skin ads
skin ads
Hikmah

Sifat Bani Israil Dalam Al Quran, Dari Ingkar Janji hingga Suka Berbuat Kerusakan

Kastolani Marzuki · Rabu, 25 Juni 2025 - 20:11 WIB
Sifat Bani Israil Dalam Al Quran, Dari Ingkar Janji hingga Suka Berbuat Kerusakan
Ilustrasi sifat Bani Israil yang disebutk suka ingkar janji dan berbuat kerusakan. (Foto: ist)

JAKARTA, iNews.id - Sifat Bani Israil dalam Al Quran dikenal dengan tabiatnya yang keras kepala, suka melakukan kerusakan dan permusuhan sesama manusia. Mereka juga kerap ingkar janji dan mendustakan nikmat yang telah diberikan Allah SWT. 

Quraish Shihab dalam Tafsir Al Misbah dikutip dari repository UIN Suska menjelaskan, Bani Israil adalah anak keturunan Israil, yaitu anak keturunan Nabi Ya'qub, cucu Nabi Ibrahim dari Nabi Ishaq. Di dalam Al Quran Allah mendudukan mereka pada tempat yang tinggi, dan kami utamakan mereka di atas bangsa-bangsa (seluruh alam) (Q.45:16). 

Alam yang dimaksud pada ayat ini adalah seluruh umat manusia. Sebenarnya janji Tuhan untuk menggunggulkan Bani Israil di atas seluruh umat manusia itu dengan syarat bahwa mereka berpegang kepada ajaran Tuhan. Namun, mereka mendustakan nikmat dan suka ingkar janji.

Dalam Alquran, Allah SWT mengungkapkan sifat buruk dan kekejaman Israel sebagaimana disebutkan dalam surah Al-Baqarah [2] ayat 76:

وَإِذَا لَقُوا الَّذِينَ آمَنُوا قَالُوا آمَنَّا وَإِذَا خَلَا بَعْضُهُمْ إِلَىٰ بَعْضٍ قَالُوا أَتُحَدِّثُونَهُمْ بِمَا فَتَحَ اللَّهُ عَلَيْكُمْ لِيُحَاجُّوكُمْ بِهِ عِنْدَ رَبِّكُمْ ۚ أَفَلَا تَعْقِلُونَ

Artinya: Dan ketika mereka bertemu dengan orang-orang yang beriman, mereka berkata, ‘Kami telah beriman.’ Namun, saat mereka berduaan dengan sesamanya, mereka berkata, ‘Mengapa kamu ceritakan kepada mereka apa yang telah Allah jelaskan kepadamu, sehingga mereka dapat mempersoalkanmu di hadapan Tuhanmu? Tidakkah kamu berpikir?’”

Menurut Jalaluddin As-Suyuthi dalam kitab Asbabun Nuzul dikutip dari islamic center Jakarta, ayat ini diturunkan terkait sekelompok Yahudi yang sempat beriman, tetapi kemudian menjadi munafik. Ketika masih beriman, mereka sering mendatangi orang-orang mukmin Arab dan menceritakan kebenaran tentang Nabi Muhammad SAW yang tercantum dalam Taurat, namun kemudian mereka saling menyalahkan atas tindakan itu.

Dalam Syaamil Qur’an, dijelaskan bahwa sifat asli Bani Israel meliputi sifat suka mengingkari, banyak bertanya, membunuh, dan lain-lain. Padahal, Allah telah menganugerahkan banyak nikmat kepada mereka, seperti pembebasan dari penindasan Firaun, kehidupan yang makmur, pemberian Taurat, dan pengutusan rasul dari kalangan mereka sendiri. Namun, mereka tidak bersyukur.

Selain itu, mereka juga sering menentang wahyu Allah yang disampaikan kepada Nabi Musa AS untuk memasuki Palestina. Mereka menolak karena takut menghadapi Suku Kanaan. Sikap pengecut ini membuat Nabi Musa sangat kecewa, hingga ia berdoa kepada Allah: “Ya Allah, aku hanya mampu mengendalikan diriku dan saudaraku, Harun. Pisahkanlah kami dari kaum fasik yang mengingkari nikmat dan karunia-Mu.”

Akibat perbuatan mereka, Allah menghukum Bani Israel dengan melarang mereka memasuki Palestina selama 40 tahun. Selama periode itu, mereka hidup terombang-ambing tanpa tempat tinggal tetap dan akhirnya musnah. Palestina kemudian dihuni oleh generasi baru. Berikut ini sifat Bani Israel yang disebutkan dalam Al Quran.

