JAKARTA, iNews.id - Niat memandikan jenazah sangat penting diketahui tiap Muslim. Mengurus jenazah termasuk memandikan mayit merupakan salah satu cara memuliakan orang yang sudah meninggal.
Dalil mengenai pengurusan jenazah yakni diriwayatkan oleh Abu Hurairah ra bahwa yang mengatakan Rasulullah SAW telah bersabda :
"Lima hal yang wajib dilakukan seorang muslim terhadap saudaranya; yaitu menjawab salam, mendoakan orang bersin, menghadiri undangannya, mengunjungi orang sakit, dan mengantarkan jenazahnya". (HR. Muslim)
Sutomo Abu Nashir Lc dalam bukunya Pengantar Fiqih Jenazah menjelaskan, merawat atau memulasara jenazah hukumnya adalah fardu kifayah. Artinya, kewajiban tersebut gugur jika telah ada orang lain yang telah mengurusnya.
Tata cara pengurusan jenazah
Ada 5 hal yang harus dilakukan saat merawat jenazah yaitu:
1. Memandikan
2. Mengkafani
3. Mensholati
4. Membawa ke tempat pemakaman
5. Memakamkan
Niat Memandikan Jenazah
Tahap pertama atau tata cara perawatan jenazah pertama yakni memandikan mayit.
Berikut bacaan niat memandikan jenazah tulisan Arab, Latin dan artinya:
نويت الغسل لاستباحة الصلاة عليه \ نويت الغسل عن هذه الميت
Latin: Nawaitul ghusla listibaahatish sholaati 'alaihi atau nawaitul ghusla 'an haadza/haadzihil mayyiti.
Artinya: "Saya niat memandikan mayyyit ini / saya niat memandikan untuk memperbolehkan menyolatinya"
Tata cara memandikan jenazah:
1. Tempat memandikan sepi, tertutup dan tidak ada orang masuk kecuali orang yang bertugas.
2. Ditaburi wewangian
3. Mayit dibaringkan dan diletakkan di tempat yang agak tinggi
4. Mayit dimandikan dalam keadaan tertutup semua anggota tubuhnya
5. Orang yang memandikan wajib memakai alas tangan ketika menyentuh auratnya (antara pusar sampai lutut). Sunah beralas tangan ketika menyentuh bagian tubuh selain aurat.
6. Perut mayit diurut dengan tangan kiri secara perlahan oleh orang yang memandikan secara berulang-ulang agar kotoran yang ada di perut mayit dapat keluar.
7. Membersihkan dua lubang kemaluan dengan menggunakan tangan kiri yang wajib dibungkus dengan kain.
8. Membersihkan gigi mayit dan kedua lubang hidungnya dengan jari telunjuk tangan kiri yang beralaskan kain basah
9. Mewudhukan mayit seperti wudlunya orang yang hidup
10. Membasuh mayit mulai kepala hingga telapak kaki dengan air sabun, sampo atau daun bidara
Hal ini jika mughtasil (orang yang memandikan) menghendaki membasuh sebanyak tiga kali, apabila menghendaki yang lebih sempurna lagi maka mayit bisa dimandikan dengan 5/7 basuhan. Untuk lima kalli basuhan maka dengan urutan sebagai berikut :
1. Air sabun/daun widara
2. Air pembilas (muzilah)
3. Basuhan ke 3, 4 dan 5 memakai air bersih yang dicampur sedikit kapur barus atau sejenisnya
Untuk 7 kali basuhan maka dengan urutan sebagai berikut :
1. Air sabun/daun widara
2. Air pembilas (muzilah)
3. Air sabun/daun widara
4. Air pembilas (muzilah)
5. Basuhan ke 5,6 dan 7 air bersih yang dicampur sedikit kapur barus dan sejenisnya
Paling sempurna memandikan mayit adalah sembilan basuhan, berbeda dengan pendapat al-muksyi yang mengatakan bahwa tujuh basuhan adalah batas maksimal kesempurnaan memandikan mayit, lebih dari itu hukumnya makruh karena termasuk Isrof (berlebihan).
Setelah selesai dimandikan tubuh jenazah dikeringkan dengan handuk.
Demikian penjelasan mengani niat memandikan jenazah tulisan Arab dan Latin lengkap dengan tata cara yang benar.
Wallahu A'lam
Editor : Kastolani Marzuki
Follow Berita iNews di Google News