JAKARTA, iNews.id - Penemuan tembok Yakjuj dan Makjuj memang masih menjadi misteri. Tembok penghalang itu disebutkan berada di antara dua gunung dan dibangun oleh seorang Raja Zulkarnain.
Yakjuj dan Makjuj merupakan makhluk sebangsa manusia yang dikurung di balik tembok. Wujud Yakjuj dan Makjuj sebagaimana disebutkan dalam Al Quran dan Hadits, antara lain bermuka lebar, bermata sipit, jambul rambutnya berwarna putih, bentuk wajah mereka seperti tembikar.
Mereka akan muncul setelah menjebol tembok tersebut. Kemunculan Yakjuj dan Makjuj merupakan salah satu huru-hara pertanda dekatnya Hari Kiamat.
Yakjuj dan Makjuj ditinggalkan di balik tembok penghalang yang dibangun oleh Zulkarnain di balik dua gunung wilayah Turki.
Dari celah dua gunung itulah Yakjuj dan Mukjuj memasuki dunia manusia. Sesudah membangun tembok itu, Zulkarnain berkata, seperti yang disebutkan oleh firman-Nya:
{هَذَا رَحْمَةٌ مِنْ رَبِّي فَإِذَا جَاءَ وَعْدُ رَبِّي جَعَلَهُ دَكَّاءَ وَكَانَ وَعْدُ رَبِّي حَقًّا. وَتَرَكْنَا بَعْضَهُمْ يَوْمَئِذٍ يَمُوجُ فِي بَعْضٍ وَنُفِخَ فِي الصُّورِ فَجَمَعْنَاهُمْ جَمْعًا}
Artinya: Dinding ini adalah rahmat dari Tuhanku, maka apabila sudah datang janji Tuhanku, Dia akan menjadikannya hancur luluh; dan janji Tuhanku itu adalah benar. Kami biarkan mereka di hari itu bercampur aduk antara satu dengan yang lain. (Al-Kahfi: 98-99).
Penemuan Tembok Yakjuj dan Makjuj
Penemuan tembok Yakjuj dan Makjuj ini pernah diungkapkan Khalifah Al-Wasiq. Di masa pemerintahannya, dia pernah memerintahkan kepada salah seorang amir untuk membuat tim ekspedisi guna melihat bendungan tersebut, lalu bila mereka kembali nanti harus menceritakan kepadanya keadaan bendungan tersebut secara rinci.
Tim yang tergabung dalam ekspedisi ini menjelajahi berbagai negeri dan kerajaan, hinga konon akhirnya mereka berhasil menemukan bendungan tersebut dan menyaksikan bangunannya yang terbuat dari besi dan tembaga.
Disebutkan bahwa mereka melihat sebuah pintu besar pada bendungan itu dan gembok yang sangat besar. Mereka sempat pula melihat adanya sisa-sisa batu bata dan pekerjaan di salah satu menaranya, dan bahwa bendungan tersebut dijaga ketat oleh penjaga-penjaga dari kerajaan-kerajaan yang berdekatan dengannya. Dikatakan pula bahwa bendungan tersebut sangat tinggi, bahkan lebih tinggi daripada bukit-bukit yang ada di sekitarnya.
Kemudian tim ekspedisi ini kembali ke negeri mereka. Lama masa perjalanan mereka lebih dari dua tahun; dalam perjalanannya itu mereka menyaksikan berbagai kejadian yang mengerikan dan hal-hal yang aneh.
Sebagian ahli berpendapat keberadaan tembok yakjuj dan Makjuj tersebut berada di kawasan pegunungan Kaukasus. Tempat itu tercantum pada peta-peta Islam maupun Rusia, terletak di Republik Georgia. Al-Syarif al-Idrisi menegaskan hal itu melalui riwayat penelitian yang dilakukan Sallam, staf peneliti pada masa Khalifah al-Watsiq Billah (Abbasiah). Konon, Al-Watsiq pernah bermimpi tentang tembok penghalang yang dibangun oleh Iskandar Dzulkarnain untuk memenjarakan Yakjuj dan Makjuj terbuka.
Mimpi itu mendorong Khalifah untuk mengetahui perihal tembok itu saat itu, juga lokasi pastinya. Al-Watsiq menginstruksikan kepada Sallam untuk mencari tahu tentang tembok itu. Saat itu Sallam ditemani 50 orang.