Sifat Bani Israil Dalam Al Quran

1. Mendustakan Nikmat Allah 

Allah SWT berfirman mengenai perintah-Nya kepada Bani Israil untuk mensyukuri nikmat yang telah diberikan.

يٰبَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَ اذْكُرُوْا نِعْمَتِيَ الَّتِيْٓ اَنْعَمْتُ عَلَيْكُمْ وَاَنِّيْ فَضَّلْتُكُمْ عَلَى الْعٰلَمِيْنَ

"Hai Bani Israil, ingatlah nikmat-Ku yang telah Aku anugerahkan kepadamu dan (ingatlah pula) bahwasanya Aku telah melebihkan kamu atas segala umat". (QS. Al Baqarah ayat 47)

Mujahid mengatakan bahwa nikmat Allah yang telah dilimpahkan kepada mereka (kaum Bani Israil) selain dari apa yang telah disebutkan ialah dipecahkan batu besar buat mereka hingga mengeluarkan air untuk minum mereka, diturunkan kepada mereka manna dan salwa, dan mereka diselamatkan dari perbuatan Firaun dan bala tentaranya. Abul Aliyah mengatakan bahwa nikmat Allah tersebut ialah Dia menjadikan dari kalangan mereka banyak nabi dan rasul, dan diturunkan kepada mereka kitab-kitab samawi.

Meski demikian, Kaum Yahudi atau Bani Israil mengingkari dan menudstakan nikmat yang telah diberikan Allah kepada mereka.

2. Suka Menantang Tuhan

Sifat Bani Israil berikutnya yakni suka menantang Tuhan. Disebutkan dalam Al Quran, Bani Israil tidak puas dengan apa yang telah mereka terima dari Tuhan.

وَاِذْ قُلْتُمْ يٰمُوْسٰى لَنْ نُّؤْمِنَ لَكَ حَتّٰى نَرَى اللّٰهَ جَهْرَةً فَاَخَذَتْكُمُ الصّٰعِقَةُ وَاَنْتُمْ تَنْظُرُوْنَ

"Dan (ingatlah), ketika kamu berkata:"Hai Musa, kami tidak akan beriman kepadamu sebelum kami melihat Allah dengan terang", karena itu kamu disambar halilintar, sedang kamu menyaksikannya." (QS. Al Baqarah: 55)

Dalam ayat tersebut, Allah berfirman bahwa setelah bangsa Yahudi disambar petir karena kecongkakannya, mereka lalu dibangkitkan supaya bersyukur. Allah Swt. berfirman, "Ingatlah akan nikmat-Ku yang telah Kulimpahkan kepada kalian, yaitu Aku hidupkan kembali kalian sesudah kalian mati tertimpa halilintar, ketika kalian meminta sebelumnya agar dapat melihat-Ku secara terang-terangan, padahal hal tersebut tidak akan mampu kalian lakukan dan tidak pula bagi orang-orang seperti kalian." Demikian menurut tafsir yang dikatakan oleh Ibnu Juraij.

3. Suka Melanggar Larangan Allah dan Rasul

Sikap buruk kaum Yahudi dan Bani Israil yakni sudak melanggar larangan Allah SWT dan rasul-Nya.

وَاِذْ اَخَذْنَا مِيْثَاقَ بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَ لَا تَعْبُدُوْنَ اِلَّا اللّٰهَ وَبِالْوَالِدَيْنِ اِحْسَانًا وَّذِى الْقُرْبٰى وَالْيَتٰمٰى وَالْمَسٰكِيْنِ وَقُوْلُوْا لِلنَّاسِ حُسْنًا وَّاَقِيْمُوا الصَّلٰوةَ وَاٰتُوا الزَّكٰوةَۗ ثُمَّ تَوَلَّيْتُمْ اِلَّا قَلِيْلًا مِّنْكُمْ وَاَنْتُمْ مُّعْرِضُوْنَ

"Dan (ingatlah), ketika Kami mengambil janji dari Bani Israil (yaitu):"Janganlah kamu menyembah selain Allah, dan berbuat baiklah kepada ibu bapak, kaum kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin, serta ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia, dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. Kemudian kamu tidak memenuhi janji itu, kecuali sebagian kecil daripada kamu, dan kamu selalu berpaling. (QS. Al Baqarah: 83).

Melalui ayat ini Allah mengingatkan kaum Bani Israil terhadap apa yang telah Dia perintahkan kepada mereka dan pengambilan janji oleh-Nya atas hal tersebut dari mereka, tetapi mereka berpaling dari semuanya itu dan menentang secara disengaja dan direncanakan, sedangkan mereka mengetahui dan mengingat hal tersebut.

