Kisah Isra Mi'raj Lengkap, Perjalanan Nabi Muhammad ke Langit 7 hingga Perintah Sholat

Kastolani Marzuki · Selasa, 06 Februari 2024 - 06:35 WIB
Kisah Isra Mi'raj Lengkap, Perjalanan Nabi Muhammad ke Langit 7 hingga Perintah Sholat
Ilustrasi Kisah Isra Mi'raj perjalanan Nabi Muhammad SAW ke langit ketujuh untuk mendapat perintah shalat 5 waktu. (Foto: Freepik)

JAKARTA, iNews.id - Kisah Isra Mi'raj lengkap perjalanan suci Nabi Muhammad SAW ke langit ketujuh dengan mendapat perintah sholat 5 waktu penting muslim ketahui.

Peristiwa Isra Miraj itu terjadi pada 27 Rajab. Tahun ini, Isra Miraj 2024 diperingati pada hari Kamis, 8 Februari 2024.  

Kata Isra berasal dari bahasa Arab yang berarti perjalanan malam, sedangkan menurut istilah Isra’ adalah perjalanan Nabi Muhammad Saw. pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Masjidil ‘Aqsha atau Baitul Maqdis di Palestina.

Mi’raj berarti naik atau menuju keatas, menurut istilah Mi’raj adalah naiknya Nabi Muhammad Saw. dari Masjidil ‘Aqsha menuju ke al Arsy (Sidrotul Munthaha) untuk menghadap Allah Swt. Isra’ Mi’raj adalah pertolongan dari Allah SWT untuk Nabi yang mulia ini. Lantas bagaimana kisah perjalanan Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW? Berikut ulasan lengkapnya.

Kisah Isra Mi'aj Lengkap

Peristiwa Isra Mi'raj terjadi pada malam ke-27 Rajab dari tahun ke-10 masa kenabian. Ketika Rasulullah tertidur, tiba-tiba Jibril mendatangi Nabi SAW dengan membawa Buraq yang dapat berlari kencang laksana kilat. 

Lalu Jibril menaikkan Nabi SAW di atas Buraq ini yang kemudian dari sana beliau dinaikkan ke langit dan melihat tanda-tanda kebesaran Allah SWT yang agung. 

Kisah perjalanan Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW pada malam 27 Rajab dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa di Palestina hingga naik ke langit tujuh Sidratul Muntaha merupakan bukti kekuasaan dan kebesaran Allah SWT.

Peristiwa itu sekaligus menunjukkan bahwa segala sesuatu tidak ada yang mustahil bagi Allah.

Muslim wajib mengimani peristiwa Isra Miraj Nabi Muhammad SAW yang telah disebutkan dalam Al Quran, Surat Al Isra ayat 1. Allah SWT berfirman:

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

سُبْحٰنَ الَّذِيْٓ اَسْرٰى بِعَبْدِهٖ لَيْلًا مِّنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ اِلَى الْمَسْجِدِ الْاَقْصَا الَّذِيْ بٰرَكْنَا حَوْلَهٗ لِنُرِيَهٗ مِنْ اٰيٰتِنَاۗ اِنَّهٗ هُوَ السَّمِيْعُ الْبَصِيْرُ

Latin: Subḥaanalladii asraa bi'abdihii lailam minal-masjidil-ḥaraami ilal masjidil aqshalladzii baaraknaa haulahuu linuriyahuu min aayaatinaa, innahuu huwas samii'ul bashiiir

Artinya: Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al-Masjidil Haram ke Al-Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda kebesaran Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat. (QS. Al Isra:1).

Dalam Surat Al Isra ayat 1 dijelaskan tentang peristiwa isra atau perjalanan suci Nabi Muhammad SAW pada malam hari bersama malaikat Jibril dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa di Palestina.

Sedangkan peristiwa Mi'raj atau dinaikkannya Nabi Muhammad SAW ke Sidratil Muntaha atau langit ketujuh dijelaskan dalam Surat An Najam (Bintang) ayat 13-18.

Para ulama hadits menyatakan bahwa Rasulullah SAW menjalani Isra-nya dalam keadaan terjaga, bukan dalam keadaan tidur (mimpi), yaitu dari Mekah ke Baitul Maqdis dengan mengendarai Buraq. 

