JAKARTA, iNews.id - Tiap nabi dan rasul yang diutus Allah SWT diberikan mukjizat atau keistimewaan sebagai bukti kenabiannya. Tak terkecuali Nabi Muhammad SAW yang merupakan penutup sekaligus penghulu para nabi.
Banyak Mukijzat Nabi Muhammad yang diberikan oleh Allah SWT. Dari sekian mukijzat tersebut yang paling istimewa adalah kitab suci Al Qur'an. Tidak ada satu pun yang bisa menandingi kata maupun isi kandungan Al Qur'an.
Berikut mukjizat Nabi Muhammad yang disebutkan dalam Al Qur'an dan hadits:
1. Kitab Suci Al Qur'an
Nabi Muhammad SAW diutus di zaman orang-orang yang ahli dalam hal kefasihan berbahasa, ahli dalam hal berparamasastra, dan ahli dalam bersyair secara alami. Maka Nabi SAW datang kepada mereka dengan membawa Al-Qur'an yang seandainya berkumpul manusia dan jin untuk mendatangkan hal yang semisal atau sepuluh surat yang semisal atau sebuah surat yang semisal dengannya, niscaya mereka tidak akan mampu melakukannya untuk selama-lamanya, sekalipun sebagian dari mereka membantu sebagian yang lainnya.
Allah SWT berfiriman:
{وَإِنَّهُ لَتَنزيلُ رَبِّ الْعَالَمِينَ (192) نزلَ بِهِ الرُّوحُ الأمِينُ (193) عَلَى قَلْبِكَ لِتَكُونَ مِنَ الْمُنْذِرِينَ (194) بِلِسَانٍ عَرَبِيٍّ مُبِينٍ (195) }
Dan sesungguhnya Al-Qur'an ini benar-benar diturunkan oleh Tuhan semesta alam, dia dibawa turun oleh Ar-Ruhul Amin (Jibril) ke dalam hatimu (Muhammad) agar kamu menjadi salah seorang di antara orang-orang yang memberi peringatan, dengan bahasa Arab yang jelas. (QS. Asy-Syuara: 192-195)
2. Bulan Terbelah 2
Bulan terbelah dua merupakan salah satu mukjizat Nabi Muhammad SAW sebagai bukti kenabian. Peristiwa itu diabadikan dalam Alquran.
Allah SWT berfirman:
اِقْتَرَبَتِ السَّاعَةُ وَانْشَقَّ الْقَمَرُ
وَاِنْ يَّرَوْا اٰيَةً يُّعْرِضُوْا وَيَقُوْلُوْا سِحْرٌ مُّسْتَمِرٌّ
Artinya: Telah dekat (datangnya) saat itu dan telah terbelah bulan. Dan jika mereka (orang-orang musyrik) melihat sesuatu tanda (mukjizat), mereka berpaling dan berkata, "(Ini adalah) sihir yang terus-menerus.” (QS. Al Qamar: 1-2)
Dalam Tafsir Ibnu Katsir diterangkan bahwa ayat tersebut mengisahkan sikap kaum kafir Quraisy yang terus mendustakan dakwah Nabi Muhammad SAW. Sesungguhnya telah datang kepada mereka beberapa kisah yang di dalamnya terdapat cegahan (dari kekafiran).
Imam Bukhari mengatakan dari Anas ibnu Malik, bahwa penduduk Mekah pernah meminta kepada Rasulullah Saw. untuk memperlihatkan kepada mereka suatu mukjizat yang membenarkan kenabiannya, maka Nabi Saw. memperlihatkan kepada mereka rembulan terbelah menjadi dua bagian sehingga mereka melihat kekosongan di antara keduanya.
3. Air Mengalir dari Jemari Nabi Muhammad SAW
Dari Abdullah berkata; "Kami dahulu menganggap tanda-tanda luar biasa (seperti Mujizat) sebagai barakah sedangkan kalian menganggapnya sebagai sesuatu yang menakutkan. Kami pernah bersama Rasulullah shallallahu alaihi wasallam dalam suatu perjalanan kemudian persediaan air menipis, maka beliau bersabda: "Carilah sedikit air". Maka mereka datang dengan membawa sebuah bejana berisi air yang sedikit lalu beliau memasukkan tangan beliau ke dalam bejana itu kemudian bersabda: "Kemarilah bersuci dengan penuh keberkahan dan keberkahan itu datang hanya dari Allah". Sungguh aku melihat air memancar dari sela-sela jari Rasulullah shallallahu alaihi wasallam dan sungguh kami pun pernah mendengar makanan bertasbih ketika sedang dimakan". ( HR. Bukhari) No. 3314. Shahih.
