JAKARTA, iNews.id - Kisah perjalanan hidup Dajjal, sosok mengerikan yang kelak muncul jelang hari Kiamat. Dalam hadits Nabi, Sosok Dajjal disebutkan sebagai pemuda berambut keriting dan bermata satu karena mata sebelah kanan buta.
Dajjal juga menguasai bumi dari ujung timur hingga barat. Dajjal merupakan sumber dari segara fitnah besar yang terjadi jelang hari kiamat. Keluarnya Dajjal merupakan salah satu tanda kiamat. Di masa itu, banyak manusia yang terpengaruh oleh fitnah Dajjal yang mengaku dirinya sebagai Tuhan.
Makhluk yang digambarkan dalam sebuah hadits bermata satu di kening itu mengajak umat manusia kepada kesesatan dan tak segan membunuh mereka yang membangkang perintahnya.
Dilansir dari Shahih Jurnal Kewahyuan Islam UIN Sumatera Utara, Dajjal adalah seorang manusia yang Allah kabarkan kedatangannya, yang mungkin ia melakukan sesuatu di luar kebiasaan manusia. Dajjal menyesatkan manusia dan dapat membunuh seseorang kemudian menghidupkannya kembali sebagai istidraj baginya.
Dajjal diartikan sebagai orang yang menutupi sesuatu, sebab ia disebut di dalam hadis sebagai a’war. Secara eksplisit, sosok Dajjal sering di personifikasikan sebagai musuh terbesar umat Islam.
Kisah Perjalanan Hidup Dajjal
Dalam hadis shahih tidak disebutkan perihal nama Dajjal (yang sebenarnya), nama keluarganya, istri, ibu, bapak, kakek, dan nenek moyangnya.
Namun, Nabi Muhammad Saw telah menyebutkan beberapa sifat dan keadaannya agar setiap orang yang melihat dan mendengarnya dapat mengetahuinya.
Pernyataan Nabi tersebut termuat dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad. Dari Abdurrahman Bin Abu Bakrah dari ayahnya Ia berkata: Rasulullah Saw bersabda, “Kedua orang tua Dajjal bermukim di bumi selama 30 tahun, tidak memiliki anak, hingga ketika ia melahirkan anak, lahirlah seorang anak yang bermata juling, banyak memberi bahaya dan sedikit memberi manfaat, matanya tidur tetapi hatinya tidak.”
Kemudian Rasulullah Saw menerangkan sifat-sifatnya secara gamblang, sabdanya, “Bapaknya adalah seorang yang tinggi gempal, berhidung sangat mancung laksana paruh, sedangkan ibunya seorang wanita yang bertulang besar dan berdada besar.”
Abu Bakrah berkata, “Lalu sampailah kabar kepada kami, bahwa di Madinah telah terlahir seorang anak dari bangsa Yahudi, lalu aku dan Zubair Bin Awwam mendatanginya, hingga ketika kami mendatangi kedua orang tuanya, kami mengetahui ciri-ciri keduanya persis seperti yang pernah dijelaskan oleh Rasulullah SAW, ternyata anak tersebut tengah berbaring dibawah terik matahari, dengan mengenakan Qathifah (sejenis pakaian kemewahan) yang dapat mengeluarkan suara yang tidak jelas, lalu kami menanyai kedua orangtuanya dan keduanya menjawab, “Kami telah hidup selama 30 tahun dan belum memiliki anak, ketika kami melahirkan, anak kami juling, dan banyak membahanyakan kami daripada memberi manfaat.”
Ketika kami keluar kami berpapasan dengannya (anaknya), lalu ia berkata, “Apa urusan kalian berdua?” kami menjawab, “Apakah kamu mendengarnya?, ia menjawab, “Yah, sungguh mataku terpejam tapi hatiku tidak.” Ternyata dia adalah Ibnu Shayyad.
Dalam agama Islam, Dajjal digambarkan sosok yang menakutkan. Kedatangannya menunjukkan bahwa dunia sudah tua dan akan berakhir. Ia seorang yang mengaku sebagai Nabi lalu berdusta kepada siapa saja termasuk Allah SWT.
Dajjal memiliki ciri-ciri tertulis di keningnya Kafir yakni huruf Kaf, Fa’ dan Ra’. Dalam agama Islam meyakini bahwa kemunculannya sebagai fitnah terbesar sepanjang sejarah kehidupan.
Sebagaimana Anas bin Malik r.a. menyebutkan bahwa Rasulullah Saw bersabda: “Tidaklah diutus seorang Nabi, melainkan dia mengingatkan kaumnya tentang si buta sebelah, sang pendusta. Ketahuilah Dajjal itu buta sebelah dan Tuhan kalian tidak buta sebelah. Diantara dua matanya tertulis Kafir”. (HR. Bukhari).
Kedatangan Dajjal yang kelak mengaku sebagai tuhan merupakan fitnah besar bagi umat Islam. Sebab, banyak orang yang percaya padanya. Sebab Dajjal memiliki kemampuan menghidupkan seorang yang sudah mati, menyembuhkan yang sakit, mendatangkan hujan dan lain sebagainya. Banyak orang yang terpedaya akan kekuatannya
Namun, ada sekelompok golongan yang selalu menantikan kedatangannya bagi mereka Dajjal adalah tuhan yang memberi pencerahan. Sebagaimana dalam hadis yang di riwayatkan oleh Abdullah bin alAsh r.a bahwa Rasulullah Saw Bersabda yang artinya: “Kebanyakan pengikut Dajjal adalah orang Yahudi dan kaum Wanita”. (HR. Ahmad).
