JAKARTA, iNews.id - Kisah Kaum Sodom dalam Alquran yang diazab Allah SWT dengan dihujani batu-batu dari langit karena perilaku LGBG patut dijadikan pelajaran bagi orang beriman.
Dalam ajaran Islam, LGBT atau suka sesama jenis sangat dilarang dan merupakan perbuatan keji yang dosanya sangat besar.
LGBT memang bukan hal baru. Jauh sebelumnya, sudah ada kisah LGBT pada zaman Nabi Luth Alaihi salam (as).
Lalu, bagaimana Kaum Sodom dibinasakan oleh Allah dengan azab yang sangat dahsyat?
Kisah Kaum Sodom Dalam Alquran
Kaum Sodom merupakan umat Nabi Luth alaihi salam.
Mereka suka berbuat kejahatan, membangkang dan suka sesama jenis alias LGBT.
Sebelum azab datang, Kaum Sodom sudah diberi peringatan oleh utusan Allah yakni Nabi Luth Alaihi salam (AS) daerah-daerah sekitarnya untuk menyeru mereka agar menyembah Allah Swt memerintahkan mengerjakan kebajikan, dan melarang mereka melakukan perbuatan mungkar.
Luth merupakan putra Ibnu Haran ibnu Azar, yaitu anak saudara lelaki Nabi Ibrahim Al-Khalil AS. Dia telah beriman bersama Nabi Ibrahim dan hijrah ke tanah Syam bersamanya.
Saat itu, kaum Sodom tenggelam di dalam perbuatan-perbuatan yang berdosa, hal-hal yang diharamkan, serta perbuatan fahisyah (kerusakan) yang mereka adakan sendiri dan belum pernah dilakukan oleh seorang pun dari kalangan Bani Adam dan juga oleh lainnya; yaitu mendatangi jenis laki-laki, bukannya jenis perempuan (homoseks).
Perbuatan ini merupakan suatu hal yang belum pernah dilakukan oleh Bani Adam, belum dikenal dan belum pernah terbetik dalam hati mereka untuk melakukannya selain penduduk Sodom; semoga laknat Allah tetap menimpa mereka.
Karena itulah maka Nabi Luth mengatakan kepada kaumnya, seperti yang disitir oleh firman Allah Swt:
وَلُوْطًا اِذْ قَالَ لِقَوْمِهٖٓ اَتَأْتُوْنَ الْفَاحِشَةَ مَا سَبَقَكُمْ بِهَا مِنْ اَحَدٍ مِّنَ الْعٰلَمِيْن اِنَّكُمْ لَتَأْتُوْنَ الرِّجَالَ شَهْوَةً مِّنْ دُوْنِ النِّسَاۤءِۗ بَلْ اَنْتُمْ قَوْمٌ مُّسْرِفُوْنَ
Artinya: Mengapa kalian mengerjakan perbuatan Jahisyah itu yang belum pernah dikerjakan oleh seorang pun (di dunia ini) sebelum kalian? Sesungguhnya kalian mendatangi lelaki untuk melepaskan nafsu kalian (kepada mereka), bukan kepada wanita. (Al-Araf: 80-81).
Nabi Luth mengatakan kepada kaumnya jika perbuatan mereka melampaui batas dan suatu kebodohan, karena perbuatan seperti itu berarti menempatkan sesuatu bukan pada tempatnya.
Kemudian Nabi Luth berkata kepada kaumnya:
قَالَ هٰٓؤُلَاۤءِ بَنٰتِيْٓ اِنْ كُنْتُمْ فٰعِلِيْنَۗ
Artinya: Inilah putri-putriku (kawinilah mereka), jika kalian hendak berbuat (secara halal). (Al-Hijr: 71)
Nabi Luth memberikan petunjuk kepada mereka untuk mengawini putri-putrinya. Tetapi mereka merasa keberatan dan beralasan tidak menginginkannya.
Mereka menjawab, "Sesungguhnya engkau telah mengetahui bahwa kami tidak mempunyai keinginan terhadap putri-putrimu; dan sesungguhnya engkau tentu mengetahui apa yang sebenarnya kami kehendaki.”(Hud: 79)
Para ahli tafsir mengatakan bahwa kaum lelaki mereka melampiaskan nafsunya kepada lelaki lain, sebagian dari mereka kepada sebagian yang lain. Demikian pula kaum wanitanya, sebagian dari mereka merasa puas dengan sebagian yang lainnya.
وَجَاۤءَ اَهْلُ الْمَدِيْنَةِ يَسْتَبْشِرُوْنَ
قَالَ اِنَّ هٰٓؤُلَاۤءِ ضَيْفِيْ فَلَا تَفْضَحُوْنِۙ
وَاتَّقُوا اللّٰهَ وَلَا تُخْزُوْنِ
قَالُوْٓا اَوَلَمْ نَنْهَكَ عَنِ الْعٰلَمِيْنَ
قَالَ هٰٓؤُلَاۤءِ بَنٰتِيْٓ اِنْ كُنْتُمْ فٰعِلِيْنَۗ
لَعَمْرُكَ اِنَّهُمْ لَفِيْ سَكْرَتِهِمْ يَعْمَهُوْنَ
"Dan datanglah penduduk kota itu (ke rumah Luth) dengan gembira (karena) kedatangan tamu-tamu itu. Lut berkata, "Sesungguhnya mereka adalah tamuku; maka janganlah kalian memberi malu (kepadaku), dan bertakwalah kepada Allah dan janganlah kalian membuat aku terhina.” Mereka berkata, "Dan bukankah kami telah melarangmu dari (melindungi) manusia?”Luth berkata, "Inilah putri-putri (negeri)ku (kawinlah dengan mereka), jika kalian hendak berbuat (secara yang halal).” (QS. Al Hijr: 67-72)
Namun, tawaran Nabi Luth ditolak oleh mereka. Kaum Nabi Luth justru ingin menggauli tamu-tamu nabinya, padahal tamu tersebut adalah malaikat yang menjelma sebagai lelaki tampan.