Nabi Muhammad SAW menempuh perjalanan Isra Mi'raj dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa. Nabi Muhammad Saw. mengendarai Buraq yang dibawa Malaikat Jibril dari Surga.

Perjalanan Isra Miraj ke Masjidil Aqsha

Dikutip dari Buku Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) Madrasah Aliyah kelas X terbitan Kemenag, perjalanan Isra Nabi Muhammad SAW dengan Malaikat Jibril menuju Masjidil Aqsha di Palestina diawali dengan singgah di lima tempat.

Dalam setiap perjalanan, berhenti sejenak dan melaksanakan salat sunnah 2 rakaat. Nabi SAW bersama Malaikat Jibril pertama singgah di Kota Madinah. Jibril menjelaskan kepada Nabi Muhammad SAW bahwa di tempat inilah kelak Nabi Muhammad SAW berhijrah. 

Selanjutnya, Nabi SAW bersama Jibril as singgah di Kota Madyan, yaitu tempat persembunyian Nabi Musa as ketika dikejar tentara Fir’aun dan melaksanakan shalat dua rakaat.

Setelah melanjutkan perjalanan, Jibril menyuruh Nabi Muhammad SAW turun untuk salat sunnah 2 rakaat. Di Thuur Sina, yaitu tempat Nabi Musa AS berbicara langsung dengan Allah SWT. 

Kemudian untuk yang keempat kalinya Jibril menyuruh Nabi Muhammad SAW berhenti untuk melakukan salat sunnah 2 rakaat lagi di Baitul Lahm, tempat Nabi Isa asl lahir.

Nabi SAW bersama Jibril kemudian singgah di Masjidil Aqsha di Pelestina, yaitu tempat yang dituju dalam perjalanan malam tersebut.

Dalam perjalanan, Nabi Muhammad SAW mengalami peristiwa peristiwa yang sangat bermakna. Nabi Muhammad Saw. juga disuguhi dua buah gelas yang berisi susu dan arak, Nabi Muhammad SAW mengambil sebuah gelas yang berisi susu, kemudian Malaikat Jibril mengucapkan selamat kepada Nabi Muhammad SAW karena beliau telah memilih yang baik bagi dirinya dan umatnya.

Perjalanan Nabi Muhammad ke Langit 7

Setelah menjadi imam shalat di Masjid Al Aqsa, Rasulullah SAW bersama Malaikat Jibril menuju Sidratil muntaha untuk menghadap Allah Swt. 

Peristiwa Mi'raj ini disebutkan dalam Al Quran, Surat An Najm ayat 13-18. Allah SWT berfirman:

وَلَقَدْ رَآهُ نزلَةً أُخْرَى (13) عِنْدَ سِدْرَةِ الْمُنْتَهَى (14) عِنْدَهَا جَنَّةُ الْمَأْوَى (15) إِذْ يَغْشَى السِّدْرَةَ مَا يَغْشَى (16) مَا زَاغَ الْبَصَرُ وَمَا طَغَى (17) لَقَدْ رَأَى مِنْ آيَاتِ رَبِّهِ الْكُبْرَى (18) 

Latin : Walaqad ra abu nazlatan ukhraa, 'inda Sidratil Muntaha, 'indaha jannatul ma waa, idz yaghsyas sidrati ma yaghsyas, maa zaaghal basharu wamaa thagha, laqad ra aaa min aayati rabbihil kubraa.

Arti : Dan sesungguhnya Muhammad telah melihat Jibril itu' (dalam rupanya yang asli) pada waktu yang lain, (yaitu) di Sidratil Muntaha. Di dekatnya ada surga tempat tinggal, (Muhammad melihat Jibril) ketika Sidratil Muntaha diliputi oleh sesuatu yang meliputinya. Penglihatannya (Muhammad) tidak berpaling dari yang dilihatnya itu dan tidak (pula) melampauinya. Sesungguhnya dia telah melihat sebagian tanda-tanda  Tuhannya yang paling besar. (QS. An Najm ayat 13-18).