4. Suka Berkhianat

Sikap Bani Israil berikutnya yaki suka berkhianat dengan janji yang telah mereka sepakati dengan bangsa lain maupun sesama mereka.

Allah SWT berfirman:

وَاِذْ اَخَذْنَا مِيْثَاقَكُمْ لَا تَسْفِكُوْنَ دِمَاۤءَكُمْ وَلَا تُخْرِجُوْنَ اَنْفُسَكُمْ مِّنْ دِيَارِكُمْۖ ثُمَّ اَقْرَرْتُمْ وَاَنْتُمْ تَشْهَدُوْنَ

Dan (ingatlah), ketika Kami mengambil janji dari kamu (yaitu): Kamu tidak akan menumpahkan darahmu (membunuh orang), dan kamu tidak akan mengusir dirimu (saudaramu sebangsa) dari kampung halamanmu, kemudian kamu berikrar (akan memenuhi) sedang kamu mempersaksikannya". (QS. Al Baqarah: 84).

Apabila terjadi peperangan di antara kedua belah pihak, maka masing-masing berpihak kepada teman sepaktanya. Orang-orang Yahudi pun terlibat pula dalam peperangan ini hingga ia membunuh musuhnya, dan adakalanya seorang Yahudi membunuh Yahudi lain yang berpihak kepada musuhnya. Padahal perbuatan tersebut diharamkan atas diri mereka menurut ajaran agama yang dinaskan oleh kitab Taurat mereka. Mereka mengusir musuh mereka dari kampung halamannya serta merampok semua peralatan, barang-barang, dan harta benda yang ada padanya.

5. Tamak terhadap Dunia

وَلَنْ يَّتَمَنَّوْهُ اَبَدًاۢ بِمَا قَدَّمَتْ اَيْدِيْهِمْۗ وَاللّٰهُ عَلِيْمٌۢ بِالظّٰلِمِيْنَ

Dan sekali-kali mereka tidak akan mengingini kematian itu selama-lamanya, karena kesalahan-kesalahan yang telah diperbuat oleh tangan mereka (sendiri). Dan Allah Maha Mengetahui orang-orang yang aniaya. (QS, Al Baqarah: 95)

Artinya, mereka adalah orang-orang yang paling menginginkan usia panjang, karena mereka mengetahui bahwa tempat kembali mereka sangat buruk dan akibat dari amal perbuatan mereka di hadapan Allah sangat merugi. 

Dunia ini bagaikan penjara bagi orang mukmin, dan bagaikan surga bagi orang kafir. Mereka sangat menginginkan seandainya ditangguhkan dari kepastian hari akhirat, untuk itu mereka berupaya ke arah itu dengan semua kemampuan yang mereka kuasai. 

Akan tetapi, apa yang mereka takutkan dan mereka hindari itu pasti akan menimpa diri mereka; hingga mereka lebih tamak kepada kehidupan di dunia ketimbang orang-orang musyrik, yaitu orang-orang yang tidak memiliki suatu kitab pun.

6. Mengubah Firman dan Hukum Allah

Sikap buruk Bani Israil dan Kaum Yahudi yakni mengubah firman dan hukum Allah SWT

اَفَتَطْمَعُوْنَ اَنْ يُّؤْمِنُوْا لَكُمْ وَقَدْ كَانَ فَرِيْقٌ مِّنْهُمْ يَسْمَعُوْنَ كَلَامَ اللّٰهِ ثُمَّ يُحَرِّفُوْنَهٗ مِنْۢ بَعْدِ مَا عَقَلُوْهُ وَهُمْ يَعْلَمُوْنَ

Apakah kamu masih mengharapkan mereka akan percaya kepadamu, padahal segolongan dari mereka mendengar firman Allah, lalu mereka mengubahya setelah mereka memahaminya, sedang mereka mengetahui?. (QS. Al Baqarah: 75).

Menurut Ibnu Zaid, yang dimaksud dengan Kalamullah ialah kitab Taurat yang diturunkan kepada mereka, lalu mereka mengubahnya. Mereka menjadikan hal yang halal di dalamnya menjadi haram, dan yang haram mereka jadikan halal; lalu mereka mengubah perkara yang hak menjadi perkara yang batil, dan yang batil menjadi hak. 

Apabila datang kepada mereka orang yang berada dalam pihak yang benar disertai dengan uang suap, barulah mereka mengeluarkan Kitabullah (Taurat). Jika datang kepada mereka orang yang berada dalam pihak yang batil dengan membawa uang suap, mereka mengeluarkan kitab yang telah mereka ubah itu sehingga dia berada dalam pihak yang benar. 

Wallahu A'lam.


Editor : Kastolani Marzuki

Follow Berita iNews di Google News