skin ads
skin ads
Hikmah

Pengertian Suhuf dan 4 Nabi yang Menerimanya, Berikut Perbedaan dengan Kitab

Kastolani Marzuki · Rabu, 07 Desember 2022 - 17:31 WIB
Pengertian Suhuf dan 4 Nabi yang Menerimanya, Berikut Perbedaan dengan Kitab
Pengertian suhuf dalam ajaran Islam yang penting untuk diketahui dan wajib diimani. (Foto: Freepik)

JAKARTA, iNews.id - Pengertian suhuf yang wajib diimani dan penting diketahui Muslim agar tidak salah mengartikannya. Dalam ajaran Islam, wahyu yang diturunkan Allah kepada para nabi dan Rasul ada yang diterima dalam bentuk suhuf dan kitab

Karena itu, perlu memahami arti suhuf dan kitab yang wajib diimani tiap Muslim.

Pengertian suhuf

Dilansir dari laman belajar.kemendikbud, suhuf adalah wahyu Allah SWT yang disampaikan kepada nabi dan rasul, tetapi masih berupa lembaran yang terpisah dan tidak dikodifikasi atau dibukukan.

Suhuf merupakan bentuk jamak dari sahifah yang artinya wahyu yang diterima oleh nabi-nabi dan rasul Allah SWT yang dikumpulkan, yaitu semacam lembaran atau brosur-brosur kecil. 

Kumpulan suhuf itulah yang dinamakan kitab, bentuknya lebih besar dari suhuf. Kadang-kadang suhuf diartikan juga dengan kitab. Para rasul Allah swt yang menerima suhuf-suhuf tersebut ialah Nabi Ibrahim as, Nabi Musa as, Nabi Syits as, dan Nabi Idris as.

Suhuf tersebut merupakan pedoman para nabi dalam berdakwah kepada umatnya yang disesuaikan dengan kondisi zamannya.

Allah SWT berfirman:

{كَذَلِكَ يُوحِي إِلَيْكَ وَإِلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكَ اللَّهُ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ}

Artinya: Demikianlah Allah Yang Mahaperkasa lagi Mahabijaksana, mewahyukan kepada kamu dan orang-orang yang sebelum kamu. (Asy-Syura: 3)

Menurut Ibnu Katsir, ayat tersebut bermakna bahwa Allah telah menurunkan kepadamu Al-Qur'an ini, Dia pun telah menurunkan kitab-kitab dan suhuf-suhuf kepada para nabi sebelum kamu.

Nabi Musa misalnya menerima wahyu yang tertulis atau suhuf di atas batu atau disebut dengan ‘luh’, sebagaimana yang tertuang di dalam Al-Quran :

وَكَتَبْنَا لَهُ فِي الْأَلْوَاحِ مِنْ كُلِّ شَيْءٍ مَوْعِظَةً وَتَفْصِيلًا لِكُلِّ شَيْءٍ

Artinya: Dan telah Kami tuliskan untuk Musa pada luh-luh (Taurat) segala sesuatu sebagai pelajaran dan penjelasan bagi segala sesuatu.(QS. Al-Araf : 145)

Selain Nabi Musa juga ada suhuf Nabi Ibrahim alaihissalam disebutkan dalam Al-Quran :

صُحُفِ إِبْرَاهِيمَ وَمُوسَىٰ

Artinya: (yaitu) Kitab-kitab Ibrahim dan Musa (QS. Al-Ala : 19).

Nabi Penerima Suhuf

Ada empat nabi yang menerima suhuf sebagai pedoman dalam menyampaikan risalah Allah kepada umatnya.

Prof Dr Mahmud Abu Daqiqah dalam karyanya yang berjudul al-Qaul as-Sadid Fi 'Ilm at-Tauhid, sebagaimana dipaparkan Muhammad Alfatih Mubarok dalam artikelnya di laman rumahfiqih, ada berbagai macam riwayat mengenai berapa jumlah suhuf yang diterima 4 nabi sebagai berikut: 
 
1. Nabi Syits
Ada 50 suhuf yang diturunkan Allah SWT kepada Nabi Syits As
2. Nabi Idris as
Allah SWT menurunkan 30 suhuf kepada Nabi Idris As untuk disampaikan ke umatnya.
3. Nabi Ibrahim as
Allah SWT menurunkan 10 suhuf kepada Nabi Ibrahim As dalam menyampaikan risalah kepada umatnya.
4. Nabi Musa
Allah SWT mewahyukan 10 suhuf yang diturunkan kepada Nabi Musa As kepada kaum Bani Israil.

