JAKARTA, iNews.id - Hadits tentang Kebersihan sudah selayaknya diamalkan Muslim dalam kehidupan sehari-hari. Islam sangat menekankan pentingnya menjaga kebersihan diri dan lingkungan.
Kebersihan sangat ditekankan Rasulullah SAW kepada umatnya. Allah SWT pun sangat mencintai orang-orang yang menjaga kesucian dan kebersihan, seperti disebutkan dalam hadits berikut:
عَنْ صَالِحِ بْنِ أَبِي حَسَّانَ قَال سَمِعْتُ سَعِيدَ بْنَ الْمُسَيَّبِ يَقُولُ إِنَّ اللَّهَ طَيِّبٌ يُحِبُّ الطَّيِّبَ نَظِيفٌ يُحِبُّ النَّظَافَةَ كَرِيمٌ يُحِبُّ الْكَرَمَ جَوَادٌ يُحِبُّ الْجُودَ فَنَظِّفُوا
Artinya: Dari Shalih bin Abu Hassan ia berkata; Aku mendengar Said bin Al Musayyab berkata; "Sesungguhnya Allah Maha Baik, dan menyukai kepada yang baik, Maha Bersih dan menyukai kepada yang bersih, Maha Pemurah, dan menyukai kemurahan, dan Maha Mulia dan menyukai kemuliaan, karena itu bersihkanlah diri kalian, " (HR. Tirmidzi) [No. 2799 Maktabatu Al Maarif Riyadh].
Pendiri Rumah Fiqih Indonesia, Ustaz Ahmad Sarwat dalam bukunya Fiqih Kontemporer Konsep Najis dan Kebersihan menjelaskan, melakukan thaharah (kebersihan) pada hakikatnya sebuah bentuk ritual agama dan bukan sekadar menjaga kebersihan.
Meski antara thaharah dengan kebersihan punya banyak persamaan, namun pada hakikatnya ada perbedaan yang mendasar antara keduanya.
Dalam syariat Islam, segala hal yang terkait dengan membersihkan diri dari segala bentuk najis, baik di badan, pakaian atau tempat ibadah, termasuk ke dalam thaharah.
Termasuk juga segala bentuk ritual seperti berwudhu, mandi janabah, bertayammum, beristinja’ dan sejenisnya, juga termasuk ke dalam ibadah ritual, yang bila dikerjakan akan mendatangkan pahala.
Sebagian dari ritual thaharah itu ada yang hukumnya wajib, sehingga berdosa bila ditinggalkan, sebagian lainnya ada yang hukumnya sunnah, sehingga meski tidak berdosa bila ditinggalkan, namun seseorang akan mendapat pahala.
Sebagian lainnya berstatus sebagai syarat sah dari ritual ibadah lainnya, dimana tanpa ritual thaharah itu tidak dikerjakan, maka ibadah lainnya itu tidak sah dikerjakan.
Berikut 14 hadits tentang kebersihan, lengkap dengan Arab dan Artinya:
1. Ibadah Ditolak Jika Tidak Bersih
Hadits tentang kebersihan pertama yakni perintah bersuci sebelum melaksanakan ibadah.
ابْنَ عُمَرَ قَالَ إِنِّي سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ لَا تُقْبَلُ صَلَاةٌ بِغَيْرِ طُهُورٍ وَلَا صَدَقَةٌ مِنْ غُلُولٍ
Ibnu Umar berkata, Sesungguhnya aku mendengar Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: "Tidak diterima shalat tanpa bersuci, dan tidak diterima sedekah dari curian (harta ghanimah).” (HR. Muslim, Abu Daud, Tirmidzi, Ibnu Majah) [No. 224 Syarh Shahih Muslim] Shahih.
2. Disukai Allah SWT
Hadits tentang kebersihan berikutnya yakni bahwa kebersihan sangat dicintai oleh Allah.
عَنْ صَالِحِ بْنِ أَبِي حَسَّانَ قَال سَمِعْتُ سَعِيدَ بْنَ الْمُسَيَّبِ يَقُولُ إِنَّ اللَّهَ طَيِّبٌ يُحِبُّ الطَّيِّبَ نَظِيفٌ يُحِبُّ النَّظَافَةَ كَرِيمٌ يُحِبُّ الْكَرَمَ جَوَادٌ يُحِبُّ الْجُودَ فَنَظِّفُوا
Dari Shalih bin Abu Hassan ia berkata; Aku mendengar Said bin Al Musayyab berkata; "Sesungguhnya Allah Maha Baik, dan menyukai kepada yang baik, Maha Bersih dan menyukai kepada yang bersih, Maha Pemurah, dan menyukai kemurahan, dan Maha Mulia dan menyukai kemuliaan, karena itu bersihkanlah diri kalian, " (HR. Tirmidzi) [No. 2799 Maktabatu Al Maarif Riyadh] .
