan dalam hadits Nabi SAW. Dalam hadits yang diriwayatkan Imam Ahmad disebutkan bahwa Nabi Muhammad SAW menganjurkan umatnya untuk mengerjakan puasa Tasua untuk menyelisihi kaum Yahudi.

Berikut Dalil Puasa Tasua :

صوموا يوم عاشوراء وخالفوا فيه اليهود وصوموا قبله يوما أو بعده يوما

“Puasalah hari Asyura’ dan jangan sama dengan model orang Yahudi. Puasalah sehari sebelumnya atau sehari setelahnya.” (HR. Ahmad, Al Bazzar).

Dalam riwayat lain dari jalur Abdullah bin Abbas, Rasulullah Saw berpuasa pada hari Asyura dan menganjurkan umat Islam untuk turut berpuasa. Suatu ketika, mereka berkata, “Ya Rasulullah, ini hari yang dimuliakan oleh orang Yahudi dan Nasrani”. Mendengar jawaban tersebut, Nabi berkata, “Jika aku masih hidup hingga tahun depan, insyaAllah, kita akan berpuasa pada hari kesembilan juga”. Namun, Rasulullah wafat sebelum tahun berikutnya tiba (H.R Muslim 1916).

Dari hadits tersebut memang Rasulullah SAW sangat menganjurkan kepada umatnya untuk mengerjakan puasa tasua meski Nabi SAW sendiri belum sempat melaksanakan puasa tersebut karena Nabi SAW wafat sebelum datang Muharram tahun berikutnya tiba.

Puasa Tasua dilaksanakan tiap tanggal 9 Muharram bertepatan Rabu, 18 Agustus 2021. Puasa Tasua ini dikerjakan sehari sebelum Puasa Asyura 10 Muharram. Puasa Tasu'a ini sunnah dikerjakan untuk menyelisihi kaum Yahudi.

Keutamaan Puasa Tasua

Keutamaan puasa Tasua yang merupakan salah satu puasa sunnah di Bulan Muharram ini berdasarkan hadits yang diriwayatkan Imam Muslim.

أفضل الصيام بعد رمضان شهر الله المحرم

“Sebaik-baik puasa setelah Ramadlan adalah puasa di bulan Allah, bulan Muharram.” (HR. Muslim).

Dalam Syarah Shahih Muslim, Imam An Nawawi menyebutkan bahwa, “Hadits ini menunjukkan bahwa Muharram adalah bulan yang paling mulia untuk melaksanakan puasa sunnah.”

Sedangkan keutamaan puasa Asyura (10 Muharram)  sebagaimana diriwayatkan dalam hadits dari Abu Qatadah, bahwa puasa asyura tersebut bisa menghapus dosa-dosa kita selama setahun yang telah lalu (HR Muslim 2/819).

Imam An Nawawi ketika menjelaskan hadits di atas beliau berkata: “Yang dimaksud dengan kaffarat (penebus) dosa adalah dosa-dosa kecil, akan tetapi jika orang tersebut tidak memiliki dosa-dosa kecil diharapkan dengan shaum tersebut dosa-dosa besarnya diringankan, dan jika ia pun tidak memiliki dosa-dosa besar, Allah akan mengangkat derajat orang tersebut di sisi-Nya.”

Berikut Niat Puasa Tasu'a (9 Muharram):

نَوَيْتُ صَوْمَ تَاسُوْعَاءَ سُنَّةً لِلهِ تَعَالى

Nawaitu Shouma Taasuu'aa Sunnatan Lillahi Ta'ala.

"Aku niat berpuasa Tasu'a (hari kesembilan Muharam) sunnah karena Allah Ta'ala".

Wallahu A'lam


Editor : Kastolani Marzuki

Follow Berita iNews di Google News