Kisah Nabi Luth dalam Al Quran dan Hancurnya Kaum Sodom Penyuka LGBT

Kastolani Marzuki · Jumat, 24 November 2023 - 07:30 WIB
Kisah Nabi Luth dalam Al Quran dan Hancurnya Kaum Sodom Penyuka LGBT
Ilustrasi kisah Nabi Luth dan Kaum Sodom di Yordania yang dihancurkan Allah SWT. (Foto: istimewa)

JAKARTA, iNews.id - Kisah Nabi Luth alaihisalam (as) dalam Al Quran dan hancurnya dan Kaum Sodom yang diazab Allah menarik diulas. Sebab, banyakhikmah dan ibrah serta keteladanan dalam mengemban risalah Ilahi.

Dilansir dari Buku Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, Nabi Luth merupakan putra Ibnu Haron ibnu Azar, yaitu anak saudara lelaki Nabi Ibrahim Al-Khalil AS. Dia telah beriman bersama Nabi Ibrahim dan hijrah ke tanah Syam bersamanya.

Nabi Luth as lahir di Palestina dan merupakan keponakan Nabi Ibrahim as. Nabi Luth  memiliki dua anak perempuan, yaitu Raisah dan Zaghrata.

Kisah Nabi Luth Dalam Al Quran

Allah mengutus Nabi Luth untuk berdakwah kepada kaumnya (dekat Laut Mati, sekarang Yordania) agar menyembah Allah Swt memerintahkan mengerjakan kebajikan, dan melarang mereka melakukan perbuatan mungkar.

Saat itu kaum Sodom tenggelam di dalam perbuatan-perbuatan yang berdosa, hal-hal yang diharamkan, serta perbuatan fahisyah (kerusakan) yang mereka adakan sendiri dan belum pernah dilakukan oleh seorang pun dari kalangan Bani Adam dan juga oleh lainnya; yaitu mendatangi jenis laki-laki, bukannya jenis perempuan (homoseks) atau penyuka LGBT.

Perbuatan ini merupakan suatu hal yang belum pernah dilakukan oleh Bani Adam, belum dikenal dan belum pernah terbetik dalam hati mereka untuk melakukannya selain penduduk Sodom; semoga laknat Allah tetap menimpa mereka.

Karena itulah maka Nabi Luth mengatakan kepada kaumnya, seperti yang disitir oleh firman Allah Swt:

وَلُوْطًا اِذْ قَالَ لِقَوْمِهٖٓ اَتَأْتُوْنَ الْفَاحِشَةَ مَا سَبَقَكُمْ بِهَا مِنْ اَحَدٍ مِّنَ الْعٰلَمِيْن اِنَّكُمْ لَتَأْتُوْنَ الرِّجَالَ شَهْوَةً مِّنْ دُوْنِ النِّسَاۤءِۗ بَلْ اَنْتُمْ قَوْمٌ مُّسْرِفُوْنَ

Artinya: Mengapa kalian mengerjakan perbuatan Jahisyah itu yang belum pernah dikerjakan oleh seorang pun (di dunia ini) sebelum kalian? Sesungguhnya kalian mendatangi lelaki untuk melepaskan nafsu kalian (kepada mereka), bukan kepada wanita. (Al-Araf: 80-81)

Nabi Luth mengatakan kepada kaumnya jika perbuatan mereka melampaui batas dan suatu kebodohan, karena perbuatan seperti itu berarti menempatkan sesuatu bukan pada tempatnya.

Kemudian Nabi Luth berkata kepada kaumnya:

قَالَ هٰٓؤُلَاۤءِ بَنٰتِيْٓ اِنْ كُنْتُمْ فٰعِلِيْنَۗ

Artinya: Inilah putri-putriku (kawinilah mereka), jika kalian hendak berbuat (secara halal). (Surat Al Hijr: 71)

Nabi Luth memberikan petunjuk kepada mereka untuk mengawini putri-putrinya. Tetapi mereka merasa keberatan dan beralasan tidak meng­inginkannya.

Mereka menjawab, "Sesungguhnya engkau telah mengetahui bahwa kami tidak mempunyai keinginan terhadap putri-putrimu; dan sesungguhnya engkau tentu mengetahui apa yang sebenarnya kami kehendaki.” (Surat Hud: 79)

Para ahli tafsir mengatakan bahwa kaum lelaki mereka melampias­kan nafsunya kepada lelaki lain, sebagian dari mereka kepada sebagian yang lain. Demikian pula kaum wanitanya, sebagian dari mereka merasa puas dengan sebagian yang lainnya.

وَجَاۤءَ اَهْلُ الْمَدِيْنَةِ يَسْتَبْشِرُوْنَ
قَالَ اِنَّ هٰٓؤُلَاۤءِ ضَيْفِيْ فَلَا تَفْضَحُوْنِۙ
وَاتَّقُوا اللّٰهَ وَلَا تُخْزُوْنِ
قَالُوْٓا اَوَلَمْ نَنْهَكَ عَنِ الْعٰلَمِيْنَ
قَالَ هٰٓؤُلَاۤءِ بَنٰتِيْٓ اِنْ كُنْتُمْ فٰعِلِيْنَۗ
لَعَمْرُكَ اِنَّهُمْ لَفِيْ سَكْرَتِهِمْ يَعْمَهُوْنَ

Artinya: Dan datanglah penduduk kota itu (ke rumah Luth) dengan gembira (karena) kedatangan tamu-tamu itu. Lut berkata, "Sesung­guhnya mereka adalah tamuku; maka janganlah kalian memberi malu (kepadaku), dan bertakwalah kepada Allah dan janganlah kalian membuat aku terhina.” Mereka berkata, "Dan bukankah kami telah melarangmu dari (melindungi) manusia?”Luth berkata, "Inilah putri-putri (negeri)ku (kawinlah dengan mereka), jika kalian hendak berbuat (secara yang halal).” (QS. Al Hijr: 67-72)

Umat Nabi Luth Kaum Sodom Diazab Allah

Kaum Nabi Luth sangat senang melihat kedatangan tamu Nabinya  yang berwajah tampan. Mereka mendatangi rumah Nabi Luth atas informasi istrinya dengan isyarat khusus.

