JAKARTA, iNews.id - Ada empat Khulafaur Rasyidin penerus perjuangan Nabi Muhammad SAW yang perlu Muslim ketahui. Siapa saja profil 4 Khulafaur Rasyidin dan gelarnya?
Khulafaur Rasyidin merupakan gabungan dari dua kata yaitu Khulafa dan Rasyidin. Menurut bahasa Khulafa adalah jamak dari kata Khalifah artinya pengganti. Sedangkan Ar-Rasyidin adalah jamak dari Ar Rasyid yang artinya orang yang mendapat petunjuk.
Dengan demikian, Khulafaur Rasyidin artinya para pengganti yang mendapat petunjuk.
Arti Khulafaur Rasyidin
Dilansir dari Buku Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) Kelas XII, Khulafaur Rasyidin memiliki pengertian para pengganti dan penerus kepemimpinan Islam setelah Rasulullah SAW wafat.
Istilah Khulafaur Rasyidin diberikan kepada para Sahabat yang yang terpilih menjadi pengganti Rasulullah Saw setelah wafat dan bukan sebagai Nabi atau Rasul.
Masa Khulafaurrasyidin termasuk generasi terbaik setelah zaman Rasulullah SAW seperti hadits Nabi SAW tentang sebaik-baik zaman.
Khulafaur Rasyidin terdiri atas 4 khalifah, yaitu Abu Bakar Ash-Shiddiq, Umar ibn Khattab, Utsman Ibn Affan, dan Ali Ibn Abi Thalib.
Profil 4 Khulafaur Rasyidin dan Gelar
1. Abu Bakar Ash-Shiddiq
Abu Bakar adalah gelar yang diberikan setelah masuk Islam. Nama sebelum Islam adalah Abdul Ka’bah. Nama aslinya Abdullah bin Abu Quhafah keturunan bani Taim bin Murrah bin Ka’ab bin Lu’ay bin Kal Al-Quraisy.
Abu Bakar lahir pada tahun ke-2 dari tahun gajah atau dua tahun lebih muda dari Nabi Muhammad Saw.
Abu Bakar memiliki budi pekerti yang baik dan terpuji. Di kalangan bangsawan Qurasy, beliau dikenal dengan sosok yang ulet dan jujur. Beliau merupakan pedagang yang kaya raya. Beliau berdagang dengan jujur sehingga orangorang tertarik untuk membeli barangnya. Sikap jujurnya hingga beliau mesuk terbawa Islam.
Sejak Usia muda, Abu Bakar memiliki ikatan persahabatan yang kuat dengan Nabi Muhammad Saw. Ketika Nabi Muhammad diangkat menjadi Nabi dan Rasul dengan menerima wahyu pertama, Abu Bakar merupakan orang dewasa pertama masuk Islam.
Gelar Ash Shiddiq
Abu Bakar mendapat gelar ash-shidiq atau orang jujur terpercaya karena beliau orang pertama mempercayai peristiwa perjalanan Nabi Muhammad dari Mekkah ke Baitul Maqdis di Yerusalem, dilanjutkan dengan perjalann dari Baitul Maqdis ke sidrotulmuntaha dalam waktu semalam.
Peristiwa tersebut dikenal dengan peristiwa Isra’ dan Mi’raj. Sebagaimana ketika pagi hari setelah malam Isra Mi;raj, kaum kafir Quraisy berkata kepadanya: "Teman tamu itu (Nabi Muhammad SAW) mengaku-ngaku telah pergi ke Baitul Maqdis dalam semalam".
Abu Bakar lalu menjawab " Jika ia berkata maka itu benar".