Setelah memahami arti suhuf, agar tidak keliru penting juga mengetahui makna kitab.

Pengertian Kitab

Kitab merupakan wahyu Allah SWT yang diturunkan kepada para nabi dan rasul pilihan-Nya untuk diajarkan kepada manusia sebagai pedoman hidup. Wahyu-wahyu Allah tersebut kemudian dikumpulkan dan ditulis. 

Kitab adalah kumpulan firman Allah SWT yang dituliskan. Kitab diturunkan kepada para rasul dengan perantaraan malaikat Jibril untuk disampaikan kepada umat manusia. Pada awalnya kumpulan firman Allah swt belum tertulis. Kemudian, para sahabat Rasul menuliskannya pada lempengan batu, kulit, dan tulang.

Dalam Al Qur'an, Allah SWT berfirman:

وَأَنْزَلْنَا إِلَيْكَ الْكِتَابَ بِالْحَقِّ مُصَدِّقًا لِمَا بَيْنَ يَدَيْهِ مِنَ الْكِتَابِ وَمُهَيْمِنًا عَلَيْهِ فَاحْكُمْ بَيْنَهُمْ بِمَا أَنْزَلَ اللَّهُ وَلَا تَتَّبِعْ أَهْوَاءَهُمْ عَمَّا جَاءَكَ مِنَ الْحَقِّ لِكُلٍّ جَعَلْنَا مِنْكُمْ شِرْعَةً وَمِنْهَاجًا وَلَوْ شَاءَ اللَّهُ لَجَعَلَكُمْ أُمَّةً وَاحِدَةً وَلَكِنْ لِيَبْلُوَكُمْ فِي مَا آتَاكُمْ فَاسْتَبِقُوا الْخَيْرَاتِ إِلَى اللَّهِ مَرْجِعُكُمْ جَمِيعًا فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ فِيهِ تَخْتَلِفُونَ

Artinya: kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu, maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk tiap-tiap umat di antara kalian, Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kalian dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kalian terhadap pemberian-Nya kepada kalian, maka berlomba-lomba­lah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali kalian semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepada kalian apa yang telah kalian perselisihkan. (QS. Al Maidah: 48).

Ibnu Katisr menjelaskan berkaitan dengan ayat tersebut bahwa setelah Allah SWT menyebutkan perihal kitab Taurat yang diturunkan-­Nya kepada Nabi Musa —yang pernah diajak bicara langsung oleh-Nya dan memuji serta menyanjung Kitab Taurat dan memerintahkan agar kitab Taurat diikuti ajarannya —mengingat kitab Taurat layak untuk diikuti oleh mereka—, lalu Allah SWT menyebutkan perihal kitab Injil dan memujinya serta memerintahkan kepada para pemegangnya untuk mengamalkannya dan mengikuti apa yang terkandung di dalamnya, seperti yang telah disebutkan di atas. Kemudian Allah SWT menyebutkan tentang Al-Qur’an yang Dia turunkan kepada hamba dan Rasul-Nya, yaitu Nabi Muhammad Saw.

Ada 4 kitab yang diturunkan Allah kepada nabi dan Rasul-Nya yakni, Al Qur'an diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW, Kitab Injil (Nabi Isa as), Kitab Tauran (Nabi Musa as), dan Kitab Zabur (Nabi Daud as).

1. Kitab Taurat

Kata taurat berasal dari bahasa Ibrani (thora: instruksi). Kitab Taurat adalah salah satu kitab suci yang diwahyukan Allah Swt kepada Nabi Musa as untuk menjadi petunjuk dan bimbingan baginya dan bagi Bani Israil.

Taurat merupakan salah satu dari tiga komponen (Thora, Nabin, dan Khetubin) yang terdapat dalam kitab suci agama Yahudi yang disebut Biblia (al-Kitab), yang belakangan oleh orang-orang Kristen disebut Old Testament (Perjanjian Lama).

Isi Pokok Kitab Taurat

Isi pokok Kitab Taurat dikenal dengan Sepuluh Hukum(Ten Commandements) atau Sepuluh Firman yang diterima Nabi Musa as. di atas
Bukit Tursina (Gunung Sinai). Sepuluh Hukum tersebut berisi asas-asas keyakinan (akidah) dan asas-asas kebaktian (syari'ah), seperti berikut.

1. Hormati dan cintai Allah satu saja,
2. Sebutkan nama Allah dengan hormat,
3. Kuduskan hari Tuhan (hari ke-7 atau hari Sabtu),
4. Hormati ibu bapakmu Jangan membunuh,
6. Jangan berbuat cabul,
7. Jangan mencuri,
8. Jangan berdusta,
9. Jangan ingin berbuat cabul,
10. Jangan ingin memiliki barang orang lain dengan cara yang tidak halal.

