JAKARTA, iNews.id - Surat Yasin ayat 72 kegunaannya untuk apa? Pertanyaan ini banyak diutarakan masyarakat Muslim terutama yang memiliki hajat tertentu.
Surat Yasin merupakan salah satu surat dalam Al Quran yang paling sering dibaca. Selain bernilai pahala, membaca Surat Yasin juga menjadi wasilah atau sarana untuk hajat yang kerap disebut dengan Yasin Fadilah. Salah satunya pada Surat Yasin ayat 72.
Surat Yasin Ayat 72 berisi tentang rahmat dan karunia Allah yang bermacam-macam di antaranya hewan dan binatang ternak yang telah diciptakan dan disediakan-Nya untuk manusia.
Sebagian dari hewan tersebut mereka jadikan kendaraan untuk mengangkut mereka dan barang-barang dari suatu tempat ke tempat yang lain. Dari hewan itu pula mereka memperoleh bahan makanan, minuman, pakaian, dan alat-alat keperluan lainnya.
Berikut bunyi Surat Yasin Ayat 72, Arab, Latin, Arti:
وَذَلَّلْنٰهَا لَهُمْ فَمِنْهَا رَكُوْبُهُمْ وَمِنْهَا يَأْكُلُوْنَ
Latin: Wa dzallalnaahaa lahum faminhaa rakuubuhum wa minhaa ya'kuluun.
Arti: Kami menjadikannya (hewan-hewan itu) tunduk kepada mereka. Sebagian di antaranya menjadi tunggangan mereka dan sebagian (lagi) mereka makan". (QS. Yasin Ayat 72)
Surat Yasin Ayat 72 Kegunaannya untuk Apa
Sebagian masyarakat muslim Indonesia meyakini bahwa yasin fadilah memiliki keutamaan-keutamaan yang tidak dimiliki oleh surah-surah yang lain dalam Al Quran. Salah satunya dengan mengulang-ulang bacaan Surat Yasin ayat 72 sebanyak 3 kali hingga 7 kali.
Di antara mereka ada yang percaya bahwa Yasīn fadilah bisa menghilangkan sihir semacam santet, menemukan barang yang hilang, menangkal ilmu pelet, menundukan orang dan mendatangkan rezeki.
Keutamaan Yasin Fadilah
Ketua PCNU Kendal, Muhammad Danial Royyan dalam kitab kecilnya Al Risal Al Jalilah fii Qiraati Yasin Fadhilah sebagaimana dilansir dari laman pcnukendal menjelaskan, Yasin Fadilah adalah surat Yasin yang pada ayat-ayat tertentu dibaca secara berulang-ulang, juga disisipi bacaan sholawat doa tertentu selain Al Quran.
Sisipan bacaan sholawat dan doa itu berkaitan dengan ayat sebelumnya. Oleh karena ada sholawat dan doa-doa yang terkait dengan ayat tertentu dalam surat Yasin itu, maka kemudian dinamai “Yasin Fadlilah”.
Dikutip dari buku “Jawaban Amaliyah & Ibadah” karya KH Ma’ruf Khozin, membaca doa di sela-sela bacaan Al Quran juga diamalkan oleh Nabi Saw, sebagaimana disampaikan oleh Abu Hurairah:
عن أَبِي هَرَيْرَةَ أَنَّ النَّبِيَّ صلّى الله عليه وسلّم كَانَ إِذَا قَرَأَ أَلَيْسَ ذَلِكَ بِقَادِرٍ عَلَى أَن يُحْيِيَ الْمَوْتَى قَالَ بَلَى وَإِذَا قَرَأَ أَلَيْسَ اللهُ بِأَحْكَمِ الْحَاكِمِيْنَ قَالَ بَلَى (رواه الحاكم رقم ٢٨٨٣ وقال هذا حديث صحيحاإسناد ولم يخرجاه تعليق الذهبي قي التلخيص : صحيح. وكذا أبو داود والترمذى وابن السنى فى عمل يوم وليلة والبيهقى عن أبي هريرة
“Jika Rasulullah membaca akhir Surat al-Qiyamat (ayat 40), Rasulullah menjawab: Balaa (Ya, Allah Maha Kuasa). Dan ketika beliau membaca akhir Surat at-Tiin, maka Rasulullah menjawab: Balaa, (dalam riwayat lain: wa ana ‘ala dzalika min asy-syaahidiin) (Ya, saya bersaksi)” (HR al-Hakim No 3882, ia menilainya sahih dan disetujui oleh adz-Dzahabi. Hadis yang sama juga diriwayatkan oleh Abu Dawud, Turmudzi, Ibnu Sunni, dan al-Baihaqi) Demikian halnya dalam Yasin Fadilah yang merupakan doa pada ayat tertentu.
Misalnya ketika di ayat ‘Salamun Qaulan min Rabbin Rahiim’, ditulis ada doa ‘Ya Allah selamatkan kami dari ujian dunia dan akhirat’, dan di ayat lainnya.
Namun yang perlu dijaga adalah agar bagaimana ayat tersebut tidak bercampur dengan Al Quran. Maka dalam penulisannya seyogianya dibedakan antara ayat dan doa, sebagaimana dalam penulisan tafsir Al Quran. Boleh saja ditulis dengan catatan kaki, atau buka-tutup kurung, dan cara lainnya yang dapat membedakan mana ayat dan mana doa.
Demikian penjelasan mengenai Surat Yasin ayat 72 kegunaannya untuk apa yang perlu dipahami dan diketahui.
Wallahu A'lam
Editor : Kastolani Marzuki
Follow Berita iNews di Google News