Abu Bakar juga dijuluki Ash-Shiddiq karena merupakan lelaki pertama yang membenarkan dan beriman kepada Nabi Muhammad Saw. Nabi Saw telah menamai beliau dengan Ash-Shiddiq sebagaimana diriwayatkan dalam Shahih Bukhari:
“Dari Anas bin Malik ra. bahwa Nabi Saw, menaiki gunung Uhud bersama Abu Bakar, Umar dan ‘Utsman. Gunung Uhud pun berguncang. Nabi lalu bersabda: ‘Diamlah Uhud, di atasmu ada Nabi, Ash-Shiddiq (yaitu Abu Bakr) dan dua orang Syuhada’ (‘Umar dan ‘Utsman)”
Abu Bakar menguarkan harta bendanya dengan tulus untuk membantu perjuangan dan kejayaan Islam. Beliau rela mengorbankan harta dan jiwanya untuk
kepentingan penyebaran Islam dan membela Umat Islam.
Dalam salah satu riwayat Abu Bakar memiliki kekayaan sebesar 40.000 dirham. Tapi setelah masuk Islam kekayaan belaiu berkurang menjadi 5.000 dirham. Kaena sebagian besar hartanya beliau berikan kepada fakir miskin dan menolong perjuangan Islam.
Abu Bakar mendampingi Nabi Muhammad Sawί dalam suka dan duka. Beliau melindungi Nabi Muhammad Sawί dari ejekan dan rencana pembunuhan.
Ketika Nabi Muhammad wafat, Kaum Anshar mengadakan musyawarah di Saqifah Bani Sa’ad. Mereka membicarakan sosok pemimpin yang akan menggantikan Nabi Muhammad Saw. Mereka sepakat memilih Abu Bakar sebagai Khalifah atau pengganti Nabi Muhammad.
Para Sahabat membaiat Abu Bakar Ash-Shidiq hingga kemudian memimpin umat Islam selama 2 tahun.
2. Umar bin Khattab
Umar Bin Khattab memiliki nama lengkap Umar bin Khattab bin Naufal bin Abdi 'Uzza bin Ka'ab.
Ayahnya bernama Khattab bin Nufail Al-Shimh Al-Quraisyi dan ibunya Hantamah binti Hasyim. Beliau lahir pada tahun 581 M di kota Mekkah dari suku Bani Adi, salah satu rumpun suku Quraisy, suku terbesar di kota Mekkah saat itu.
Umar lahir dari keluarga bangsawan, ia bisa membaca dan menulis, yang pada saat itu merupakan sesuatu yang langka.
Umar memiliki fisik tinggi besar dan memiliki karakter keras serta tegas. Sehingga disegani dan dihormati oleh penduduk Makkah. Umar bin Khattab juga dikenal seorang pemberani dan sering menyelesaikan peperangan.
Sebelum masuk Islam, Umar melakukan adat istiadat Jahiliyah, antara lain perrnah mengubur putrinya hidup-hidup dan seorang peminum berat serta sangat memusuhi Islam.
Peristiwa Islamnya Umar bin Khattab sangat istimewa. Suatu hari Umar mencari Nabi Muhammad SAW untuk membunuhnya. Tengah perjalanan Umar mendapat berita bahwa adiknya yang bernama Fatimah telah masuk Islam. Umar marah dan pergi ke rumah adiknya untuk membuktikan kabar tersebut.
Ketika dia tiba di rumah adiknya, ia mendengar adiknya sedang melantunkan beberapa ayat suci Al Quran. Umar lalu luluh hatinya mendengarkan bacaan ayat Al Quran, Surat Thaha.
Umar kemudian mendatangi rumah Nabi Muhammad SAW dan menyatakan diri masuk Islam. Menurut riwayat, Umar masuk Islam setelah masuk Islamnya 40 laki-laki dan 11 perempuan atau orang ke-52 yang masuk Islam.
Setelah masuk Islam, Sikap keras dan kebencian terhadap Nabi Muhammad Saw dan umat Islam mulai berubah menjadi lemah lembut dan tumbuh kecintaan kepada Nabi Saw. Sebaliknya, Sikap tegas dan keras tetap ditunjukan jika berhadapan dengan musuh. Umar menjadi pembela utama Nabi Muhammad Saw dan umat Islam dari gangguan kaum kafir Quraisy.