اِنَّكُمْ لَتَأْتُوْنَ الرِّجَالَ شَهْوَةً مِّنْ دُوْنِ النِّسَاۤءِۗ بَلْ اَنْتُمْ قَوْمٌ مُّسْرِفُوْنَ
Artinya: Sesungguhnya kamu mendatangi lelaki untuk melepaskan nafsumu (kepada mereka), bukan kepada wanita, malah kamu ini adalah kaum yang melampaui batas". (QS: Al A'raf: 81)
Kebebalan hati dan kerusakan moral kaum Sodom membuat mereka akhirnya dibinasakan oleh Allah dengan azab yang sangat keras.
وَاَمْطَرْنَا عَلَيْهِمْ مَّطَرًاۗ فَانْظُرْ كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الْمُجْرِمِيْنَ
"Dan Kami hujani mereka dengan hujan (batu). Maka perhatikanlah bagaimana kesudahan orang yang berbuat dosa itu". (QS. Al A'raf:84).
Menurut suatu riwayat, batu-batu itu diturunkan kepada penduduk kota tersebut, juga kepada penduduk kota itu yang tersebar di berbagai kampung yang ada di sekitarnya. Ketika salah seorang penduduk kota itu sedang berbicara dengan orang-orang banyak, tiba-tiba datanglah batu dari langit menimpanya, maka ia pun roboh dan binasa di hadapan orang banyak.
Batu-batu tersebut mengejar mereka di seluruh negeri, lalu membinasakannya hingga ke akar-akarnya tanpa ada seorang pun yang tersisa.
Mujahid mengatakan bahwa Jibril mengambil kaum Lut dari tempat-tempat penggembalaan ternak dan rumah-rumah mereka, lalu mengangkat mereka bersama ternak dan harta benda mereka. Jibril mengangkat mereka ke atas langit, sehingga penduduk langit dapat mendengar lolongan anjing mereka, kemudian mereka dijungkirkan ke tanah.
Jibril mengangkat mereka dengan sayap kanannya, dan tatkala Jibril menjungkirkannya ke bumi, maka bagian yang mula-mula terjatuh adalah bagian halaman (pinggiran) kota itu.
Dalam salah satu riwayat disebutkan bahwa Nabi Ibrahim a.s. menyaksikan penghancuran kota Sodom itu dan ia mengatakan, "Hai penduduk Sodom, ini adalah hari kehancuran kalian".
Muhammad ibnu Ka'b Al-Qurazi mengatakan bahwa kota-kota kaum Lut ada lima buah, yaitu: Sodom yang merupakan kota terbesar, lalu Sa'bah, Su'ud, Gomorah, dan Dauha. Jibril mengangkatnya dengan sayapnya dan membawanya ke langit, sehingga penduduk langit benar-benar dapat mendengar lolongan anjing serta kokokan ayam mereka, lalu membalikkannya ke bumi dalam keadaan terjungkir, setelah itu Allah mengiringinya dengan hujan batu.
Allah Swt. telah berfirman:
{جَعَلْنَا عَالِيَهَا سَافِلَهَا وَأَمْطَرْنَا عَلَيْهَا حِجَارَةً مِنْ سِجِّيلٍ}
Kami jadikan negeri kaum Lut itu yang di atas ke bawah (Kami balikkan), dan Kami hujani mereka dengan batu dari tanah yang terbakar. (Hud: 82)
Allah membinasakan kota itu, dan semua kota yang ada di sekitarnya dimusnahkan.
As-Saddi mengatakan balivva Malaikat Jibril turun kepada kaum Lut pada pagi harinya, lalu Jibril mencabut bumi kota itu dari bumi lapis yang ketujuh.
Kemudiania mengangkatnya ke langit, sehingga penduduk langit pertama dapat mendengar lolongan anjing dan suara kokok ayam milik mereka, lalu Jibril membalikkannya dan membinasakan mereka. Yang demikian itu disebutkan di dalam firman-Nya:
{وَالْمُؤْتَفِكَةَ أَهْوَى}
dan negeri-negeri kaum Lut yang telah dihancurkan Allah (An- Najm: 53)
Dan siapa di antara mereka yang masih belum mati sesudah negeri mereka dijatuhkan ke bumi, maka Allah menghujaninya dengan batu-batuan sehingga matilah ia.
Barangsiapa di antara mereka melarikan diri ke negeri lain, maka batu-batuan itu mengejarnya ke tempat ia berada. Tersebutlah seseorang yang sedang asyik berbicara, maka dengan tiba-tiba batu itu menimpanya dan membunuhnya.
Terkait dengan LGBT yang merupakan kejahatan perilaku seks menyimpang, Rasulullah SAW pernah bersabda:
"Barang siapa yang kalian jumpai sedang melakukan perbuatan kaum Lut, maka bunuhlah pelaku dan yang dikerjainya. Sedangkan menurut ulama yang lain, pelakunya dikenai hukuman yang sama seperti hukuman berbuat zina. Dengan kata lain, jika dia seorang yang telah muhsan, maka dikenai hukuman rajam; dan jika dia adalah orang yang belum muhsan. maka dikenai hukuman seratus kali dera".
Demikian kisah kaum Sodom dalam Alquran hingga diazab Allah dengan dihujani batu dari langit.
Wallahu A'lam Bishshawab.
Editor : Kastolani Marzuki
Follow Berita iNews di Google News