Kisah Perang Bani Quraizhah yang Terjadi di Bulan Dzulqa'dah

Kastolani Marzuki · Sabtu, 27 Juni 2020 - 05:34 WIB
Kisah Perang Bani Quraizhah yang Terjadi di Bulan Dzulqa'dah
Ilustrasi Perang Quraizhah yang terjadi di Bulan Dzulqa'dah. (Foto: istimewa)

JAKARTA, iNews.id - Sejak kedatangan Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam (SAW) ke Madinah membuat kaum Yahudi yang sebelumnya lebih dulu tinggal di Madinah mulai kehilangan kenyamanannya. Mereka merasa pengaruhnya berkurang karena dua suku yang sebelumnya terus berperang yakni Aus dan Khazraj kini bisa hidup damai setelah kedatangan Rasulullah SAW.

Sejak itu, kebencian terhadap Nabi Muhammad terus merasuki kaum Yahudi hingga kerap membuat makar. Mereka pun kerap mengkhianati janji yang telah disepakati untuk bersama-sama menjaga Kota Madinah.

Tak lama setelah itu, meletuslah Perang Quraizhah yang terjadi pada akhir Bulan Dzulqa'dah. Perang itu terjadi tidak lama setelah kaum Muslimin baru pulang dari Perang Khandaq.

Sayyidah Aisyah Radhiallahu Anha meriwayatkan bahwa ketika Nabi SAW baru kembali dari perang Khandaq didatangi Malaikat Jibril AS untuk kembali mengangkat pedang.

عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ لَمَّا رَجَعَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنْ الْخَنْدَقِ وَوَضَعَ السِّلَاحَ وَاغْتَسَلَ أَتَاهُ جِبْرِيلُ عَلَيْهِ السَّلَام فَقَالَ قَدْ وَضَعْتَ السِّلَاحَ وَاللَّهِ مَا وَضَعْنَاهُ فَاخْرُجْ إِلَيْهِمْ قَالَ فَإِلَى أَيْنَ قَالَ هَا هُنَا وَأَشَارَ إِلَى بَنِي قُرَيْظَةَ فَخَرَجَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِلَيْهِمْ

Artinya: Dari Aisyah radliallahu anha, ia berkata; Ketika Nabi shallallahu alaihi wasallam kembali dari perang Khandaq, setelah beliau meletakkan senjata dan mandi, malaikat Jibril alaihis salam datang menemui beliau seraya berkata: "Apakah anda hendak meletakan senjata? Demi Allah kami tidak akan meletakkannya. Keluarlah anda (untuk memerangi) mereka." Beliau bertanya: "Kemana?" Jibrilmenjawab: "Kesana." Jibril memberi isyarat (untuk pergi memerangi) Bani Quraizhah. Maka Nabi shallallahu alaihi wasallam berangkat menyerbu mereka." (HR. Bukhari) [No. 4117 Fathul Bari] Shahih.

Allah SWT berfirman dalam Surat Al Ahzab:

وَاَنْزَلَ الَّذِيْنَ ظَاهَرُوْهُمْ مِّنْ اَهْلِ الْكِتٰبِ مِنْ صَيَاصِيْهِمْ وَقَذَفَ فِيْ قُلُوْبِهِمُ الرُّعْبَ فَرِيْقًا تَقْتُلُوْنَ وَتَأْسِرُوْنَ فَرِيْقًاۚ

Artinya: Dan Dia menurunkan orang-orang Ahli Kitab (Bani Quraizhah) yang membantu golongan-golongan yang bersekutu dari benteng-benteng mereka, dan Dia memasukkan rasa takut ke dalam hati mereka. Sebahagian mereka kamu bunuh dan sebahagian yang lain kamu tawan". (QS. Al Ahzaab:6)

Mufasir Ibnu Katsir menerangkan dalam kitabnya Tafsir Ibnu Katsir, bahwa ketika pasukan golongan-golongan yang bersekutu tiba di Madinah dan mereka turun bermarkas di dekatnya, maka orang-orang Bani Quraizah merusak perjanjian mereka yang telah mereka tanda tangani bersama Rasulullah Saw, yaitu perjanjian perdamaian.

Peristiwa itu terjadi melalui duta golongan-golongan yang bersekutu, yaitu Huyay ibnu Akhtab An-Nadri lanatullah alaih. Dia memasuki benteng Bani Quraizah dan terus-menerus membujuk pemimpin mereka (yaitu Kab ibnu Asad) untuk bergabung dengan golongan bersekutu.