Gelar Al Faruq
Nabi Muhammad memberi gelar kepada Umar bin Khattab dengan sebutan Al-Faruq yang berarti Sang Pembeda. Seperti Dalam sebuah hadis Rasulullah Saw yang diriwayatkan oleh HR Ahmad, Abu Dawud, Ibnu Majah, al-Hakim dikatakan bahwa Nabi Muhammad bersabda:
"Allah telah menempatkan kebenaran pada lisan dan hati Umar. Allah dengannya membedakan yang hak dan yang batil".
Umar bin Khattab merupakan sosok yang cerdas dan kritis. Umar tiak sungkan melontarkan pendapatnya kepada Nabi SAW atas suatu perkara yang dinilainya tidak logis.
Di sisi lain, Umar bin Khattab juga pribadi yang lemah lembut. Umar kerap hatinya luluh dan menetaskan air mata jika mendapati ada orang yang susah. Selain itu, hatinya selalu tergetar ketika mendengar ayat-ayat Al Quran.
Umar bin Khattab meninggal setelah dibunuh saat sedang shalat oleh Abu Lu’luah pada hari Rabu, 4 Dzulhijjah 23 H.
Umar bin Khattab menjadi Khalifah menggantikan Abu Bakar. Setelah wafat, jabatan Khalifah dipegang oleh Utsman bin Affan.
3. Utsman bin Affan
Usman bin Affan memiliki nama lengkap Utsman bin Abdi Syams bin Abdi Manaf bin Quraisy al-Quraisy, Al-Umawiy. Nama ibu beliau adalah Arwa binti Kuriz.
Utsman lahir pada tahun 573 M, tahun kelima setelah kelahiran Nabi Muhammad Saw. Dia berasal dari keluarga kaya raya.
Sebelum masuk Islam dia dipanggil Abu Amr. Beliau memiliki sifat jujur dan rendah hati di kalangan umat Islam. Bahkan sebelum masuk Islam, beliau terkenal dengan kejujuran dan kerendahan hati.
Utsman bin Affan masuk Islam atas ajakan Abu Bakar, yaitu sesudah Islamnya Ali bin Abi Thalib dan Zaid bin Haristah. Beliau adalah salah satu sahabat besar dan utama Nabi Muhammad Saw, serta termasuk pula golongan as-Sabiqun al-Awwalun, yaitu orang-orang yang terdahulu Islam dan beriman.
Usman bin Affan memiliki kedudukan khusus di mata Nabi Muhammad Saw. Dalam salah satu riwayat ketika Aisyah bertanva tentang sikap Nabi Muhammad Saw kepada ketiga Sahabatnya. Dimana Nabi Saw bersikap biasa kepada Abu Bakar dan Umar. Tapi ketika Utsman bin Affan datang dan masuk ke rumah Nabi disambut dengan baik.
Nabi SAW berkata: "Bagaimana mungkin aku tidak merasa malu kepada seseorang yang para malaikat saja merasa malu kepadanya?"
Utsman bin Affan terkenal seorang kaya raya yang dermawan. Melalui kekayaannya dia dermakan untuk mengembangkan Islam. Sikap dermawan terbuktikan waktu di Madinah.
Dia mendermakan 20.000 dirham untuk menggali mata air demi kepentingan umat Islam. Dalam perang Tabuk, Utsman menyumbangkan sekitar 10.000 dinar dan 1.000. unta untuk kepentingan pasukan Tabuk.
Utsman bin Affan merupakan tokoh sentral dalam beberapa peristiwa penting. Pada peristiwa Hijrah pertama ke Habasyah (Ethopia), Utsman bin Affan dan istrinya Ruqayah, putri Nabi Muhammad Saw, merupakan suami istri pertama dalam sejarah Islam yang hijrah. Beliau pergi ke Habsyi atas perintah Nabi.
Pada peristiwa perjanjian Hudaibiyah, Usman menjadi utusan Nabi Muhammad SAW.
Pada saat Rasulullah Saw wafat, Utsman baru berusia 58 tahun. Beliau dipercaya menangani urusan kenegaraan pada masa Khalifah Abu Bakar dan Khalifah Umar bin Khattab. Setelah Umar meninggal, Utsman bin Affan diangkat menjadi Khalifah pada tahun 24 H dan berusia 70 tahun.
