skin ads
skin ads
Hikmah

Doa Melihat Bulan Purnama Dalam Islam, Lengkap Arab, Latin, dan Artinya

Kastolani Marzuki · Sabtu, 09 Agustus 2025 - 01:06 WIB
Doa Melihat Bulan Purnama Dalam Islam, Lengkap Arab, Latin, dan Artinya
Ilustrasi bacaan doa melihat bulan purnama dalam Islam. (Foto: ist)

JAKARTA, iNews.id - Doa melihat bulan purnama dalam Islam dianjurkan untk diamalkan agar mendapat keselamatan, keamanan dan menambah keimanan. Bulan purnama akan terjadi di berbagai belahan dunia termasuk Indonesia.

Masyarakat di Indonesia bisa menyaksikan puncak Bulan Purnama, Sabtu (9/8/2025) mulai pukul 03.55 WIB. Bulan Purnama terjadi pada watktu yang tepat saat Bulan berada paling dekat di orbitnya.

Bulan purnama merupakan salah satu bukti kebesaran, keagungan dan kesempurnaan Allah SWT. Beberapa ayat Al-Qur’an mengafirmasinya berkaitan fenomena alam itu.

وَمِن آيَاتِهِ الَّيلُ وَالنَّهَارُ وَالشَّمسُ وَالقَمَرُ (فصلت: 37)

Artinya: Dan sebagian dari tanda-tanda kebesaran Allah ialah malam, siang, matahari dan bulan.” (QS Fussilat: 37).

Pada ayat di atas Allah swt menegaskan bukti kekuasaan, keesaan, dan kesempurnaan kuasa-Nya ialah menjadikan siang, malam, matahari dan bulan di waktu yang berbeda. Masing-masing selalu menjadi penyempurna bagi yang lain. Matahri siang menjadi penyempurna bagi alam dan isinya ketika bulan tidak nampak, dan bulan menjadi pengganti matahari di kala malam.

Seolah semua yang ada di bumi tidak ada yang benar-benar sempurna, tidak ada yang bisa menentukan keadaannya masing-masing. Matahari tidak bisa terus-menerus menerangi bumi. Semuanya ada di bawah kekuasaan Allah Yang Mahasempurna dan Mahasegalanya. Karena itu, pada ayat setelahnya Allah melarang manusia untuk bersujud dan menyembah kepada semua ciptaan itu. Allah memerintahkan manusia untuk hanya bersujud dan menyembah kepada-Nya yang telah menciptakan alam dan isinya.

Dalam ayat lain Allah menegaskan matahari memberikan sinar dan bulan memberikan cahaya. Dalam Al-Qur’an dinyatakan:

هُوَ الَّذِى جَعَلَ الشَّمْسَ ضِيَآءً وَالْقَمَرَ نُورًا وَقَدَّرَهُ مَنَازِلَ لِتَعْلَمُواْ عَدَدَ السِّنِينَ وَالْحِسَابَ، مَا خَلَقَ اللهُ ذَلِكَ إِلَّا بِالْحَقِّ، يُفَصِّلُ الآيَاتِ لِقَوْمٍ يَعْلَمُونَ. (يونس: 5)

“Allah adalah Dzat yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya, dan Dia yang menetapkan tempat-tempat orbitnya, agar kalian mengetahui bilangan tahun, dan perhitungan (waktu). Allah tidak menciptakan demikian itu melainkan dengan benar. Dia menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya) kepada orang-orang yang mengetahui.” (QS Yunus: 5).

Dilansir dari laman Kementerian Agama, Syekh Wahbah az-Zuhaili dalam Tafsîrul Munîr menjelaskan, ayat di atas memiliki empat kandungan sebagai bukti kebesaran dan keesaan Allah swt, yaitu: (1) menciptakan langit dan bumi; (2) menciptakan matahari dan bumi di waktu yang berbeda; (3) manfaat-manfaat yang bisa didapatkan dari perbedaan waktu kedua tanda kebesaran Allah itu; dan (4) dari adanya langit dan bumi, Allah menurunkan hujan, menciptakan, guntur, kilat, gempa, dan beberapa ciptaan lain yang ada di bumi. (Wahbah az-Zuhaili, Tafsîrul Munîr, [Beirut- Damaskus, Dârul Fikr: 2000], juz XI, halaman 110).

Berkaitan dengan fenomena itu, umat Islam dianjurkan untuk banyak berdoa ketika melihat bulan purnama.

Doa Melihat Bulan Purnama Dalam Islam

1. Membaca Masya Allah Laa Quwwata Illa Billah

Doa melihat bulan purnama sesuai sunnah pertama yakni membaca Masya Allah La Quwwata Illa Billah

ما شاء الله لا قوة إلا بالله 

Artinya: Masya Allah tidak ada kekuatan kecuali dengan (pertolongan) Allah.

Doa tersebut dibaca sebagai bentuk takjub dan kekaguman atas ciptaan Allah yang mahasempurna.

