skin ads
skin ads
Hikmah

Kisah Khalid bin Walid, Panglima Perang Islam Berjuluk Pedang Allah

Kastolani Marzuki · Kamis, 02 Maret 2023 - 16:01 WIB
Kisah Khalid bin Walid, Panglima Perang Islam Berjuluk Pedang Allah
Kisah Khalid bin Walid, panglima perang Islam berjuluk Pedang Allah yang gagah berani. (Foto: ist)

JAKARTA, iNews.id - Kisah Khalid bin Walid, sahabat Nabi SAW yang dijuluki pedang Allah (Saifullah) bisa dijadikan teladan bagi kaum Muslim.

Keberanian dan ketangkasan Khalid bin Walid sudah dikenal luas. Khalid bin Walid memiliki nama lengkap Abu Sulaiman Khalid bin Walid bin Walid. Lahir pada tahun 585 M dan wafat pada tahun 642 M. 

Khalid bin Walid merupakan keturunan bangsawan dari Bani Makhzumi. Ibunya bernama Lubabah binti Al-Harits dan ayahnya, Walid.

Kisah Khalid bin Walid

Sebelum masuk Islam, Khalid bin Walid merupakan salah satu tokoh kaum Quraiys yang sangat membenci dan memusuhi Islam. Beberapa kali Khalid bin Walid juga memimpin perang melawan kaum Muslimin. Namun, diam-diam Khalid bin Walid mengagumi kepribadian dan akhlak Nabi Muhammad SAW.

Hidayah Allah pun datang dan mengantarkannya masuk Islam setelah ditanda-tanganinya perjanjian Hudaibiyah. 

Sebelum perjanjian ini, Khalid bin Walid pernah memimpin misi balas dendam kekalahan perang Badar tahun 2 Hijriyah. Perang balas dendam pimpinan Khalid bin Walid terjadi di bukit Uhud.

Perang Uhud pada mulanya hampir dimenangkan oleh kaum Muslim, akan tetapi terjadi godaan pada kaum Muslim yang dipenuhi para Muallaf. Mereka silau dengan harta yang ditinggalkan oleh orang Musyrik, para pemanah yang bertugas di bukit tergoda untuk menjarah ghanimah itu. Khalid datang dengan pasukan berkuda dan membuyarkan pasukan Muslim.

Pada perang ini, Kaum Muslim mengalami kekalahan atas kecerdasan strategi perang Khalid bin Walid. Kemudian datanglah perjanjian damai Hudaibiyah yang membolehkan kaum Muslim untuk haji dalam suasana kondusif.

Pada masa tenang gencatan senjata tersebut, Khalid melakukan kontemplasi dan merenung tentang kebenaran Al-Qur’an dan ajaran Muhammad SAW.

Ketertarikan Khalid bermula pada sikap dan akhlak Rasulullah SAW yang tidak mengejar keterkenalan duniawi. Muhammad SAW dalam pengamatan Khalid menjadi tokoh sentral dengan penuh kebijaksanaan dan akhlak mulia. Khalid menjadi yakin bahwa memang Muhammad SAW diutus untuk memenuhi tugas Ilahiyah, bukan untuk kekayaan pribadi.

Pada Bulan Safar 8 Hijriah, dengan hati mantap, Khalid bin Walid, Utsman bin Thalhah, dan Amr bin Ash menghadap Nabi SAW di Madinah. 

Khalid memberikan salam kepada Nabi dan mengucap syahadat. Nabi Muhammad SAW sangat berbahagia karena Islam mempunyai pejuang sekelas Khalid bin Walid.

Beberapa bulan setelah Khalid ikrar masuk Islam,  beberapa sahabat senior meninggal. Mereka yaitu Zaid bin Haritsah, Ja’far bin Abi Thalib, dan Abdullah bin Rawwahah.

Ditunjuk Jadi Panglima Perang

Kaum Muslimin saat itu pun tidak memiliki panglima perang. Khalid bin Walid kemudian ditunjuk mengomandoi para pasukan Muslim untuk menerobos barisan pasukan kerajaan Romawi. Atas jasa dalam perang julukan Saifullah Al-Maslul disematkan Nabi kepada Khalid bin Walid.

Pada era Khalifah Abu Bakar Ash-Shidiq, Khalid tetap memperoleh tempat dalam pasukan perang. Khalid menjadi panglima perang untuk menundukan para murtadin dalam perang Riddah. Perang ini bertujuan untuk mengislamkan kembali orang-orang yang murtad karena mengetahui wafatnya Rasulullah SAW.

Khalid juga berjasa atas penaklukan semenanjung Arab secara penuh di bawah panji Islam setelah menaklukan kota Hirrah, negara boneka Kekaisaran Sassaniyah di Persia.

Khalid melepaskan posisi sebagai panglima perang kepada Abu Ubaidah bin Jarrah. Khalifah Umar bin Khattab mencopot Khalid dari posisinya untuk mengingatkan beliau untuk tidak bersikap jemawa.

Kehebatan Khalid pernah memenangkan pertempuran dengan jumlah pasukan 46.000 personel melawan 240.000 pasukan Bizantium dalam perang Yarmuk. Khalid membagi personel dalam 40 kelompok dan menerobos sepasukan besar kerajaan Romawi.

Itulah Kisah Khalid bin Walid, Panglima Perang Islam Berjuluk Pedang Allah yang perlu diteladani.

Wallahu A'lam


Editor : Kastolani Marzuki

Follow Berita iNews di Google News