skin ads
skin ads

Isi Kandungan Surat Ali Imran Ayat 159, Perintah Lemah Lembut dan Musyawarah

Kastolani Marzuki · Rabu, 02 Agustus 2023 - 19:01 WIB
Isi Kandungan Surat Ali Imran Ayat 159, Perintah Lemah Lembut dan Musyawarah
Ada sejumlah perintah yang terkandung dalam Surat Ali Imran ayat 159 di antaranya bersikap lemah lembut, memaafkan, dan bermusyawarah. (Foto: Freepik)

JAKARTA, iNews.id - Isi kandungan Surat Ali Imran ayat 159 menjelaskan tentang kepribadian Nabi Muhammad SAW yang bersikap lemah lembut, memaafkan dan suka bermusyawarah. 

Dilansir dari Buku Siswa Al Qur'an Hadis Kelas XII Madrasah Aliyah, Surat Ali Imran ayat 159 ini diturunkan setelah perang Uhud. Perang Uhud termasuk salah satu perang yang memberi kesan mendalam, bisa dibilang sangat menyakitkan bagi nabi Muhammad SAW karena sikap umatnya yang tidak mengikuti tuntunannya sehingga mengalami banyak kerugian.

Peristiwa-peristiwa semacam ini tentunya memberikan kesan yang menyakitkan di dalam diri rasulullah saw, tetapi tabiat Nabi SAW yang pemaaf, lemah lembut, dan kasih sayang terhadap semua makhluk mengalahkan itu semua.

Surat Ali Imran 159 tersebut juga merupakan landasan bagi praktek dakwah yang rahmatan lil 'âlamîn. Dakwah harus memberikan kesan damai dan mencerahkan, dan jangan melakukan dakwah dengan cara-cara yang menyeramkan. 

Surat Ali Imran Ayat 159

فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ لِنْتَ لَهُمْ ۚ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الْاَمْرِۚ فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ 

Latin: Fabimā raḥmatim minallāhi linta lahum, wa lau kunta faẓẓan galīẓal-qalbi lanfaḍḍū min ḥaulik(a), fa‘fu ‘anhum wastagfir lahum wa syāwirhum fil-amr(i), fa iżā ‘azamta fa tawakkal ‘alallāh(i), innallāha yuḥibbul-mutawakkilīn(a). (QS. Ali Imran ayat 159)

Artinya: Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal.

Isi Kandungan Surat Ali Imran Ayat 159

Ada beberapa isi kandungan dalam Surat Ali Imran Ayat 159. Di antaranya perintah Allah SWT kepada Nabi SAW untuk bersikap lemah lembut kepada umatnya, memaafkan, serta bermusyawarah dalam setiap urusan.

Sikap lemah lembut Nabi SAW itu merupakan rahmat dari Allah SWT. Dalam ayat tersebut dijelaskan, Nabi Muhammad SAW tidak marah dan malah bersikap lemah lembut terhadap umatnya meski telah melakukan pelanggaran seperti dalam peristiwa Perang Uhud.

Meskipun dalam keadaan genting, seperti terjadinya pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan oleh sebagian kaum Muslimin dalam Perang Uhud sehingga menyebabkan kaum Muslimin menderita, tetapi Rasulullah SAW tetap bersikap lemah lembut dan tidak marah terhadap para pelanggar itu, bahkan memaafkannya, dan memohonkan ampunan dari Allah untuk mereka. Andaikata Nabi Muhammad saw bersikap keras, berhati kasar tentulah mereka akan menjauhkan diri dari Nabi SAW.

Dalam hadits yang diriwayatkan dari Siti Aisyah radhiallahu anha bahwa Nabi SAW telah bersabda:

 عَنْ عَائِشَةَ، قَالَتْ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: "إنَّ اللَّهَ أمَرَنِي بِمُدَارَاةِ النَّاس كَمَا أمَرني بِإقَامَة الْفَرَائِضِ"

Dari Siti Aisyah ra yang menceritakan bahwa Rasulullah Saw pernah bersabda: Sesungguhnya Allah telah memerintahkan kepadaku agar bersikap lemah lembut terhadap manusia sebagaimana Dia memerintahkan kepadaku untuk mengerjakan hal-hal yang fardu.

Surat Ali Imran ayat 159 juga berisi perintah Allah untuk bermusyawarah. Melalui ayat ini Allah menjelaskan kepada kita bahwa sekalipun dalam keadaan genting seperti terjadinya pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan sebagian kaum muslimin pada peperangan Uhud, sehingga menyebabkan pasukan Nabi Muhammad saw menderita kekalahan. 

Nabi SAW tetap berlaku sabar, tidak marah terhadap pelakunya, bahkan memohonkan ampunan kepada Allah atas kesalahan mereka. 

Andaikata Nabi Muhammad SAW bersikap kasar dan tidak memaafkan mereka, niscaya mereka akan menjauhkan diri dan membenci ajaran agama Islam.

Secara garis besar, isi kandungan dalam Surat Ali Imran ayat 159 ini, diungkapkan tiga sifat dan sikap secara berurutan disebut dan diperintahkan kepada Nabi Muhammad SAW sebelum mengadakan musyawarah

1. Berlaku lemah lembut

Seorang yang melakukan musyawarah, apalagi yang berada dalam posisi pemimpin, yang pertama ia harus hindari ialah tutur kata yang kasar serta sikap keras kepala dan otoriter, karena jika tidak, maka mitra musyawarah akan bertebaran pergi.

2. Memberi Maaf

Dalam bahasa ayat diatas fa‟fu „anhum ( عنهم فاعف” .( عفى “secara harfiah berarti “menghapus”, memaafkan. Yaitu menghapus bekas luka hati akibat perlakuan orang lain yang dinilai tidak wajar, ini perlu karena tiada musyawarah tanpa orang lain, sedangkan kecerahan pikiran hanya hadir bersamaan dengan sirnanya kekeruhan hati orang-orang yang bermusyawarah.

Bermusyawarah juga harus  bersedia memberi maaf, karena boleh jadi ketika melaksanakan musyawarah terjadi perbedaan pendapat atau terlontar dari orang lain kalimat atau pendapat yang menyinggung dan bila sampai ke hati akan mengeruhkan pikiran, bahkan boleh jadi mengubah musyawarah menjadi pertengkaran dan permusuhan.

3. Memohon Ampunan

Dalam musyawarah adalah permohonan ampunan kepada Allah. Pesan terahir ayat ini dalam konteks musyawarah adalah apabila telah bulat tekad, laksanakanlah dan berserah dirilah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berserah diri kepada-Nya.

Demikian ulasan Isi Kandungan Surat Ali Imran ayat 159 tentang perintah bersikap lemah lembut, suka memaafkan dan bermusyawarah dalam segala hal.

Wallahu A'lam


Editor : Kastolani Marzuki

Follow Berita iNews di Google News