Melihat kedatangan kaumnya, Luth berkata, "Sesungguhnya mereka adalah tamuku; maka janganlah kalian memberi malu (kepadaku), dan bertakwalah kepada Allah dan janganlah kalian membuat aku terhina.” (Al-Hijr: 68-69)

Hal ini dikatakan oleh Nabi Luth sebelum dia mengetahui bahwa tamu-tamunya itu adalah utusan Allah. Tamu-tamu berwajah tampan itu merupakan malaikat yang diutus Allah.

Setelah mereka masuk ke dalam rumah, ternyata istri Nabi Luth yang sudah berusia lanjut lagi berhati buruk itu pergi dan naik ke atas rumah, ia mengibarkan pakaiannya sebagai isyarat yang ditujukan kepada kaumnya. Maka orang-orang fasik berlomba-lomba datang dengan cepat menuju ke arahnya, lalu bertanya, "Apakah yang telah terjadi denganmu?" Istri Luth berkata, "Luth telah menerima suatu kaum sebagai tamunya, aku belum pernah melihat wajah yang setampan mereka dan belum pernah mencium bau yang sewangi bau mereka."

Maka mereka bersegera menuju pintu rumah Nabi Luth, lalu Nabi Luth menutup pintu rumahnya dan menahan mereka dari dalam, sedangkan mereka mendorong pintu dari luar. Dalam keadaan demikian Nabi Luth mengingatkan mereka kepada Allah seraya berkata, seperti yang disitir oleh firman-Nya: Inilah putri-putriku, mereka lebih suci bagi kalian. (Hud: 78)

Maka Malaikat Jibril bangkit dan menyumbat pintu itu, lalu ia meminta izin kepada Tuhannya untuk menyiksa mereka, maka Allah mengizin­kannya. Lalu Jibril bangkit dan berubah ujud seperti aslinya di langit, kemudian membeberkan kedua sayapnya.

Jibril mempunyai dua buah sayap, dan pada sayapnya terdapat kain selendang yang terbuat dari mutiara yang dianyam. Malaikat Jibril mempunyai gigi seri yang berkilauan, keningnya lebar lagi bercahaya sedangkan (rambut) kepalanya ikal bergelombang berwarna mutiara yang sangat putih seperti salju, dan kedua kakinya berwarna kehijau-hijauan.

Lalu ia berkata, "Hai Luth, sesungguhnya kami adalah utusan-utusan Tuhanmu, sekali-kali mereka tidak akan dapat mengganggu kamu.” (Hud: 81) Pergilah kamu, hai Luth, menjauhlah dari pintu itu dan biarkanlah aku menghadapi mereka. Maka Luth menjauh dari pintu, lalu Malaikat Jibril keluar menghadapi mereka dan merentangkan sayapnya; ia pukul wajah mereka dengan sayapnya dengan pukulan yang membuat mata mereka tidak dapat melihat, sehingga mereka menjadi buta, tidak dapat melihat jalan.

Kemudian Luth diperintahkan untuk pergi bersama keluarganya pada malam itu juga: Sebab itu, pergilah dengan membawa keluarga dan pengikut-pengikut kamu di akhir malam. (Hud: 81)

Kemudian Kami selamatkan dia dan pengikut-pengikutnya kecuali istrinya; dia termasuk orang-orang yang tertinggal (dibinasakan). Dan Kami turunkan kepada mereka hujan (batu); maka perhatikan­lah bagaimana kesudahan orang-orang yang berdosa itu.

Allah Swt. berfirman, "Kami selamatkan Lut bersama keluarganya dan tidak ada seorang pun dari kaumnya yang beriman selain keluarga dan ahli baitnya sendiri kecuali istri Nabi Luth sendiri, karena sesungguhnya dia tidak beriman kepadanya, bahkan dia tetap berpegang kepada agama kaumnya.

Dialah yang memberikan informasi dan memberitahukan kepada kaumnya perihal tamu-tamu yang datang kepada Nabi Luth dengan bahasa isyarat yang hanya dimengerti oleh mereka.

Karena itu, ketika Nabi Luth diperintahkan agar memberangkatkan keluarganya di malam hari. Allah memberitahukan kepadanya bahwa janganlah Luth memberitahukan keberangkatannya kepada istrinya dan janganlah membawa serta istrinya keluar dari negeri itu.

Setelah Nabi Luth dan pengikutnya yang beriman keluar dari Kota Sodom, Allah menurunkan azabnya dengan menjatuhkan batu-batu besar dari langit dan menjungkir balikkan kota itu.

Sebelumnya, azab tersebut diawali dengan suara keras yang mengguntur, ketika matahari akan terbit. Setelah itu, mereka dihujani dengan batu dari tanah yang keras.

Wallahu A'lam Bishshawab.


Editor : Kastolani Marzuki

Follow Berita iNews di Google News