skin ads
skin ads

Ilmuwan Jepang Temukan Manfaat Luar Biasa Puasa: Bikin Awet Muda hingga Cegah Penyakit Serius

Muhammad Sukardi · Selasa, 04 Maret 2025 - 10:25 WIB
Ilmuwan Jepang Temukan Manfaat Luar Biasa Puasa: Bikin Awet Muda hingga Cegah Penyakit Serius
Ahli Biologi Sel Yoshinori Ohsumi membuktikan puasa membawa manfaat bagi kesehatan. (Foto: X)

JAKARTA, iNews.id - Puasa tidak hanya ibadah dengan segudang pahala, tapi terbukti membawa kebaikan bagi kesehatan manusia. Ini yang dibuktikan oleh seorang ilmuwan asal Jepang bernama Yoshinori Ohsumi. 

Yoshinori Ohsumi adalah ahli biologi sel yang mendapat penghargaan Nobel dalam bidang Kedokteran pada 2016. Penghargaan itu diberikan untuknya atas penelitian tentang bagaimana sel mendaur ulang dan memperbarui isinya karena berpuasa. 

Kesimpulan dari penelitian panjang yang dilakukan Ohsumi adalah puasa terbukti mengaktifkan autofagi yang membantu memperlambat proses penuaan dan berdampak positif pada pembaruan sel. 

Apa Itu Autofagi? 

Selama berpuasa, Ohsumi melihat bahwa sel memecah protein dan komponen sel lainnya dan menggunakannya untuk energi. Selama autofagi, sel menghancurkan virus dan bakteri serta membuang struktur yang rusak. 

Ini adalah proses yang sangat penting untuk kesehatan, pembaruan, dan kelangsungan hidup sel.

Menjadi pertanyaan sekarang, seperti apa pembuktian Yoshinori Ohsumi soal puasa membawa dampak baik untuk kesehatan? Simak beritanya sampai selesai. 

Penelitian Yoshinori Ohsumi tentang Manfaat Puasa

Menurut laporan Blue Zones, Ohsumi menciptakan bidang sains yang benar-benar baru dengan karyanya yang mempelajari autofagi pada ragi. Dia menemukan bahwa gen autofagi digunakan oleh organisme tingkat tinggi termasuk manusia. 

Hewan, tumbuhan, dan organisme bersel tunggal bergantung juga pada autofagi untuk bertahan hidup dari kelaparan. Pada kasus manusia, autofagi berperan dalam perlindungan terhadap peradangan dan penyakit seperti demensia dan parkinson. 

Dari penelitian ini juga diketahui bahwa berpuasa selama 12 hingga 24 jam memicu autofagi dan itu dianggap sebagai salah satu alasan mengapa puasa dikaitkan dengan umur panjang atau bikin awet muda

Ada banyak penelitian yang menghubungkan puasa dengan peningkatan kontrol gula darah, pengurangan peradangan, penurunan berat badan, dan peningkatan fungsi otak. 

"Seiring dengan meluasnya penelitian tentang autofagi, menjadi jelas bahwa autofagi bukan sekadar respons terhadap kelaparan. Autofagi juga berkontribusi pada berbagai fungsi fisiologis, seperti menghambat sel kanker dan penuaan, menghilangkan patogen, dan membersihkan bagian dalam sel," ungkap Ohsumi, dikutip Selasa (4/3/2025). 

"Namun, masih banyak yang belum kami ketahui tentang mekanisme autofagi dan ini memerlukan penelitian serius. Saya berharap untuk terus mempelajari autofagi di tingkat molekuler untuk menangani mekanismenya secara langsung. Itulah misi saya," tambah sang ilmuwan. 


Editor : Muhammad Sukardi

Follow Berita iNews di Google News