4. Selamat dari Racun
Tatkala mereka kalah dari Perang Khaibar dan beberapa kali upaya untuk membunuh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam gagal, maka mereka bermaksud untuk membunuh Nabi SAW dengan siasat baru.
Seorang perempuan Yahudi berperan besar dalam makar buruk ini, yaitu memberi hadiah berupa menyuguhkan hidangan daging kambing kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan menyisipkan racun yang banyak padanya.
Ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam baru memasukan daging tersebut ke mulut, daging itu mengabarkan kepada Nabi SAW kalau mengandung beracun. Seketika itu, Nabi SAW langsung memuntahkan daging itu dari mulutnya.
Hal ini merupakan mukjizat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang lebih mulia daripada mukjizat Nabi Sulaiman ‘alaihissalam yang memahami bahasa semut sebab ia makhluk hidup yang bernyawa memiiki mulut untuk berbicara, sedangkan sepotong daging tersebut sebagai makhluk yang mati bahkan telah matang dipanggang dengan api.
5. Menaklukan Musuh
Dalam perang Hunain yang terjadi di Bulan Syawal, Nabi SAW menunjukkan mukjizatnya kala pasukan kaum Muslimin mulai terkepung.
Lalu Nabi Saw mengambil segenggam pasir setelah berdoa kepada Tuhannya dan meminta pertolongan kepada-Nya, lalu beliau bersabda:
"Ya Allah, tunaikanlah kepadaku apa yang telah Engkau janjikan kepadaku".
Kemudian beliau Saw melempar pasir ke pasukan kaum musyrik. Maka tidak ada seorang pun dari pasukan musuh melainkan kedua mata dan mulutnya terkena pasir itu yang membuatnya sibuk dengan keadaan dirinya sehingga lupa kepada peperangan yang dihadapinya.
Akhirnya mereka terpukul mundur, dan kaum muslim mengejar mereka dari belakang seraya membunuh dan menawan mereka. Ketika seluruh pasukan kaum muslim telah bergabung, mereka melihat para tawanan telah digelarkan di hadapan Rasulullah Saw.
6. Lolos dari Kepungan di Goa Tsur
kala melakukan hijrah ke Madinah, Nabi Muhammad SAW yang ditemani sahabat Abu Bakar Ash Shiddiq sempat bersembunyidi Goa Tsur. Persembunyian Nabi SAW dan Abu Bakar di Goa Tsur tersebut nyaris diketahui para musuhnya yang terus mengejar Rasulullah SAW. Namun, dengan pertolongan Allah SWT, Rasulullah dan Abu Bakar selamat.
Allah SWT berfirman:
وَاِذْ يَمْكُرُ بِكَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا لِيُثْبِتُوْكَ اَوْ يَقْتُلُوْكَ اَوْ يُخْرِجُوْكَۗ وَيَمْكُرُوْنَ وَيَمْكُرُ اللّٰهُ ۗوَاللّٰهُ خَيْرُ الْمَاكِرِيْنَ
Artinya: "Dan (ingatlah), ketika orang-orang kafir (Qurais) memikirkan daya upaya terhadapmu untuk menangkap dan memenjarakanmu, atau membunuhmu, atau mengusirmu. Mereka memikirkan tipu daya dan Allah menggagalkan tipu daya itu. Dan Allah sebaik-baik Pembalas tipu daya. (QS. Al Anfal: 30)
7. Menyembuhkan Sakit Mata
Dalam perang Khaibar, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengumpulkan semua komandan perang yakni para sahabatnya. Masing-masing berharap akan diserahi bendera komando.
Akan tetapi, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya, “Dimanakah Ali?” Meraka menjawab, “Dia sedang sakit mata, sekarang berada di perkemahannya.” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan, “Panggillah dia.”
Maka mereka memanggilnya. Ali radhiallahu ‘anhu datang dalam keadaan sakit mata (trahom), lalu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam meludahi matanya dan sembuh seketika, seakan-akan tidak pernah merasakan sakit. Beliau menyerahkan bendera perang dan berwasiat kepadanya,
“Ajaklah mereka kepada Islam sebelum engkau memerangi mereka. Sebab, demi Allah, seandainya Allah memberi hidayah seorang di antara mereka lewat tanganmu maka sungguh itu lebih baik bagimu dari pada onta merah (harta bangsa Arab yang paling mewah ketika itu).” (Muslim)
Wallahu A'lam
Editor : Kastolani Marzuki
Follow Berita iNews di Google News