Pada akhirnya ia mau merusak perjanjian gencatan senjata mereka dengan kaum muslim. Di antara ucapan yang dikatakan oleh Huyay ibnu Akhtab saat membujuk Kab ibnu Asad ialah, "Celakalah kamu, sesungguhnya aku datang kepadamu dengan membawa kejayaan masa, aku datang kepadamu dengan membawa kaum Quraisy berikut tentara Habsyahnya, kabilah Gatafan, dan para pengikutnya. Mereka masih bermarkas di sini sebelum mereka membinasakan Muhammad dan para sahabatnya."

Maka Kab menjawab, "Tidak, demi Allah, bahkan engkau datang kepadaku dengan membawa kehinaan masa. Celakalah engkau, hai Huyay, sesungguhnya engkau membawa kesialan."

Huyay terus membujuknya dengan segala cara sehingga pada akhirnya Kab ibnu Asad mau mengikutinya. Huyay mensyaratkan kepada Kab bahwa jika golongan-golongan yang bersekutu telah pergi dan sudah tidak ada lagi urusan mereka, maka Kab harus membawanya serta masuk ke dalam bentengnya dan menjadi salah seorang di antara mereka (Bani Quraizah).

Setelah Bani Quraizah merusak perjanjiannya dan berita itu sampai kepada Rasulullah Saw, hati Nabi SAW resah dan sangat mengkhawatirkan keselamatan kaum muslim.

Tetapi setelah Allah Swt. menolong Rasul-Nya dan mengalahkan musuh-musuhnya serta mengembalikan mereka dalam keadaan kecewa dan merugi, maka beliau kembali ke Madinah, dalam keadaan menang dan beroleh dukungan, kemudian orang-orang mulai meletakkan senjatanya.

Ketika Rasulullah Saw sedang mandi membersihkan dirinya dari kotoran yang menempel pada tubuhnya akibat perang itu di rumah Ummu Salamah ra, tiba-tiba Jibril aalihisalam (as) menampakkan dirinya memakai serban dari kain sutra tebal dengan mengendarai hewan begal yang berpelanakan kain permadani terbuat dari kain sutra.

Lalu Jibril berkata, "Yaa Rasulullah, apakah engkau letakkan senjatamu?" Rasulullah Saw. menjawab, "Ya." Jibril berkata, "Tetapi para malaikat masih belum meletakkan senjatanya, dan sekarang kami (para malaikat) baru saja kembali setelah melakukan pengejaran terhadap mereka (golongan-golongan yang bersekutu)."

Kemudian Jibril berkata: Sesungguhnya Allah Swt. telah memerintahkan kepadamu agar bangkit menuju ke tempat orang-orang Bani Quraizah.

Menurut riwayat yang lain, Jibril a.s. berkata kepada Rasulullah, "Aku memaklumimu sebagai orang yang habis perang, tetapi apakah engkau sekarang telah meletakkan senjatamu?"

Rasulullah Saw menjawab, "Ya." Jibril berkata, "Tetapi kami (para malaikat) masih belum meletakkan senjata kami. Sekarang bangkitlah untuk menyerang mereka." Rasulullah Saw. bertanya, "Kemana?" Jibril menjawab, "Ke tempat Bani Quraizah, karena sesungguhnya Allah Swt telah memerintahkan kepadaku untuk mengguncangkan mereka.

Maka pada saat itu juga Rasulullah Saw bangkit dan memerintahkan kepada kaum muslim untuk bergerak menuju tempat Bani Quraizah. Tempat orang-orang Bani Quraizah terletak beberapa mil dari kota Madinah. Hal itu terjadi sesudah shalat zuhur, lalu Rasulullah Saw bersabda:


عَنْ نَافِعٍ عَنْ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ الْأَحْزَابِ لَا يُصَلِّيَنَّ أَحَدٌ الْعَصْرَ إِلَّا فِي بَنِي قُرَيْظَةَ فَأَدْرَكَ بَعْضُهُمْ الْعَصْرَ فِي الطَّرِيقِ فَقَالَ بَعْضُهُمْ لَا نُصَلِّي حَتَّى نَأْتِيَهَا وَقَالَ بَعْضُهُمْ بَلْ نُصَلِّي لَمْ يُرِدْ مِنَّا ذَلِكَ فَذُكِرَ ذَلِكَ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَلَمْ يُعَنِّفْ وَاحِدًا مِنْهُمْ