Mengacu dalam kitab Al-Mausu’ah fi al-Fitan wa al-Malahim wa Asyrati as-Sa’ah karya Dr. Muhammad Ahmad al-Mubayyad, berdasarkan Nas yang ada, terdapat tujuh pengikut Dajjal di akhir zaman, di antaranya yakni :
1. Kaum Yahudi.
2. Kelompok pembangkang
3. Suka berbuat Bid’ah dan mengarahkan kesesatan.
4. Kaum wanita.
5. Jin dan setan.
6. Dukun dan tukang sihir.
7. Orang yang tidak mampu mengendalikan hawa nafsu serta orang yang suka berbohong dalam perkataan
Dajjal Menguasai Bumi 40 Hari
Dalam Hadits Nabi SAW yang diriwayatkan Ibnu Majah disebutkan bahwa Rasulullah SAW telah bersabda Dajjal akan menguasai bumi selama 40 hari.
يَا رَسُولَ اللَّهِ، مَا لُبْثُهُ فِي الْأَرْضِ؟ قَالَ: "أَرْبَعِينَ يَوْمًا، يَوْمٌ كَسَنَةٍ، وَيَوْمٌ كَشَهْرٍ، وَيَوْمٌ كَجُمُعَةٍ، وَسَائِرُ أَيَّامِهِ كَأَيَّامِكُمْ
Rasulullah SAW menjawab, "Empat puluh hari; sehari ada yang lamanya sama dengan satu tahun, sehari ada yang lamanya sama dengan satu bulan, sehari ada yang lamanya sama dengan satu minggu, sedangkan hari-hari lainnya sama dengan hari-hari kalian sekarang ini.
Dajjal menyebar di muka bumi sama dengan hujan yang ditiup angin. Ia mendatangi suatu kaum, lalu menyeru mereka, akhirnya mereka beriman kepadanya dan taat kepadanya. Maka Dajjal memerintahkan kepada langit agar menurunkan hujannya, dan memerintahkan kepada bumi agar mengeluarkan tetumbuhannya. Lalu ternak mereka menjadi gemuk-gemuk dan berkembang biak dengan sangat cepatnya serta memiliki air susu yang berlimpah.
Kemudian Dajjal mendatangi suatu kaum lainnya dan menyeru mereka tetapi mereka membantah seruannya dan menolak, maka Dajjal pergi meninggalkan mereka, kemudian pada pagi harinya di tangan mereka tidak ada harta benda lagi barang sedikit pun.
Dajjal melewati sebuah kampung yang telah ditinggalkan para penghuninya, lalu ia berkata kepadanya, "Keluarkanlah semua harta perbendaharaanmu!" Maka semua harta perbendaharaannya mengikutinya bagaikan lebah yang mengikuti ratunya.
Kemudian Dajjal memanggil seorang lelaki yang muda lagi segar. lalu lelaki itu dia pukul dengan pedang hingga terbelah menjadi dua bagian dalam keadaan jatuh tergeletak, lalu ia memanggilnya, maka dengan serta merta lelaki itu hidup kembali dan datang, sedangkan wajahnya tampak berseri seraya tertawa.
Ketika Dajjal dalam keadaan demikian, tiba-tiba Allah menurunkan Al-Masih ibnu Maryam a.s. Dia diturunkan di Manaratul Baida, sebelah timur kota Damaskus, memakai baju celupan dua lapis seraya memegang kedua telapak tangannya pada sayap dua malaikat. Apabila ia menundukkan kepalanya, meneteslah air darinya; dan apabila ia mengangkat kepalanya, mengalirlah air dari kepalanya, menetes bagaikan mutiara.
Tidak sekali-kali embusan napasnya mengenai orang kafir itu, melainkan orang kafir itu mati seketika itu juga; embusan napasnya menjangkau areal yang luas sekali sepanjang penglihatannya. Kemudian Isa a.s. mengejar Dajjal dan dapat mengejarnya di pintu kota Lud (Lad), lalu dibunuhnya. Lalu Isa a.s. mendatangi suatu kaum yang dipelihara oleh Allah dari gangguan Dajjal, maka ia mengusap kepala mereka dan menceritakan kepada mereka perihal derajat mereka masing-masing di dalam surga.
Ketika Nabi Isa dalam keadaan demikian, Allah Swt. mewahyukan kepadanya bahwa Dia telah mengeluarkan hamba-hamba-Nya yang tidak ada seorang pun mampu memerangi mereka. Allah memerintahkan kepadanya, "Bawalah hamba-hamba-Ku (yang mukmin) berlindung di Bukit Tur."
Demikian kisah perjalanan hidup Dajjal menurut hadits. Semoga kita semua selamat dan dihindarkan dari fitnah Dajjal.
Wallahu A'lam
Editor : Kastolani Marzuki
Follow Berita iNews di Google News