3. Bersuci Sebagian dari Iman
Berikutnya hadits tentang kebersihan yang merupakan salah satu bagian dari iman.
عَنْ أَبِي مَالِكٍ الْأَشْعَرِيِّ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الطُّهُورُ شَطْرُ الْإِيمَانِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ تَمْلَأُ الْمِيزَانَ وَسُبْحَانَ اللَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ تَمْلَآَنِ أَوْ تَمْلَأُ مَا بَيْنَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَالصَّلَاةُ نُورٌ وَالصَّدَقَةُ بُرْهَانٌ وَالصَّبْرُ ضِيَاءٌ وَالْقُرْآنُ حُجَّةٌ لَكَ أَوْ عَلَيْكَ كُلُّ النَّاسِ يَغْدُو فَبَايِعٌ نَفْسَهُ فَمُعْتِقُهَا أَوْ مُوبِقُهَا
Dari Abu Malik al-Asyari dia berkata, ‘Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: "Bersuci adalah setengah dari iman, alhamdulillah memenuhi timbangan, subhanallah dan alhamdulillah keduanya memenuhi, atau memenuhi ruang antara langit dan bumi, shalat adalah cahaya, sedekah adalah petunjuk, kesabaran adalah sinar, dan al-Quran adalah hujjah bagimu atau bumerang bagimu. Setiap manusia berangkat di pagi hari, maka ada yang menjual dirinya sehingga membebaskannya atau membinasakannya." (HR. Muslim) [No. 223 Syarh Shahih Muslim] Shahih.
4. Pembuka Sholat
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِفْتَاحُ الصَّلَاةِ الطُّهُورُ وَتَحْرِيمُهَا التَّكْبِيرُ وَتَحْلِيلُهَا التَّسْلِيمُ وَلَا صَلَاةَ لِمَنْ لَمْ يَقْرَأْ بِالْحَمْدُ وَسُورَةٍ فِي فَرِيضَةٍ أَوْ غَيْرِهَا
"Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: "Pembuka shalat adalah bersuci, permulaannya adalah takbir, penutupnya adalah salam, dan tidaklah sah shalat orang yang tidak membaca Al Hamdulillah (Surat Al Fatihah) dan surat (dari Al Quran) baik dalam shalat wajib maupun shalat-shalat yang lainnya." (HR. Tirmidzi) [No. 238 Maktabatu Al Maarif Riyadh] Shahih.
5. Kebersihan Mengajak keimanan
قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تَخَلَّلُوْا فَإِنَّهُ نَظَافَةٌ وَالنَّظَافَةُ تَدْعُوْ إِلَى الْإِيْمَانِ وَالْإِيْمَانُ مَعَ صَاحِبِهِ فِى الْجَنَّةِ (رواه الطبراني)
“Buanglah sisa-sisa makanan di gigimu, karena perbuatan itu adalah kebersihan, dan kebersihan itu akan mengajak (menggiring) kepada iman, dan iman itu akan bersama orang yang memilikinya dalam surga.” (HR. At-Thabrani).
6. Mendapatkan Pahala
عَنْ أَوْسِ بْنِ أَوْسٍ الثَّقَفِيِّ قَالَ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: "مَنْ غَسَّل وَاغْتَسَلَ يَوْمَ الْجُمُعَةِ، وَبَكَّرَ وَابْتَكَرَ، وَمَشَى وَلَمْ يَرْكَبْ، وَدَنَا مِنَ الْإِمَامِ وَاسْتَمَعَ وَلَمْ يَلْغُ كَانَ لَهُ بِكُلِّ خطوة أجر سنة، صِيَامِهَا وَقِيَامِهَا".
Dari Aus ibnu Aus As-Saqafi yang mengatakan bahwa ia pernah mendengar Rasulullah Saw. bersabda: Barang siapa yang mencuci dan mandi pada hari Jumat dan berpagi hari, dan berangkat dengan segera serta jalan kaki tidak berkendaraan, dan mendekati imam, dan mendengarkan serta tidak melakukan hal yang laga (melenyapkan pahala Jumat), maka baginya untuk tiap langkahnya pahala satu tahun puasa dan qiyam (salat)«ya.