Dari Nafi dari Ibnu Umar radliallahu anhuma, ia berkata; Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda ketika perang al-Ahzab: "Janganlah seseorang melaksanakan shalat Ashar kecuali di perkampungan Bani Quraizhah." Setelah berangkat, sebagian dari pasukan melaksanakan shalat Ashar di perjalanan sementara sebagian yang lain berkata; "Kami tidak akan shalat kecuali setelah sampai di perkampungan itu." Sebagian yang lain beralasan; "Justru kita harus shalat, karena maksud beliau bukan seperti itu." Setelah kejadian ini diberitahukan kepada Nabi shallallahu alaihi wasallam, beliau tidak menyalahkan satu pihakpun." (HR. Bukhari) [No. 4119 Fathul Bari] Shahih.

Rasulullah Saw segera memakai baju besinya, lalu menyerukan kepada kaum muslim untuk berangkat menuju ke Bani Quraizah. Beliau melewati tempat Bani Tamim yang letaknya bersebelahan dengan masjid, lalu beliau Saw. bertanya, "Siapakah yang tadi lewat kepada kalian?" Mereka menjawab, "Yang barusan lewat kepada kami adalah Dihyah Al-Kalbi."

Dihyah Al-Kalbi memiliki jenggot, dan wajahnya mirip dengan jelmaan Malaikat Jibril as. bila menyerupai manusia.

Maka kaum muslim bergerak dan berangkat, dan waktu salat Asar telah masuk saat mereka berada di tengah jalan.

Sebagian dari mereka ada yang shalat Asar di tengah jalan, mereka beralasan bahwa tiada yang dimaksudkan oleh Rasulullah Saw dari kami selain cepat dalam melakukan perjalanan. Sedangkan sebagian yang lain mengatakan, "Kami tidak mau melakukannya kecuali di tempat orang-orang Bani Quraizah."

Ternyata Rasulullah Saw tidak menegur salah satu pihak dari kedua belah pihak yang berbeda pendapat itu. Rasulullah Saw ikut bersama mereka, dan beliau mengangkat Ibnu Ummi Maktum ra sebagai penggantinya di Madinah selama kepergiannya, dan beliau menyerahkan panji pasukan kaum muslim kepada Ali ibnu Abu Talib ra.

Kemudian Rasulullah Saw bermarkas di sekeliling mereka dan mengepung mereka selama 25 hari.

Setelah pengepungan berlangsung cukup lama, Bani Quraizah mengalami kesulitan yang berat. Lalu diserukan kepada mereka, "Turunlah kalian dan menyerahlah di bawah keputusan hukum Rasulullah Saw."

Bani Quraizah meminta saran kepada Abu Lubabah ibnu Abdul Munzir, lalu Abu Lubabah menjawab mereka dengan isyarat yang menunjukkan arti potong leher. Akhirnya Bani Quraizah berkata, "Kami mau turun dengan syarat menyerah di bawah hukum Sad ibnu Muaz."

Maka Rasulullah Saw. bersabda, "Turunlah kalian di bawah keputusan hukum Sad ibnu Muaz!" Lalu mereka turun dari bentengnya dan Rasulullah Saw. mengirimkan utusan untuk memanggil Sad ibnu Muaz ra. Sad r.a. yang dalam keadaan terluka didatangkan dengan mengendarai keledai yang ada pelananya dibuatkan penopang untuk sandarannya.

Setelah berada di dekat benteng Bani Quraizah barulah ia menoleh ke arah kaumnya dan berkata, "Kini telah tiba masanya bagiku untuk tidak mengindahkan celaan orang yang mencela demi membela agama Allah."

Siti Aisyah melanjutkan kisahnya, bahwa Abu Said mengatakan bahwa setelah Sad muncul Rasulullah Saw. bersabda: Berdirilah kalian untuk menghormati pemimpin kalian dan turunkanlah dia.

Umar ibn Khattab ra memprotes, "Pemimpin kami adalah Allah." Rasulullah Saw. bersabda, "Turunkanlah dia!" Lalu mereka menurunkannya, dan Rasulullah Saw. bersabda, "Putuskanlah mereka dengan hukummu."

Sad berkata, "Sesungguhnya aku menghukum mereka dengan suatu keputusan bahwa hendaknya engkau bunuh para prajuritnya, engkau tawan kaum wanitanya, dan engkau jarah semua harta bendanya."

Maka Rasulullah Saw menjawab: Sesungguhnya engkau telah menghukumi mereka dengan hukum Allah dan hukum Rasul-Nya.


Editor : Kastolani Marzuki

Follow Berita iNews di Google News