JAKARTA, iNews.id - Umat Muslim sebentar lagi akan segera menyambut Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah. Dalam perayaannya, ada tradisi beli baju baru jelang Lebaran. Kenapa begitu?
Pakaian yang digunakan saat Lebaran ini adalah simbol kesucian, menandakan umat Muslim yang kembali fitri setelah menunaikan puasa Ramadan selama sebulan penuh. Diketahui, tradisi membeli baju baru untuk Lebaran adalah tradisi yang sudah cukup lama di Indonesia.
Penasihat Urusan Pribumi untuk Pemerintah Kolonial, Snouck Hurgronje, mencatat kebiasaan membeli baju baru menjelang Lebaran ini sudah ada pada awal ke-20.Snouck Hurgronje, dalam suratnya kepada Direktur Pemerintah Dalam Negeri (Pamon Praja) tertanggal 20 April 1904, mengutarakan bahwa di antara peringatan yang sekali setahun berulang, Lebaran adalah yang paling terkemuka. Hal itu, menurutnya, tidak dapat dibantah.
“Di mana-mana perayaan pesta ini disertai hidangan makan khusus, saling bertandang yang dilakukan oleh kaum kerabat dan kenalan, pembelian pakaian baru, dan berbagai bentuk hiburan yang menggembirakan,” tulis Snouck Hurgronje.
Selain itu, dalam buku “Islam di Hindia Belanda”, Snouck Hurgronje juga mengutarakan kebiasaan saling bertamu pada hari pertama bulan kesepuluh dengan menggunakan pakaian serba baru mengingatkan pada perayaan tahun baru Eropa. Kebiasaan pembelian pakaian baru jelang Lebaran ini marak terjadi di Batavia.
Bahkan, menurut Snouck lebih banyak uang yang dikeluarkan di Betawi dibandingkan dengan tempat lain karena pembelian petasan, pakaian, serta makanan pada hari Lebaran. Tradisi baju baru ketika Hari Raya Idul Fitri juga tertulis pada buku Sejarah Nasional Indonesia karya Marwati Djoened Poesponegoro dan Nugroho Notosusanto.
Pada buku tersebut dijelaskan tradisi sudah ada sejak 1596 pada masa Kesultanan Banten.Ketika itu, jelang Hari Raya Idul Fitri, umat Muslim di Kerajaan Banten sibuk menyiapkan baju baru.
Hanya saja, kalangan kerajaanlah yang dapat membeli pakaian baru dan bagus untuk digunakan pada Lebaran. Sementara, rakyat biasa menjahit baju sendiri.
Bahkan, tradisi tersebut juga ditemui di Kerajaan Mataram Islam. Warga Yogya saat itu ramai membeli baju atau menjahit sendiri. Meski menjadi sudah tradisi, membeli baju baru untuk Lebaran bukan suatu kewajiban.
Nah, bagaimana pendapatmu dengan tradisi ini?
Editor : Puti Aini Yasmin
Follow Berita iNews di Google News