Dalam perjalanan menuju sidrotil munthaha Nabi Muhammad SAW dan Malikat Jibril singgah di tujuh lapis langit yaitu :

1. Langit pertama, Rasulullah Saw. bertemu dengan Nabi Adam
2. Langit kedua, Rasulullah Saw. bertemu dengan Nabi Yahya dan Nabi Ishaq
3. Langit ketiga, Rasulullah Saw. bertemu dengan Nabi Yusuf
4. Langit keempat, Rasulullah Saw. bertemu dengan Nabi Idris
5. Langit kelima, Rasulullah Saw. bertemu dengan Nabi Harun
6. Langit keenam, Rasulullah Saw. bertemu dengan Nabi Musa
7. Langit ketujuh, Rasulullah Saw. bertemu dengan Nabi Ibrahim

Setelah melewati ke tujuh lapis langit tersebut Rasulullah Saw. diajak ke Baitul Makmur tempat para malaikat melaksanakan thawaf. 

Perintah Sholat 5 Waktu

Kemudian Rasulullah Saw naik menuju sidratil munthaha dan dalam perjalanan ini malaikat Jibril tidak ikut serta. Kemudian Nabi Muhammad SAW berjumpa dengan Allah Swt, dalam pertemuan tersebut Allah Swt memerintahkan kepada Nabi Muhammad Saw untuk melaksanakan shalat sebanyak 50 waktu setiap hari.

Setelah itu, Nabi SAW turun hingga ke tempat Nabi Musa di langit keenam. Nabi Musa kemudian bertanya kepada Nabi SAW, 'Apakah yang diwajibkan oleh Rabbmu atas umatmu?' Nabi SAW menjawab, "50 kali salat untuk setiap harinya.' Nabi Musa berkata, 'Kembalilah kepada Rabbmu, lalu mintalah keringanan dari-Nya karena sesungguhnya umatmu niscaya tidak akan kuat melaksanakannya; aku telah mencoba Bani Israel dan telah menguji mereka.'

Rasulullah saw kemudian kembali menemui Allah SWT dan  memohon keringanan, 'Wahai Rabbku, ringankanlah buat umatku.' Maka Allah meringankan 5 waktu kepadaku.

Lalu, Nabi SAW kembali menemui Nabi Musa dan dia bertanya, 'Apakah yang telah kamu lakukan?' Nabi SAW menjawab, 'Allah telah meringankan lima waktu kepadaku.' Nabi Musa bertanya, 'Sesungguhnya umatmu niscaya tidak akan kuat melakukan hal tersebut, maka kembalilah lagi kepada Rabbmu dan mintalah keringanan buat umatmu kepada-Nya.' 

Rasulullah SAW diceritakan dalam hadits sampai 9 kali bolak-balik menemui Allah SWT untuk meminta keringanan shalat. Hingga akhirnya Allah berfirman, 'Hai Muhammad, salat lima waktu itu untuk tiap sehari semalam; pada setiap salat berpahala sepuluh salat, maka itulah lima puluh kali salat. Dan barang siapa yang berniat untuk melakukan kebaikan, kemudian ternyata ia tidak melakukannya dituliskan untuknya pahala satu kebaikan. Dan jika ternyata ia melakukannya, dituliskan baginva pahala sepuluh kali kebaikan.

Dan barang siapa yang berniat melakukan keburukan, lalu ia tidak mengerjakannya maka tidak dituliskan dosanya. Dan jika ia mengerjakannya maka dituliskan baginva dosa satu keburukan.'

Setelah itu, Nabi SAW kembali menemui Nabi Musa, lalu aku ceritakan hal itu kepadanya. Nabi Musa kembali berkata, 'Kembalilah kepada Rabbmu, lalu mintalah kepada-Nya keringanan buat umatmu, karena sesungguhnya umatmu tidak akan kuat melaksanakannya.

Namun, Nabi SAWu menjawab, 'Aku telah mondar-mandir kepada Rabbku hingga 9 kali sampai aku malu terhadap-Nya.'" (Hadis ini diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim; dan lafal hadis ini berdasarkan Imam Muslim).

Itulah ulasan Kisah Isra Mi'raj lengkap, perjalanan Nabi Muhammad SAW ke langit 7 pada malam 27 Rajab hingga perintah sholat 5 waktu.


Editor : Kastolani Marzuki

Follow Berita iNews di Google News