Utsman bin Affan wafat pada usia 82 tahun. Utsman wafat pada hari Jumat 18 Dzulhijjah 35 H ketika sedang membaca Alquran.
4. Ali bin Abi Thalib
Khalifah ke-4 dalam Khulafur Rasyidin yakni, Ali bin Abi thalib. Ali bernama lengkap Ali bin Abu Thalib bin Abdul Mutthalib bin Hasyim bin Abdul Manaf. Ibunya bernama Fatimah binti Asad bin Hasyim bin Abdul Manaf.
Ali bin Abi Thalib dilahirkan di Mekkah pada hari Jum’at 13 Rajab tahun 570 M atau 32 tahun setelah kelahiran Nabi Muhammad Saw.
Sahabat Ali tinggal bersama Nabi Muhammad Saw sejak kecil. Ali diasuh sebagaimana anak sendiri karena kondisi ayahnya yang miskin. Beliau mendapat didikan langsung dari Nab Muhammad SAWsehingga menjadi seorang yang berbudi tinggi dan berjiwa luhur.
Ali bin Abi Thalib masuk Islam saat berusia tujuh tahun dan anak kecil yang pertama masuk Islam, sebagaimana Khadijah adalah wanita yang pertama masuk Islam, Zaid bin Haritsah adalah budak yang pertama masuk Islam. Abu Bakar ra adalah lelaki merdeka yang pertama masuk Islam.
Nama Panggilan Ali bin Abi Thalib
Ali bin Abi Thalib mendapat nama panggilan Abu Turab (Bapaknya tanah) dari Nabi Saw. Abu Turab adalah panggilan yang paling disenangi oleh Ali karena nama itu adalah kenang-kenangan berharga dari Nabi SAW.
Ali adalah salah seorang dari sepuluh Sahabat yang dijamin masuk surga. Ali bin Abi Thalib dinikahkan dengan putri Nabi SAW, Fatimah Az Zahra dan dikaruniai dua anak, yaitu Hasan dan Husein.
Peranan Ali bin Abi Thalib sangat besar. Ali menggantikan Nabi Muhammad Saw di tempat tidurnya ketika Nabi Saw mau hijrah. Ali juga mempertaruhkan nyawanya karena saat itu rumah Nabi Muhammad sudah dikepung oleh algojo kaum Quraisy.
Selain itu, Ali bin Abi Thalib mendapat tugas untuk menyelesaikan urusan-urusan yang terkait dengan amanat Nabi Muhammad Saw.
Posisi Ali bin Abi Thalib dalam sebuah riwayat laksana Harun dengan Nabi Musa as.
Dari Saad bin Abi Waqqash berkata, Rasulullah Saw bersabda kepada Ali:” posisi engkau (Ali) di sisiku seperti posisi Harun di posisi Musa. kecuali tidak ada Nabi setelahku” (Muttafaqun ‘Alaih).
Perang suadara dalam Islam yang disebut dengan Perang Siffin diikuti merebaknya fitnah seputar kematian Utsman bin Affan membuat posisi Ali sebagai Khalifah menjadi sulit.
Khalifah Ali bin Abi Thalib wafat di usia 63 tahun karena pembunuhan oleh Abdrrahman bin Muljam, seseorang yang berasal dari golongan Khawarij (pembangkang) saat mengimami shalat subuh di masjid Kuffah, pada tanggal 19 Ramadhan, dan Ali menghembuskan nafas terakhirnya pada tanggal 21 Ramadhan tahun 40 Hijriyah. Ketika berusia 64 tahun.
Ali dimakamkan secara rahasia di Najaf, bahkan ada beberapa riwayat yang menyatakan bahwa ia dikubur di tempat lain.
Demikian pembahasan mengenal 4 Khulafaur Rasyidin, arti, profil dan gelar. Semoga bisa menambah wawasan keislaman.
Wallahu A'lam
Editor : Kastolani Marzuki
Follow Berita iNews di Google News