2. Kitab Zabur

Kata zabur berasal dari zabara-yazburu-zabr yang berarti menulis. Makna aslinya adalah kitab yang tertulis.  Zabur dalam bahasa Arab dikenal dengan sebutan mazmur (jamaknya mazamir), dan dalam bahasa Ibrani disebut mizmar, yaitu nyanyian rohani yang dianggap suci. 

Sebagian ulama menyebutnya Mazmūr, yaitu salah satu kitab suci yang diturunkan sebelum al-Qur’ān (selain Taurat dan Injil ).
Dalam bahasa Ibrani, istilah zabur berasal dari kata zimra, yang berarti “lagu atau musik”, zamir (lagu) dan mizmor (mazmur), merupakan pengembangan dari kata zamar, artinya “nyanyi, nyanyian pujian”. 

Zabur adalah kitab suci yang diturunkan Allah Swt kepada kaum Bani Israil melalui utusannya yang bernama Nabi Daud as.

Secara garis besar, nyanyian rohani yang disenandungkan oleh Nabi Daud as dalam Kitab Zabur terdiri atas lima macam:
a. nyanyian untuk memuji Tuhan (liturgi),
b. nyanyian perorangan sebagai ucapan syukur,
c. ratapan-ratapan jamaah,
d. ratapan dan doa individu, dan
e. nyanyian untuk raja

3. Kitab Injil

Kitab Injil diwahyukan oleh Allah Swt kepada Nabi Isa as. Kitab Injil yang asli memuat keterangan-keterangan yang benar dan nyata, yaitu perintah-perintah Allah Swt agar manusia meng-esa-kan dan tidak menyekutukanNya dengan suatu apa pun. 

Ada pula penjelasan, bahwa di dalam Kitab Injil terdapat keterangan bahwa di akhir zaman akan lahir nabi yang terakhir dan penutup para nabi dan rasul, yaitu bernama Ahmad atau Muhammad saw.

Isi Kitab Injil

Kitab Injil diturunkan kepada Nabi Isa as. sebagai petunjuk dan cahaya penerang bagi manusia. Kitab Injil sebagaimana dijelaskan dalam al-Qur’an, bahwa Isa as untuk mengajarkan tauhid kepada umatnya atau pengikutnya. 

Tauhid di sini artinya meng-esa-kan Allah dan tidak menyekutukan-Nya. Penjelasan ini tertulis dalam Q.S. al-Ḥadid /57: 27.

4. Kitab Al Quran

Al Quran diturunkan Allah Swt kepada Nabi Muhammad SAW melalui Malaikat Jibril. Al-Qur’an diturunkan tidak sekaligus, melainkan secara berangsur- angsur. 

Waktu turun al Quran selama kurang lebih 23 tahun atau tepatnya 22 tahun 2 bulan 22 hari. Terdiri atas 30 juz, 114 surat, 6.236 ayat, 74.437 kalimat, dan 325.345 huruf. 

Wahyu pertama adalah surah al-‘Alaq ayat 1-5, diturunkan pada malam 17 Ramaḍan tahun 610 M. di Gua Hira, ketika Nabi Muhammad SAW sedang ber-khalwat.

Isi Kandungan Al Quran

a. Aqidah atau keimanan.
b. Ibadah, baik iibadah mahdah maupun gairu mahdah.
c. Akhlaq seorang hamba kepada Khaliq, kepada sesama manusia dan alam sekitarnya.
d. Mu’amalah, yaitu hubungan manusia dengan sesama manusia.
e. Tarikh, yaitu cerita nabi dan rasul, orang-orang saleh, dan orang-orang yang ingkar.
f. Semangat mengembangkan ilmu pengetahuan.

Keistimewaan Al Quran

a. Sebagai petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan bertakwa
b. Sebagai informasi kepada setiap umat bahwa nabi dan rasul terdahulu mempunyai syariat (aturan) dan caranya masing-masing dalam menyembah Allah Swt.
c. Al Quran sebagai kitab suci terakhir dan terjamin keasliannya. 
d. Al Quran tidak dapat tertandingi oleh ide-ide manusia yang ingin menyimpangkannya.
e. Membaca dan mempelajari isi al-Qur’an merupakan ibadah.

Itulah pengertian suhuf yang perlu diketahui dan diimani serta kitab dan nabi penerimanya lengkap dengan isi kandungan di dalamnya.

Wallahu A'lam


Editor : Kastolani Marzuki

Follow Berita iNews di Google News