JAKARTA, iNews.id - Muslim wajib mengimani adanya qadha dan qadar atau takdir. Dalam ajaran Islam, takdir ada dua macam yakni takdir mubram dan takdir mu'allaq.
Kewajiban iman kepada Qadla dan Qadar disebutkan dalam sebuah hadits shahih.
Rasulullah SAW bersabda:
الإيْمَانُ أنْ تُؤْمِنَ باِللهِ وَمَلاَئِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ وَتُؤْمِنَ بالقَدَرِ خَيْرِهِ وَشَرّهِ (رواه مسلم)
“Iman ialah engkau percaya kepada Allah, Malaikat-Malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, Rasul-Rasul-Nya, hari akhir, dan engkau percaya kepada Qadar Allah, yang baik maupun yang buruk”. (HR. Muslim).
Qadla artinya penciptaan dan Qadar maknanya ketentuan atau at-Tadbiir. Secara istilah Qadar artinya ketentuan Allah atas segala sesuatu sesuai dengan pengetahuan (al-‘Ilm) dan kehendak-Nya (al-Masyi-ah) yang Azali (tidak bermula), di mana sesuatu tersebut kemudian terjadi pada waktu yang telah ditentukan dan dikehendaki oleh-Nya terhadap kejadiannya.
Sedangkan Qadar bisa bermaksud bagi segala sesuatu yang terjadi pada makhluk atau disebut dengan al-Maqduur. Qadar mencakup segala apa pun yang terjadi pada seluruh makhluk ini; dari keburukan dan kebaikan, kesalehan dan kejahatan, keimanan dan kekufuran, ketaatan dan kemaksiatan, dan lain-lain.
Berikut pengertian Takdir Mubram dan Takdir Mu'allaq oleh Ustaz Abou Fateh dalam tulisannya tentang Aqidah Ahlussunnah: Allah Ada Tanpa Tempat dikutip iNews.id dari laman Pustaka Ilmu Sunni Salafiyah-KTB (PISS-KTB):
1. Takdir Mubram
Takdir Mubram adalah ketentuan Allah yang pasti terjadi dan tidak dapat berubah. Ketentuan ini hanya ada pada Ilmu Allah, tidak ada siapa pun yang mengetahuinya selain Allah.
Contoh Takdir Mubram yakni kematian baik mati dalam keadaan kufur (asy-Syaqaawah), dan mati dalam keadaan beriman (as-Sa’aadah), ketentuan dalam dua hal ini tidak berubah. Seorang yang telah ditentukan oleh Allah baginya mati dalam keadaan beriman maka itulah yang akan terjadi baginya, tidak akan pernah berubah.
Sebaliknya, seorang yang telah ditentukan oleh Allah baginya mati dalam keadaan kufur maka pasti itulah pula yang akan terjadi pada dirinya, tidak ada siapapun, dan tidak ada perbuatan apapun yang dapat merubahnya. Allah berfirman:
يُضِلّ مَنْ يَشَاءُ وَيَهْدِيْ مَنْ يَشَاء (النحل: 93)
“Allah menyesatkan terhadap orang yang Dia kehendaki, dan memberi petunjuk kepada orang yang Dia kehendaki”. (QS. an-Nahl: 93).
2. Takdir Mu'allaq
Takdir Mu’allaq, yaitu ketentuan Allah yang berada pada lambaran-lembaran para malaikat yang telah mereka kutip dari Lauhul Mahfuzh, seperti umur, rezeki, kesehatan, jodoh, dan seterusnya. Takdir Mu'allaq bisa diubah dengan ikhtiar manusia seperti dengan berdoa.
لاَ يَرُدُّ القَضَاءَ شَىءٌ إلاّ الدُّعَاءُ (رواه الترمذي)
“Tidak ada sesuatu yang dapat menolak Qadla kecuali doa” (HR. at-Tirmidzi).
Dalam Al Qur'an, Allah SWT berfirman:
وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ فَلْيَسْتَجِيبُوا لِي وَلْيُؤْمِنُوا بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ (البقرة: 186)
“Dan jika hamba-hamba-ku bertanya kepadamu (Wahai Muhammad) tentang Aku, maka sesungguhnya Aku dekat (bukan dalam pengertian jarak), Aku kabulkan permohonan orang yang berdoa jika ia memohon kepada-Ku. Maka hendaklah mereka memohon terkabulkan doa kepada-Ku dan beriman kepada-Ku, semoga mereka mendapatkan petunjuk” (QS. al-Baqarah: 186).
Artinya bahwa seorang yang berdoa tidak akan sia-sia belaka. Ia pasti akan mendapatkan salah satu dari tiga kebaikan; dosa-dosanya yang diampuni, permintaannya yang dikabulkan, atau mendapatkan kebaikan yang disimpan baginya untuk di kemudian hari kelak. Semua dari tiga kebaikan ini adalah merupakan kebaikan yang sangat berharga baginya.
Dengan demikian maka tidak mutlak bahwa setiap doa yang dipintakan oleh para hamba pasti dikabulkan oleh Allah. Akan tetapi ada yang dikabulkan dan ada pula yang tidak dikabulkan. Yang pasti, bahwa setiap doa yang dipintakan oleh seorang hamba kepada Allah adalah sebagai kebaikan bagi dirinya sendiri, artinya bukan sebuah kesia-siaan belaka. Dalam keadaan apapun, seorang yang berdoa paling tidak akan mendapatkan salah satu dari kebaikan yang telah kita sebutkan di atas.
Wallahu A'lam.
Editor : Kastolani Marzuki
Follow Berita iNews di Google News