2. Membaca Tasbih

Doa melihat bulan purnama sesuai sunnah selanjutnya yakni membaca tasbih. 

سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ للهِ، وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ الله، وَاللهُ أَكْبَرُ

Latin: Subhanallah wal hamdulillah wa laa ilaha illallah wallahu akbar.

Artinya: Mahasuci bagi Allah dan segala puji hanya bagi Allah. Tidak ada Tuhan selain Allah, Allah Mahabesar.

3. Membaca Doa Keamanan dan Keimanan

Doa melihat bulan purnama sesuai sunnah berikutnya yakni doa permohonan keamanan dan keimanan serta selamatan.

اللَّهُمَّ أَهِلَّهُ عَلَيْنَا بِالْأَمْنِ وَالْإِيمَانِ، وَالسَّلَامَةِ وَالْإِسْلَامِ، وَالتَّوْفِيقِ لِمَا نُحِبُّ وَتَرْضَى، رَبُّنَا وَرَبُّكَ اللهُ 

Latin: Allahumma ahillaahu 'alaina bilamni wal iimaani, wasalaamati wal islaami wattaufiiqi limaa nuhibbu wa tardhii robbana wa robbukallahu. 

Artinya: “Ya Allah jadikanlah hilal itu bagi kami dengan membawa keamanan dan keimanan, keselamatan dan Islam, dan membawa taufiq yang membimbing kami menuju apa yang Engkau cintai dan Engkau ridhai. Tuhan kami dan Tuhan kamu (wahai bulan), adalah Allah.” (HR. Ahmad).

Hikmah Bulan Purnama

Syekh Ibrahim al-Bajuri (1198-1276 H), ulama kelahiran desa Bajur dari provinsi Manufiya Mesir dalam Hâsyiyyatul Baijuri menjelaskan:

وَالْحِكْمَةُ فِي كَوْنِ الشَّمْسِ لَا تَزِيْدُ وَلَا تَنْقُصُ، وَكَوْنُ الْقَمَرِ يَزِيْدُ وَيَنْقُصُ أَنَّ الشَّمْسَ قَبْلَ طُلُوْعِهَا تُؤْمَرُ بِالسُّجُوْدِ كُلَّ لَيْلَةٍ فَلَا تَزِيْدُ وَلَا يَنْقُصُ، وَالْقَمَرُ يُؤْمَرُ بِالسُّجُوْدِ لَيْلَةَ أَرْبَعَةَ عَشَرَ فَيَزْدَادُ فِي أَوَّلِ الشَّهْرِ فَرْحًا لِذَلِكَ، ثُمَّ يَنْقُصُ اِلَى أَخِرِ الشَّهْرِ حُزْنًا عَلَى ذَلِكَ

Artinya: Adapun hikmah sinar matahari tidak pernah bertambah dan tidak pernah berkurang, dan cahaya bulan selalu bertambah dan berkurang, adalah bahwa sebelum matahari terbit, ia diperintah (oleh Allah) untuk melakukan sujud kepada-Nya setiap malam. Karenanya, sinar matahari tidak pernah bertambah, tidak (pula) berkurang; sedangkan bulan diperintah untuk melakukan sujud hanya pada malam tanggal 14, karenanya cahayanya akan selalu bertambah sejak awal bulan, karena bahagia dengan sujudnya, namun selanjutnya cahayanya berkurang sampai akhir bulan, karena bersedih dengan (jauhnya dari perintah sujud itu).” (Ibrahim al-Baijuri, Hâsyiyyatul Baijuri alâ Ibni Qâsim al-Ghazi, [Beirut-Syiria, Dârul Fikr: 1997], juz I, halaman 237).

Begitulah makhluk Allah swt selain manusia. Ia sangat bersedih jika tidak melakukan sujud kepada-Nya. Kebahagiaan yang benar menurutnya hanyalah ketika bisa beribadah kepada Allah Dzat Mahasempurna dan Mahasegalanya. Seolah, kehidupan makhluk Allah, seperti matahari dan bulan tidak akan tenang jika tidak melakukan ibadah.

Sebaliknya ia sangat bersedih jika tidak beribadah. Dampaknya, cahaya bulan akan semakin redup, surut dan semakin hilang dari pandangan setiap malam. Namun, jika waktu ibadah sudah dekat, ia sangat bahagia, tenang dan nyaman. Akibatnya, cahayanya semakin terang, sampai pada puncak paling sempurna yaitu malam tanggal 15 saat purnama.

Berbeda dengan manusia, ibadah seakan tidak memberi dampak apapun. Bagi mereka, ibadah sekadar kegiatan rutinitas biasa yang dilakukan karena kewajiban belaka, bukan karena adanya dorongan untuk mendekatkan diri kepada Yang Mahakuasa.

Demikian ulasan doa melihat bulan purnama sesuai sunnah yang bisa muslim amalkan agar mendapat rahmat dan keberkahan.

Wallahu A'lam Bishowab


Editor : Kastolani Marzuki

Follow Berita iNews di Google News