skin ads
skin ads
Hikmah

Kitab Zabur: Sejarah, Nabi Penerima, Isi Pokok Pengajaran

Kastolani Marzuki · Senin, 07 Maret 2022 - 10:39 WIB
Kitab Zabur: Sejarah, Nabi Penerima, Isi Pokok Pengajaran
Mengimani kitab zabur yang diturunkan kepada Nabi Daud alaihisalam merupakan salah satu rukun iman. (Foto: Freepik)

JAKARTA, iNews.id - Kitab Zabur merupakan wayhu Allah yang diturunkan kepada Nabi Daud Alaihisalam (as) untuk membimbing umat Yahudi atau Bani Israil. Berikut sejarah lengkap kitab zabur, nabi penerima, dan isi pokok pengajaran.

Sejarah Kitab Zabur

Kitab Zabur menggunakan bahasa Qibti dan diturunkan di daerah Yerusalem pada abad 10 SM.  Zabur berasal dari kata zabora yazburu zabur, yang berarti menulis. Zabur juga disebut mazmur.

Nabi Penerima

Kitab Zabur merupakan salah satu mukjizat yang diberikan Allah SWT kepada Nabi Daud Alaihisalam (as). Nabi Daud diutus oleh diutus Allah SWT untuk Bani Israil. Nama Nabi Daud ini tercatat 16 kali dalam Al Quran. 

Nabi Daud as adalah putra dari  Isyar ibn Uwaid ibn ’Abir ibn Salmun ibn Nakhsun ibn Uwainadzab ibn  Aram ibn Hashrun ibn Farash ibn Yahudza ibn Yakub ibn Ishak ibn Ibrahim.

Nabi Daud as diutus oleh Allah SWT kepada Kaum Bani Israil untuk mengajaknya beriman dan menyembah hanya kepada Allah SWT. Sepeninggal Nabi Daud as, kerajaannya di wilayah Palestina kemudian diteruskan putranya yakni Nabi Sulaiman as.

Penjelasan mengenai Nabi Daud yang mendapat kitab Zabur terdapat dalam QS Al-Isra: 5

وَرَبُّكَ اَعْلَمُ بِمَنْ فِى السَّمٰوٰتِ وَا لْاَ رْضِ ۗ وَلَقَدْ فَضَّلْنَا بَعْضَ النَّبِيّٖنَ عَلٰى بَعْضٍ وَّاٰتَيْنَا دَاوٗدَ زَبُوْرًا

Artinya: Dan Tuhan kamu lebih mengetahui siapa yang ada di langit dan dibumi. Sungguh kami telah memberikan kelebihan kepada para Nabi atas sebagaian yang lain, kemudian kami turunkan Kitab Zabur kepada Nabi Daud As. (QS. Al Isra: 5).

Disebutkan di dalam kisah israiliyat bahwa Daud membunuh Jalut dengan katapel yang ada di tangannya; ia membidiknya dengan katapel itu dan mengenainya hingga Jalut terbunuh. Sebelum itu Talut menjanjikan kepada Daud, bahwa jika Daud dapat membunuh Jalut, maka ia akan menikahkan Daud dengan anak perempuannya dan membagi-bagi kesenangan bersamanya serta berserikat dengannya dalam semua urusan. 

Maka Talut menunaikan janjinya itu kepada Daud. Setelah itu pemerintahan pindah ke tangan Daud as di samping kenabian yang dianugerahkan Allah kepadanya. 

Allah SWT berfirman:

{وَقَتَلَ دَاوُدُ جَالُوتَ}

dan (dalam peperangan itu) Daud membunuh Jalut. (Al-Baqarah: 251)

Silsilah nabi Daud. Disebutkan bahwa Daud adalah putera dari  Isyar ibn Uwaid ibn ’Abir ibn Salmun ibn Nakhsun ibn Uwainadzab ibn  Aram ibn Hashrun ibn Farash ibn Yahudza ibn Yakub ibn Ishak ibn Ibrahim.

Nabi Daud as diutus oleh Allah SWT kepada Kaum Bani Israil untuk mengajaknya beriman dan menyembah hanya kepada Allah SWT. Sepeninggal Nabi Daud as, kerajaannya di wilayah Palestina kemudian diteruskan putranya yakni Nabi Sulaiman as.

Isi Pokok Pengajaran

Isi pokok pengajaran kitab Zabur yakni tentang nasihat kebaikan bagi manusia untuk merawat bumi dengan baik serta menjadi hamba-hamba Allah yang saleh.
1. Berkisah tentang peristiwa dan pengalaman hidup Nabi Daud as
2. Pengampunan Dosa 
3. Suka cita akan kemenangan Nabi Daud terhadap musuh-musuhnya dan kemuliaan Allah swt.

Kitab zabur berisi nyanyian tentang:
1. Nyanyian kebaktian untuk memuji Tuhan
2. Nyanyian perorangan sebagai ucapan syukur kepada Tuhan. 
3. Ratapan ratapan jamaah
4. Ratapan dan doa individu atau perorangan 
5. Nyanyian untuk raja

Sebagaimana kitab-kitab Allah sebelumnya, Kitab Zabur juga sudah ditulis di lauhul mahfuz sebelum diwahyukan kepada Nabi Daud as.

Dalam Al Quran, Surat Al Anbiya ayat 105-106, Allah SWT berfirman:

{وَلَقَدْ كَتَبْنَا فِي الزَّبُورِ مِنْ بَعْدِ الذِّكْرِ أَنَّ الأرْضَ يَرِثُهَا عِبَادِيَ الصَّالِحُونَ (105) إِنَّ فِي هَذَا لَبَلاغًا لِقَوْمٍ عَابِدِينَ (106) }

Dan sungguh telah Kami tulis di dalam Zabur sesudah (Kami tulis dalam) Lauhul Mahfuz, bahwasanya bumi ini dipusakai hamba-hamba-Ku yang saleh. Sesungguhnya (apa yang disebutkan) dalam (surat) ini benar-benar menjadi peringatan bagi kaum yang menyembah (Allah). (QS. Al Anbiya: 105-106).

Dalam sebuah hadits diriwayatkan Abu Hurairah disebutkan bahwa Nabi Daud as dimudahkan dalam membaca Kitab Zabur. 

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: "خُفف عَلَى دَاوُدَ الْقُرْآنَ، فَكَانَ يَأْمُرُ بِدَابَّتِهِ لتُسْرج، فَكَانَ يَقْرَأُ قَبْلَ أَنْ يَفْرغ". يَعْنِي الْقُرْآنَ

Dari Abu Hurairah ra bahwa Nabi SAW telah bersabda: Bacaan Al-Kitab dimudahkan bagi Nabi Daud, tersebutlah bahwa bila dia memerintahkan (kepada pelayannya) agar hewan kendaraannya dipersiapkan, lalu diberi pelana, maka tersebut­lah bahwa ia telah merampungkan bacaan Al-Kitabnya sebelum hewan kendaraannya itu siap dikendarai.

Bahkan ketika Nabi Daud as membaca kitab zabur dengan suara merdunya membuat burung-burung yang sedang terbang pun berhenti untuk mendengarkannya.

{يَا جِبَالُ أَوِّبِي مَعَهُ وَالطَّيْرَ}

Hai gunung-gunung dan burung-burung, bertasbihlah ber­ulang-ulang bersama Daud. (QS. Saba: 10).
Burung-burung ikut bertasbih bersama Daud bila Daud bertasbih, dan menjawab tasbih yang diucapkannya bila burung-burung itu sedang terbang di atasnya. 

Wallahu A'lam.


Editor : Kastolani Marzuki

Follow Berita iNews di Google News