Al-Idrisi juga menceritakan bahwa menurut cerita Sallam penduduk di sekitar pegunungan biasanya memukul kunci pintu besi 3 kali dalam sehari. Setelah itu mereka menempelkan telinganya ke pintu untuk mendengarkan reaksi dari dalam pintu. Ternyata, mereka mendengar gema teriakan dari dalam. Hal itu menunjukkan bahwa di dalam pintu betul-betul ada makhluk jenis manusia yang konon Yakjuj dan Makjuj itu.
Yakjuj dan Makjuj adalah dua suku keturunan Sam bin Nuh. Mereka sering mengganggu, menyerbu, membunuh, suku-suku lain. Mereka pembuat onar dan sering menghancurkan suatu daerah. Masyarakat mengadukan kelakuan suku Ya’juj dan Ma’juj kepada Iskandar Dzulkarnain, Raja Macedonia.
Dzulkarnain kemudian menggiring (mengusir) mereka ke sebuah pegunungan, lalu menutupnya dengan tembok dan pintu besi. Menjelang Kiamat nanti, pintu itu akan jebol. Mereka keluar dan membuat onar dunia, sampai turunnya Nabi Isa al-Masih.
Dalam Al Quran, Surat Al Kahfi ayat 94-96 dijelaskan mengenai tembok Yakjuj dan Makjuj. Tembok tersebut dibuat Zulkarnain terbuat dari potong-potongan besi dan campuran tembaga yang dipanaskan hingga lumer.
Allah SWT berfirman:
قَالُوا يَا ذَا الْقَرْنَيْنِ إِنَّ يَأْجُوجَ وَمَأْجُوجَ مُفْسِدُونَ فِي الأرْضِ فَهَلْ نَجْعَلُ لَكَ خَرْجًا عَلَى أَنْ تَجْعَلَ بَيْنَنَا وَبَيْنَهُمْ سَدًّا (94) قَالَ مَا مَكَّنِّي فِيهِ رَبِّي خَيْرٌ فَأَعِينُونِي بِقُوَّةٍ أَجْعَلْ بَيْنَكُمْ وَبَيْنَهُمْ رَدْمًا (95) آتُونِي زُبَرَ الْحَدِيدِ حَتَّى إِذَا سَاوَى بَيْنَ الصَّدَفَيْنِ قَالَ انْفُخُوا حَتَّى إِذَا جَعَلَهُ نَارًا قَالَ آتُونِي أُفْرِغْ عَلَيْهِ قِطْرًا (96)
Artinya: Mereka berkata, "Hai Zulqarnain, sesungguhnya Ya-juj dan Ma-juj itu orang-orang yang membuat kerusakan di muka bumi; maka dapatkah kami memberikan suatu upeti kepadamu, supaya kamu membuat dinding (pemisah) antara kami dan mereka?” Zulqarnain berkata, "Apa yang telah dikuasakan oleh Tuhanku kepadaku terhadapnya ialah lebih baik, maka tolonglah aku dengan kekuatan (manusia dan alat-alat) agar aku membuatkan dinding antara kalian dan mereka, berilah aku potongan-potongan besi.” Hingga apabila besi itu telah sama rata dengan kedua (puncak) gunung itu, berkatalah Zulqarnain, "Tiuplah (api itu). Hingga apabila besi itu sudah menjadi (merah seperti) api, dia pun berkata, "Berilah aku tembaga (yang mendidih) agar kutuangkan ke atas besi panas itu". (QS. Al Kahfi: 94-96).
Mujahid dan Qatadah sebagaiman disebutkan dalam Tafsir Ibnu Katsir, potongan besi itu akan dijadikan sebagai batanya. Menurut suatu riwayat, berat setiap potongan besinya adalah satu kuintal Damaskus atau lebih.
Setelah potongan-potongan besi itu disusun mulai dari pondasinya, hingga ketinggiannya sama rata dengan puncak kedua bukit seraya menutup celah yang ada di antara keduanya; para ulama berbeda pendapat tentang tinggi dan lebar dinding tersebut, banyak pendapat mengenainya di kalangan mereka.
Demikian ulasan penemuan tembok Yakjuj dan Makjuj yang diduga berada di kawasan Kaukasus perbatasan Georgia dan Rusia.
Wallahu A'lam
Editor : Kastolani Marzuki
Follow Berita iNews di Google News