JAKARTA, iNews.id - Puasa Syaban berapa hari menarik diulas karena menyangkut keabsahan ibadah. Para ulama sepakat mengkhususkan berpuasa pada Bulan Syaban hukunya sunnah.
Hanif Luthfi dalam Bukunya berjudul Malam Nishfu Sya'ban menjelaskan, Syaban adalah bulan ke-8 yang diapit dua bulan istimewa yakni, Rajab dan Ramadhan.
Syaban diambil dari kata Sya’bun, yang artinya kelompok atau golongan. Sya'ban berasal dari sya'abai qabailu, artinya kabilah-kabilan itu mulai berpencar untuk mengadakan serangan. Dijamakkan dalam bentuk sya'abin dan Sya’banat.
Dinamakan Syaban karena pada bulan ini, masyarakat jahiliyah berpencar mencari air. Ada juga yang mengatakan, mereka berpencar menjadi beberapa kelompok untuk melakukan peperangan.
Syaikh Abdurrazaq as-Sa’di mengatakan bahwa nama Syaban diberi karena pada saat itu para kabilah Arab berpencar dan berpisah lantaran perang, setelah sebelumnya berdiam diri untuk tidak kemana-mana karena diharamkan berperang pada bulan Rajab.
Sama halnya dengan bulan Rajab, Bulan Syaban ini mempunyai julukan al-Qaṣir yang artinya itu singkat atau pendek. Hal ini mungkin dikarenakan kebanyakan manusia menunggu-nunggu datangnya bulan Ramadhan yang datang setelah bulan Syaban.
Dikutip dari Pusat Kajian Hadis, Bulan Syaban merupakan bulan di mana amalan tahunan manusia dilaporkan.
Hal ini sesuai hadits Rasulullah SAW
أُسَامَةُ بْنُ زَيْدٍ قَالَ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ لَمْ أَرَكَ تَصُومُ شَهْرًا مِنْ الشُّهُورِ مَا تَصُومُ مِنْ شَعْبَانَ قَالَ ذَلِكَ شَهْرٌ يَغْفُلُ النَّاسُ عَنْهُ بَيْنَ رَجَبٍ وَرَمَضَانَ وَهُوَ شَهْرٌ تُرْفَعُ فِيهِ الْأَعْمَالُ إِلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ فَأُحِبُّ أَنْ يُرْفَعَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ
Usamah bin Zaid dia berkata; Aku bertanya; “Wahai Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, aku tidak pernah melihat engkau berpuasa dalam satu bulan sebagaimana engkau berpuasa di bulan Sya’ban?” Beliau bersabda: “Itulah bulan yang manusia lalai darinya; -ia bulan yang berada- di antara bulan Rajab dan Ramadlan, yaitu bulan yang disana berisikan berbagai amal, perbuatan diangkat kepada Rabb semesta alam, aku senang amalku diangkat ketika aku sedang berpuasa.” (Nasai 2317).
Karena itu, Muslim dianjurkan untuk banyak melakukan amalan ibadah di Bulan Syaban. Salah satunya puasa sunnah Syaban.
Lantas, berapa hari puasa syaban boleh dilakukan umat Islam? Berikut penjelasan lengkapnya.
Puasa Syaban Berapa Hari
Para ulama tidak satu pendapat mengenai berapa hari puasa syaban boleh dilakukan. Sebagian ulama hanya membolehkan hingga 15 Syaban atau batasnya hingga Nisfu Syaban. Sebagian ulama berpendapat boleh selama sebulan.
Isnan Ansory dalam bukunya Puasa: Antara yang Maysru dan Tidak Masyru menjelaskan, ada dua mazhab berkaitan dengan batas hari berpuasa di Bulan Syaban.
Mazhab pertama, dilarang berpuasa pada paruh kedua di Bulan Syaban. Artinya, puasa Syaban boleh dilakukan mulai tanggal 1-15 Syaban. Mazhab Syafi'i dan sebagian Hanbali berpendapat dilarang berpuasa setelah tanggal 15 yakni 16-29 atau 30 hingga menjelang Ramadhan.
Dasarnya adalah hadits Nabi SAW berikut: "Dari Abi Hurairah ra. dari Nabi SAW beliau bersabda, "Apabila bulan Sya'ban sudah setengahnya, maka janganlah berpuasa hingga Ramadhan." (HR Tirmizy).
Imam At-Tirmizy menshahihkan hadits ini, demikian juga dengan At-Tahawi, Al-Hakim, IBnu Hibban dan Ibnu Abdil Barr. "Tidak boleh berpuasa setelah nisfu Sya'ban hingga Ramadhan. (HR At-Tahawi).
Mazhab kedua, Tidak Diarang Berpuasa hingga Akhir Syaban. Mayoritas ulama dalam mazhab ini menyatakan tidak dilarang berpuasa mutlak pada hari-hari di Bulan Syaban kecuali pada hari syak atau hari diragukan.
Mereka mendasarkan pada hadits tentang banyaknya Nabi SAW berpuasa di Bulan Syaban.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا يَتَقَدَّمَنَّ أَحَدُكُمْ رَمَضَانَ بِصَوْمِ يَوْمٍ أَوْ يَوْمَيْنِ إِلَّا أَنْ يَكُونَ رَجُلٌ كَانَ يَصُومُ صَوْمَهُ فَلْيَصُمْ ذَلِكَ الْيَوْمَ
Artinya: Dari Abu Hurairah radliallahu ‘anhu dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Janganlah seorang dari kalian mendahului bulan Ramadhan dengan berpuasa satu atau dua hari kecuali apabila seseorang sudah biasa melaksanakan puasa (sunnat) maka pada hari itu dia dipersilahkan untuk melaksanakannya“. (Bukhari 1781).
Dalam hadits tersebut dijelaskan bahwa bagi mereka yang terbiasa puasa sunnah, misal puasa daud maka diperbolehkan untuk melanjutkan puasa setelah pertengahan bulan sya’ban atau yang punya utang puasa juga diperbolehkan.
Mereka mengatakan Rasulullah SAW banyak sekali melakukan puasa di bulan Sya'ban, bahkan Nabi SAW menyambungkannya dengan puasa bulan Ramadhan.
Dari Aisyah ra. berkata, "Bulan yang paling disukai Rasulullah SAW untuk berpuasa adalah bulan syaban. Bahkan beliau menyambungnya dengan puasa Ramadhan."
Dengan demikian, kedudukan larangan berpuasa sunnah setelah nisfu syaban adalah khilaf di kalangan ulama. Sebagian menyatakan adanya larangan tersebut, sebagian lagi tidak mengakuinya.
Namun yang disepakati oleh semua ulama adalah puasa qadha‘ (pengganti) puasa Ramadhan. Hukumnya wajib dilakukan meski bulan ramadhan tinggal dua pekan lagi.
Dari penjelasan di atas bisa disimpulkan bahwa berapa hari puasa Syaban bergantung pada kemampuan masing-masing individu. Namun, paling disarankan selama 15 hari mulai tanggal 1-15 atau hingga Nisfu Syaban.
Itulah ulasan berapa hari puasa Syaban yang boleh dilakukan umat islam.
Wallahu a'lam bishshawab
Editor : Kastolani Marzuki
Follow Berita iNews di Google News