Kisah Imam Bukhari Difitnah hingga Diusir dari Tanah Kelahirannya

Kastolani Marzuki · Sabtu, 16 September 2023 - 06:00 WIB
Kisah Imam Bukhari Difitnah hingga Diusir dari Tanah Kelahirannya
Ilustrasi Kisah Imam Bukhari ulama hadits asal Uzbekistan yang difitnah dan diusir dari tanah kelahirannya. (Foto: ist)

JAKARTA, iNews.id - Imam Bukhari merupakan ulama hadits termasyhur. Meski demikian, ada peristiwa memilukan yang dialami sang imam. Berikut kisah Imam Bukhari difitnah hingga diusir dari tanah kelahirannya.

Dikutip dari Buku Biografi Imam Bukhari karangan Hanif Luthfi, Imam Bukhari lahir tepatnya pada 13 Syawal 194 Hijriah atau 21 Juli 810 Masehi di Bukhara atau Buxoro, sebuah daerah di tepi Sungai Jihun, Uzbekistan.  Nama lengkap Imam Bukhari adalah Abu Abdullah Muhammad bin Ismail bin Ibrahim bin al-Mughirah bin Bardizbah al-Bukhari.

Imam Bukhari ditinggal wafat ayahnya saat masih kecil. Dia kemudian diasuh ibunya dan mendidiknya hingga menjadi ulama hadits terkemuka.

Kisah Imam Bukhari Difitnah 

Imam Bukhari pernah difitnah berpaham Al Quran itu makhluk. Dia kemudian dikucilkan masyarakat Naisabur dan Samarkand hingga jatuh sakit dan wafat. 

Kisah Imam Bukhari difitnah berawal ketika datang ke Naisabur pada tahun 250 H. Imam Bukhari menetap di sana selama beberapa waktu dan terus beraktivitas mengajarkan hadits. 

Muhammad bin Yahya adz-Dzuhli -tokoh ulama di kota itu dan juga salah satu guru Imam Bukhari mengatakan kepada murid-muridnya, “Pergilah kalian kepada lelaki salih dan berilmu ini, supaya kalian bisa mendengar ilmu darinya.” 

Setelah itu, orang-orang pun berduyun-duyun mendatangi majelis Imam Bukhari untuk mendengar hadits. Ahmad bin ‘Adi menuturkan kisah dari guru-gurunya, bahwa kehadiran Imam Bukhari di kota itu membuat sebagian guru yang ada di masa itu merasa hasad/dengki terhadap beliau. 

Satu bulan sejak peristiwa itu, maka orang-orang pun bubar meninggalkan majelis Imam Bukhari kecuali Imam Muslim bin Hajjaj dan Ahmad bin Salamah. Pada akhirnya, Imam Bukhari pun memutuskan untuk meninggalkan Naisabur demi menjaga keutuhan umat dan menjauhkan diri dari gejolak fitnah.

Imam Bukhari Wafat

Imam Bukhari menyerahkan segala urusannya kepada Allah جل جلاله .Allah lah Yang Maha mengetahui keadaan hamba-hamba-Nya. Sebab beliau tidaklah menyimpan ambisi kedudukan maupun kepemimpinan sama sekali.  

Imam Bukhari berlepas diri dari tuduhan yang dilontarkan oleh orang-orang yang hasad kepadanya. Suatu saat, Muhammad bin Nashr al-Marwazi menceritakan: Aku mendengar dia -Bukhari mengatakan, “Barangsiapa yang mendakwakan aku berpandangan bahwa Al-Qur’an yang aku lafalkan adalah makhluk, sesungguhnya dia adalah pendusta. Sesungguhnya aku tidak berpendapat seperti itu". 

Setelah keluar dari Naisabur, Imam Bukhari pergi ke Khartank,  sekitar 2 farsakh atau sekitar 12 km dari Samarkand. Di sana, Imam Bukhari tinggal di rumah saudaranya. Sampai akhirnya beliau jatuh sakit. 

Sehingga suatu malam, Imam Bukhari berdoa kepada Allah. "Ya Allah, sesungguhnya telah sempit bagiku dunia yang sebenarnya luas. Maka ambillah nyawaku". 

Imam Bukhari wafat pada usia 62 tahun kurang 13 hari pada Jumat malam, bertepatan dengan malam Idul Fitri. Beliau dikebumikan setelah shalat dzuhur pada tahun 256 Hijriah di Desa Khartank yang terletak dekat dengan Samarkand yakni kini dikenal dengan Uzbekistan.  

Itulah kisah Imam Bukhari difitnah dan diusir hingga membuatnya jatuh sakit dan wafat.


Editor : Kastolani Marzuki

Follow Berita iNews di Google News