skin ads
skin ads
Hikmah

Doa Tawasul untuk Hajat Lengkap Arab, Latin, dan Artinya

Kastolani Marzuki · Senin, 17 Februari 2025 - 18:16 WIB
Doa Tawasul untuk Hajat Lengkap Arab, Latin, dan Artinya
Ilustrasi bacaan doa tawasul untuk hajat agar segera terkabul. (Foto: reu)

JAKARTA, iNews.id - Bacaan doa tawasul untuk hajat merupakan laku batin bagi seorang muslim melalui perantara para nabid an orang-orang saleh.

Tawasul melalui perantara Nabi Muhammad SAW, para wali Allah, dan orang-orang saleh merupakan salah satu metode di dalam melakukan doa. Bahkan pada hakikatnya, tawasul merupakan salah satu adab di dalam melakukan permohonan kepada Allah SWT.

Namun seorang muslim yang bertawasul, wajib meyakini bahwa permohonan hajatnya harus senantiasa ditujukan hanya kepada Allah semata dan juga wajib meyakini bahwa Allah lah yang akan menjawab doanya.

Sebelum membaca doa tawasul untuk hajat, umat Islam yang berharap hajatnya cepat terkabul dianjurkan melaksanakan sholat hajat dua rakaat. Berikut ini bacaan doa tawasul lengkap teks Arab, latin, dan artinya.

Doa Tawasul untuk Hajat

Bismillahirrahmaarinnrahiim

اِلَى حَضْرَةِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّمَ وَاَلِهِ وصَحْبِهِ شَيْءٌ لِلهِ لَهُمُ الْفَاتِحَةُ

Latin: Ilaa hadhratin nabiyyi shollallahu 'alaihi wasallama wa aalihi wa shahbihi syaiun lillaahi lahumul faatihah

Artinya: “Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang. Untuk yang terhormat Nabi Muhammad SAW, segenap keluarga, dan para sahabatnya. Bacaan Al-Fatihah ini kami tujukan kepada Allah dan pahalanya untuk mereka semua. 
 
ثُمَّ إلَى حَضْرَةِ إِخْوَانِهِ مِنَ اْلأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ وَاْلأَوْلِيَاءِ وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِيْنَ وَالصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَاْلعُلَمَاءِ وَاْلمُصَنِّفِيْنَ وَجَمِيْعِ اْلمَلاَئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ خُصُوْصًا سَيِّدنَا الشَّيْخِ عَبْدِ اْلقَادِرِ الجَيْلاَنِي رَضِيَ اللهُ عَنْهُ

Latin: Tsumma ilaa hadhratin ikhwaanihi minal anbiyaai wal mursaliin wal auliayaai wa syuhadaai wa shaalihin wa shahaabati wat taabi'iina wal 'ulamaai wal mushannifiin wajami'il malaaikatil muqarrabiin khushusan sayyidina asy syaikh 'Abdul Qadir Al Jailaani radhiyallahu 'anhu al faatihah

Artinya: Kemudian kepada para handaitaulannya, dari pada nabi dan utusan, para wali, para syuhada, orang-orang sholeh, para sahabat dan tabi’in, para ulama, para pengarang yang ikhlas, dan kepara para malaikat yang selalu taqarub. Dan terutama kepada penghulu kita Syekh Abdul Qodir Al Jailani.

اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ وَأَتَوَجَّهُ إِلَيْكَ بِنَبِيِّكَ مُحَمَّدٍ نَبِيِّ الرَّحْمَةِ إِنِّي تَوَجَّهْتُ بِكَ إِلَى رَبِّي فِي حَاجَتِي هَذِهِ لِتُقْضَى لِيَ اللَّهُمَّ فَشَفِّعْهُ فِيَّ

Latin: Allahumma inni asaluka wa atawajjahu ilaika binabiyyika Muhammadin nabiyyirrahmah inni tawajjahtu bika ilaa rabbi fii haajati haadzihi lutuqdha lii allahumma fayafa'hu fii

Artinya: Wahai Tuhanku, aku meminta kepada Engkau dan aku menghadap kepada Engkau lewat Nabi Engkau Muhammad, Nabi rahmat. Wahai Nabi Muhammad, sesunguhnya aku menghadap kepada Rabb-ku lewat Engkau dalam memenuhi kebutuhanku ini sepaya Engkau dapat memenuhinya untukku. Wahai Tuhanku berilah syafaat kepadaku.”

Dalil Tawasul

Dalil tawasul atau dibolehkannya berdoa melalui perantara nabi dan orang-orang saleh disebutkan dalam Alquran, Surat An Nisa ayat 64. Allah SWT berfirman:

وَما أَرْسَلْنا مِنْ رَسُولٍ إِلاَّ لِيُطاعَ بِإِذْنِ اللَّهِ وَلَوْ أَنَّهُمْ إِذْ ظَلَمُوا أَنْفُسَهُمْ جاؤُكَ فَاسْتَغْفَرُوا اللَّهَ وَاسْتَغْفَرَ لَهُمُ الرَّسُولُ لَوَجَدُوا اللَّهَ تَوَّاباً رَحِيماً

Artinya: Dan Kami tidak mengutus seseorang rasul, melainkan untuk ditaati dengan seizin Allah. Sesungguhnya jikalau mereka ketika menganiaya dirinya datang kepadamu. lalu memohon ampun kepada Allah, dan Rasul pun memohonkan ampun untuk mereka, tentulah mereka mendapati Allah Maha Penerima Tobat lagi Maha Penyayang. (QS. An Nisa ayat 64).

Dalil tawasul juga disebutkan dalam hadits. Sahabat Umar bin Al Khaththab radhiyallahu anhu melakukan shalat istisqa mohon hujan juga melakukan tawassul. 

عَـنْ أَنَسٍ بْنِ مَالِكٍ أَنَّ عُمَرَ بْنَ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ كَانَ إِذَا قَحَطُواْ إِسْتَسْقىَ باِْلعَبّاسِ بْنِ عَبْدِ اْلمُطَّلِّبِ فَقَالَ : الَلَّهُمَّ إِنَّا كُناَّ نَتَوَسَّلُ إِلَيْكَ بِنَبِيِّنَا فَتَسْقِيْناَ وَإِنَّا َنتَوَسَّلُ إِلَيْكَ بِعَمِّ نَبِيِّنَا فَاسْقِنَا قَالَ: فَيُسْقَوْنَ

Artinya: Dari Anas bin Malik Radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata: Apabila terjadi kemarau panjang, shahabat Umar bin Al Khaththab bertawassul dengan Abbas bin Abdul Muththallib. Kemudian berdo’a : “Ya Allah kami telah bertawassul kepadamu dengan NabiMu, maka Egkau turunkan hujan”. Dan sekarang kami bertawassul lagi dengan paman Nabi kami, maka turunkanlah hujan. Anas berkata : “Maka turunlah hujan kepada kami”. (HR. Al Bukhari).

Demikian ulasan mengenai bacaan doa tawasul untuk hajat lengkap teks Arab dan artinya.

Wallahu A'lam


Editor : Kastolani Marzuki

Follow Berita iNews di Google News