JAKARTA, iNews.id - Surat Yasin ayat 40 berisi tentang peredaran matahari dan bulan serta proses terjadinya siang dan malam. Hal itu sekaligus menandakan kekuasaan Allah SAW yang mengatur alam semesta tanpa sedikit pun kelemahan.
Masing-masing benda langit dalam tata surya seperti matahari dan bulan berada di tempatnya sesuai garis edar yang telah ditetapkan.
Matahari dan bulan tidak saling berkejaran hingga tidak menimbulkan tabrakan. Malam dan siang pun bergantian sesuai ketentuan-Nya.
Matahari dan bulan masing-masing mempunyai batasan tersendiri yang tidak dapat dilampaui oleh yang lainnya, tidak dapat pula dikurangi oleh yang lainnya. Apabila masa kemunculan yang satu tiba, maka yang lainnya pergi; begitu pula sebaliknya bilamana yang lainnya datang, maka yang satunya pergi.
Berikut Surat Yasin ayat 40: Latin, Arti, Makna
لَا الشَّمْسُ يَنْۢبَغِيْ لَهَآ اَنْ تُدْرِكَ الْقَمَرَ وَلَا الَّيْلُ سَابِقُ النَّهَارِ ۗوَكُلٌّ فِيْ فَلَكٍ يَّسْبَحُوْنَ -
Latin: Lasysyamsyi yannbaghii lahaaa antudrikal qomaro walallailu saabiqun nahaari wa kullun fii falakin yasbahuun.
Arti: Tidaklah mungkin bagi matahari mengejar bulan dan malam pun tidak dapat mendahului siang. Masing-masing beredar pada garis edarnya. (QS. Yasin: 40).
Makna Surah Yasin Ayat 40:
Dalam Tafsir Kemenag disebutkan, Berdasarkan pengaturan dan ketetapan Allah yang berlaku bagi benda-benda alam itu, peraturan yang disebut "Sunnatullah", maka tidaklah mungkin terjadi tabrakan antara matahari dan bulan, dan tidak pula malam mendahului siang. Inilah rahasia alam semesta.
Semuanya akan berjalan sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan-Nya. Masing-masing tetap bergerak menurut garis edarnya yang telah ditetapkan Allah untuknya.
Matahari dan bulan mempunyai kekuasaan tersendiri. Karena itu, tidak pantas bagi matahari terbit di malam hari.
Tidaklah pantas bila malam hari, lalu berikutnya malam hari lagi, sebelum adanya siang hari di antara keduanya; kekuasaan matahari di siang hari, dan kekuasaan bulan di malam hari. Ad-Dahhak mengatakan bahwa malam hari tidak akan pergi dari arah ini sebelum siang hari datang dari arah itu seraya berisyarat menunjuk ke arah timur.
Betapa kecilnya kekuasaan manusia, dibanding dengan kekuasaan Allah yang menciptakan dan mengatur perjalanan benda-benda alam sehingga tetap berjalan dengan tertib.
Manusia telah membuat bermacam-macam peraturan lalu lintas di jalan raya dilengkapi dengan rambu-rambu yang beraneka ragam. Akan tetapi kecelakaan lalu-lintas di jalan raya tetap terjadi di mana-mana. Peraturan manusia selalu menunjukkan sisi kelemahannya.
Wallahu A'lam
Editor : Kastolani Marzuki
Follow Berita iNews di Google News