7. Seperti Berkurban Unta
"مَنِ اغْتَسَلَ يَوْمَ الْجُمُعَةِ غُسلَ الْجَنَابَةِ، ثُمَّ رَاحَ فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ بَدَنَةً، وَمَنْ رَاحَ فِي السَّاعَةِ الثَّانِيَةِ فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ بَقَرَةً، وَمَنْ رَاحَ فِي السَّاعَةِ الثَّالِثَةِ فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ كَبْشًا أَقْرَنَ، وَمَنْ رَاحَ فِي السَّاعَةِ الرَّابِعَةِ فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ دَجَاجَةً، وَمَنْ رَاحَ فِي السَّاعَةِ الْخَامِسَةِ فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ بَيْضَةً، فَإِذَا خَرَجَ الْإِمَامُ حَضَرَتِ الْمَلَائِكَةُ يَسْتَمِعُونَ الذِّكْرَ"
Artinya: Barang siapa yang mandi pada hari Jumat seperti mandinya untuk jinabah, kemudian berangkat pada saat yang pertama, maka seakan-akan ia mengurbankan seekor unta. Dan barang siapa yang berangkat pada saat yang kedua, maka seakan-akan ia mengurbankan seekor sapi betina. Dan barang siapa yang berangkat pada saat yang ketiga, maka seakan-akan mengurbankan seekor kambing gibasy yang bertanduk. Dan barang siapa yang berangkat pada saat yang keempat, maka seakan-akan mengurbankan seekor ayam. Dan barang siapa yang berangkat pada saat yang kelima, maka seakan-akan mengurbankan sebuah telur. Dan apabila imam muncul, maka para malaikat hadir mendengarkan zikir. Hadis diketengahkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim.
8. Anjuran Mencuci Tangan
Hadits tentang kebersihan berikutnya yakni anjuran mencuci tangan dalam setiap kondisi baik sebelum, setelah tidur maupun sebelum dan sesudah makan.
"Bila salah seorang dari kalian bangun dari tidurnya hendaklah dia mencuci kedua tangannya sebelum memasukkannya ke dalam wadah air. Karena kalian tidak tahu di mana tangannya semalam. (HR. Bukhari dan Muslim).
9. Menggosok Gigi
Hadits lain tentang kebersihan yakni anjuran menggosok gigi.
Empat hal yang termasuk sunnah para rasul : Memakai hinna’, memakai parfum, menggosok gigi dan menikah. (HR. Tirmizy)
Seandainya Aku tidak memberatkan ummatku pastilah aku perintahkan mereka untuk menggosok gigi setiap berwudhu'. (HR. Ahmad).
10. Memotong Rambut
Memotong rambut baik kemaluan, kumis dan jenggot juga merupakan salah satu bentuk menjaga kebersihan.
"Dari Abu Hurairah radhiyallahuanhu berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda,"Lima hal yang merupakan fitrah: memotong bulu kemaluan, khitan, memotong kumis, mencabut bulu ketiak dan memotong kuku (HR. Jama'ah)
11. Larangan Kencing di Air Menggenang
Islam melarang umatnya untuk buang air kecil sembarangan terutama di air yang tidak mengalir seperti dalam hadits berikut:
"Janganlah sekali-kali kamu kencing di air yang diam tidak mengalir, lalu dia mandi di dalam air itu". (HR. Bukhari). Dalam riwayat Muslim,"(Jangan mandi) dari air itu"
12. Larangan Mandi di Air Tidak Mengalir
Selain larangan kencing di air menggenang, Muslim juga dilarang untuk mandi di air yang tidak mengalir.
"Janganlah kalian mandi pada air yang diam, sedangkan dirinya dalam keadaan janabah." (HR. Bukhari)
13. Berkhitan
Khitan juga salah satu bentuk ritual kebersihan yang disyariatkan agama, sebagaimana disebutkan dalam hadits berikut:
"Buanglah darimu rambut kekufuran dan berkhitanlah! (HR. Ahmad dan Abu Daud).
14. Menyucikan Benda Najis
Hadits tentang kebersihan lainnya yakni perintah untuk membersihkan wadah yang terkena najis.
"Sucinya wadah air kalian yang diminum anjing adalah dengan mencucinya tujuh kali salah satunya dengan tanah. (HR. Muslim)
Wallahu A'lam.
Editor : Kastolani Marzuki
Follow Berita iNews di Google News