JAKARTA, iNews.id - Doa Rasulullah SAW kepada Ibnu Abbas radhiallahu anhu (ra) yang merupakan sepupu Nabi Muhammad SAW berupa keahlian dalam perkara agama dan urusan memaknai Alquran.
Berikut Doa Rasulullah SAW kepada Ibnu Abbas ra:
اللّهُمّ عَلّمْهُ الدّينَ وَفَقّهْهُ فَي التّأوِيْلِ
Allahumma 'Alamhud diina wa faqqihhu fii al ta'wiili
Artinya: Ya Allah, ajarkan kepadanya (Ibnu Abbas) perkara agama, dan pahamkanlah dia dalam urusan takwil (makna Alquran)”.
Dalam riwayat lain dari Ibnu Mas'ud, Rasulullah SAW mendoakan Ibnu Abbas sambil mengusap kepalanya:
اللَّهُمَّ فَقِّهْهُ فِي الدِّين ، وَعَلِّمْهُ التَّأْوِيل
Allahumma Faqqihu fid diin wa 'allimhut ta'wiil
Artinya: Ya Allah, Pahamkanlah dia (Ibnu Abbas) dengan agama dan ajarkan kepadanya dalam urusan takwil
Doa tersebut diijabah oleh Allah SWT hingga akhirnya sahabat Ibnu Abbas ra pada zamannya dikenal sebagai ahli takwil, yang paling paham dalam urusan kitab Allah yakni, Alquran.
Ustaz Sutomo Abu Nashr Lc dalam bukunya 7 Sahabat yang Paling produktif Menghasilkan Fatwa menjelaskan, Ibnu Abbas ra adalah ahlul bait. Sepupu Sang Rasul.
Ibnu Abbas merupakan putra dari paman Nabi SAW yakni, Abbas putra dari Abdul Mutthalib ibn Hasyim ibn Abdu Manaf ibn Qushay ibn Kilab ibn Murrah ibn Ka’ab ibn Luayy ibn Ghalib.
Al Abbas adalah salah satu di antara dua paman Rasulullah yang masuk Islam. Abdullah ibn Abbas salah satu di antara tujuh shahabat Nabi SAW yang paling produktif menghasilkan fatwa.
Cerdas sejak Kecil
Suatu ketika Ibnu Abbas kecil diajak Umar ibn Al Khattab untuk ikut masuk ke majlis para senior. Mereka adalah para masyayikh ahli Badr. Saat melihat anak kecil masuk bersama Umar itu, sebagian peserta majelis mempertanyakan kepada Umar untuk apa membawa anak kecil itu.
Umar tidak menjawab pertanyaan itu. Dia justru bertanya kepada semua yang hadir tentang tafsir daripada surat An Nashr. Ada yang menjawab, namun banyak juga yang diam. Jawaban-jawaban itu kemudian ditanyakan oleh Umar kepada Ibnu Abbas yang masih kecil itu. Secara tak terduga, ternyata penafsiran Ibnu Abbas tidak biasa.
Saat para shahabat senior itu menjawab bahwa itu adalah perintah bertasbih dan bertahmid, maka Ibnu Abbas mengatakan bahwa ayat-ayat itu adalah tentang ajalnya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam.
Karakter Ibnu Abbas yang memang tekun dan gigih menuntut ilmu, rajin bertanya, modal kecerdasan yang luar biasa, lingkungan belajar yang mendukung, dan yang paling utama adalah doa yang bukan sembarang doa menjadi faktor-faktor kehebatan ilmu Ibnu Abbas.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam langsung yang mendoakan secara khusus agar Allah mengajarkannya.
Di samping juga Ibnu Abbas adalah orang yang sangat bertaqwa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, orang yang sangat yakin bahwa kemuliaan seorang manusia itu dilihat dari ilmunya.
Dengan faktor-faktor tersebut, Ibnu Abbas menjadi rujukan utama dalam banyak disiplin ilmu. Ada fiqih, tafsir, faraidh, bahasa Arab, syair, nasab, dan lain-lain. Setiap harinya beliau kemudian mengajarkan masing-masing ilmu ini.
Wallahu A'lam
Editor : Kastolani Marzuki
Follow Berita iNews di Google News