skin ads
skin ads

Doa Bercermin ala Nabi Yusuf Latin & Artinya

Kastolani Marzuki · Minggu, 07 November 2021 - 22:47 WIB
Doa Bercermin ala Nabi Yusuf Latin & Artinya
Doa bercermin ala Nabi Yusuf. (Foto: ist)

JAKARTA, iNews.id - Doa bercermin ala Nabi Yusuf Alaihisalam (as) patut diamalkan Muslim agar penampilan seseorang bisa sesuai dengan akhlak atau kepribadiannya serta dijauhkan dari sifat sombong, fitnah dan dipenuhi hawa nafsu.

Bercermin merupakan cara orang untuk melihat penampilan dirinya sudah pantas dilihat atau enak dipandang baik saat bepergian ataupun berada di rumah. 

Berikut doa bercermin ala Nabi Yusuf as agar dijauhkan dari hawa nafsu dan fitnah:

رَبِّ السِّجْنُ أَحَبُّ إِلَيَّ مِمَّا يَدْعُونَنِي إِلَيْهِ وَإِلا تَصْرِفْ عَنِّي كَيْدَهُنَّ أَصْبُ إِلَيْهِنَّ وَأَكُنْ مِنَ الْجَاهِلِينَ

Latin: Rabbis sijnu ahabbu ilayya mimmaa yad'uunanii ilaihi wa illaa tashrif 'annii kaydahunna ashbu ilaihinna wa akunm minal jaahiliin.

Artinya: Wahai Tuhanku, penjara lebih aku sukai daripada memenuhi ajakan mereka kepadaku. Dan jika tidak Engkau hindarkan dari padaku tipu daya mereka, tentu aku akan cenderung untuk (memenuhi keinginan mereka) dan tentulah aku termasuk orang-orang yang bodoh". (QS. Yusuf: 33)

Doa bercermin lainnya yang bisa diamalkan Muslim yakni doa dari Nabi Muhammad SAW:

اَللَّهُمَّ كَمَا حَسَّنْتَ خَلْقِيْ فَحَسِّنْ خُلُقِيْ

latin: Allaahumma kamaa hassanta khalqii fahassin khuluqii.

Artinya, “Wahai Tuhanku, sebagaimana telah Kaubaguskan kejadianku, maka baguskanlah perangaiku,” (Lihat Sayid Utsman bin Yahya, Maslakul Akhyar, Cetakan Al-‘Aidrus, Jakarta).

Doa lain yang bisa dibaca saat bercermin yakni:

اَلْحَمْدُ ِللهِ كَمَا حَسَّنْتَ خَلْقِىْ فَحَسِّـنْ خُلُقِىْ

latin: Alhamdulillaahi kamaa hassanta kholqii fahassin khuluqii

Artinya: “Segala puji bagi Allah, baguskanlah budi pekertiku sebagaimana Engkau telah membaguskan rupa wajahku”.

Diketahui, Nabi Yusuf alaihisalam dianugerahi Allah SWT dengan wajah yang tampan rupawan. Ketampanan Nabi Yusuf as telah menawan hati para perempuan, tak terkecuali istri perdana menteri Mesir saat itu. 

Bahkan, Siti Zulaikha, istri perdana menteri Al Aziz berkata kepada para koleganya saat mengundang Yusuf makan bersama. Mereka seolah tersihir dengan ketampanan Nabi Yusuf as hingga tak sadar tangan mereka teriris sendiri.

وَقُلْنَ حَاشَ لِلَّهِ مَا هَذَا بَشَرًا إِنْ هَذَا إِلَّا مَلَكٌ كَرِيمٌ

dan berkatalah mereka, "Mahasempurna Allah, ini bukanlah manusia. Sesungguhnya ini tidak lain hanyalah malaikat yang mulia.” (Yusuf: 31)

Bercermin atau berhias agar penampilannya bagus memang dianjurkan karena Allah pun menyukai yang indah-indah.

Rasulullah SAW bersabda:

عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ اللَّهَ جَمِيلٌ يُحِبُّ الْجَمَالَ

Nabi saw bersabda: "Sesungguhnya Allah itu indah dan menyukai keindahan." (HR. Muslim) [No. 91 Syarh Shahih Muslim] Shahih.

Semua perhiasan dan pakaian yang dikenakan seseorang pada hakikatnya adalah rezeki dari Allah SWT. Pakaian dan perhiasan itu sejatinya sarana meraih ketakwaan dan dari pakaian itu tersirat kekuasaan Allah agar manusia selalu mengingat-Nya.

Dalam Alquran, Allah SWT berfirman:

يَا بَنِيْٓ اٰدَمَ قَدْ اَنْزَلْنَا عَلَيْكُمْ لِبَاسًا يُّوَارِيْ سَوْاٰتِكُمْ وَرِيْشًاۗ وَلِبَاسُ التَّقْوٰى ذٰلِكَ خَيْرٌۗ ذٰلِكَ مِنْ اٰيٰتِ اللّٰهِ لَعَلَّهُمْ يَذَّكَّرُوْنَ

Artinya: Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan pakaian untuk menutupi auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian taqwa itulah yang baik. Yang demikian itu adalah sebahagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka selalu ingat". (QS. Surat Al A'raf: 26)

Ibnu Katsir dalam tafsirnya menjelaskan dari Ibnu Abbas bahwa Allah SWT menyebutkan anugerah yang telah diberikan-Nya kepada hamba-hamba-Nya, antara lain Dia telah menjadikan untuk mereka pakaian dan perhiasan. Pakaian untuk menutupi aurat, sedangkan perhiasan untuk memperindah penampilan lahiriah.

Namun sebaik-baik pakaian adalah iman. Sebab, kelak di akhirat nanti tiap manusia akan dikenakan selendang (pakaian). Jika ada iman di hatinya maka akan dipakaikan pakaian yang baik. Begitu juga sebaliknya, jika tidak ada iman di hatinya atau dalam hatinya memendam sesuatu yang tidak baik makan akan dikenakan pakaian yang buruk. Na'udzubillahi min dzaalik.

Wallahu A'lam.


Editor : Kastolani Marzuki

Follow Berita iNews di Google News