JAKARTA, iNews.id - Shalat merupakan ibadah wajib bagi tiap Muslim termasuk jika sedang melakukan perjalanan. Karena itu penting mengetahui tata cara shalat jamak / qashar saat sedang melakukan perjalanan jauh atau safar.
Shalat Jamak menurut bahasa artinya mengumpulkan. Sedangkan menurut istilah shalat jamak ialah mengumpulkan dua shalat fardlu yang dikerjakan dalam satu waktu dan dikerjakan secara berturut-turut. Misalnya, mengerjakan shalat zhuhur dan ashar pada waktu shalat zhuhur.
Pertama mengerjakan shalat zhuhur dan setelah selesai dilanjutkan dengan shalat ‘ashar tanpa terpisah oleh dzikir atau kegiatan lainnya. Shalat fardlu yang boleh dijamak yaitu : Shalat zhuhur dijamak dengan ‘ashar dan Shalat maghrib dijamak dengan isya.
Adapun shalat shubuh tidak boleh dijamak dengan shalat lainnya dan tetap dilaksanakan pada waktunya sendiri, walaupun dalam kendaraan. Demikian pula shalat ‘ashar tidak boleh dijamak dengan isya ataupun maghrib.
Menjamak shalat hukumnya mubah, artinya diperbolehkan menjamak bagi orang-orang yang memenuhi syarat-syarat.
Penyuluh Agama Islam Kecamatan Bojong Genteng Kementerian Agama Kabupaten Sukabumi, Yudi Yansyah dalam Mimbar Dakwah dikutip dari laman kemenag jabar menjelaskan, Shalat jamak merupakan salah satu kemudahan atau keringanan (rukhsah) yang diberikan Allah Swt kepada umat Nabi Muhammad SAW.
Shalat jamak pernah dilaksanakan oleh Rasulullah SAW. Dalam hadits riwayat ibnu Umar dikatakan:
عَنْ أَنَسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: كَانَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا ارْتَحَلَ قَبْلَ أَنْ تَزِيْغَ الشَّمْسُ أَخَرَّ الظُّهْرَ إِلَى وَقْتِ الْعَصْرِ، ثُمَّ نَزَلَ يَجْمَعُ بَيْنَهُمَا فَإِنْ زَاغَتِ قَبْلَ أَنْ يَرْتَحِلَ صَلَّى الظُّهْرَ ثُمَّ رَكِبَ (رواه البخارى)
“Dari Anas ra, ia berkata, “Apabila Rasulullah SAW berangkat menuju perjalanan sebelum tergelincir matahari, beliau akhirkan shalat zhuhur ke waktu ‘ashar. Kemudian beliau berhenti untuk menjamak shalat keduanya. Dan jika matahari tergelincir sebelum ia berangkat, maka beliau shalat Zhuhur terlebih dahlu kemudian naik kendaraan.” (HR. Bukhari)
Tata Cara Shalat Jamak
Shalat Jamak Zuhur dengan Ashar
Seseorang dalam perjalanan jauh ingin menjamak shalat zuhur dengan Ashar, maka yang harus dilakukan adalah:
1. Kerjakan shalat zhuhur terlebih dahulu sebagaimana mestinya dengan lafazh niat.
2. Selesai shalat zhuhur kerjakan shalat ‘ashar secara langsung tanpa harus diselingi oleh kegiatan lainnya, seperti dzikir maupun shalat sunat.
Waktu Pelaksanaan Shalat Jamak
1. Ketika datang waktu shalat pertama, yaitu zhuhur, lakukan niat dalam hati bahwa ia akan mengakhirkan shalat zhuhur ke waktu shalat ‘ashar.
2. Ketika datang waktu shalat kedua, yaitu shalat Ashar, kerjakan shalat mana saja yang ingin didahulukan (‘ashar atau zhuhur). Misalnya, yang didahulukan ‘ashar.
3. Setelah shalat yang paling pertama selesai (Ashar), lanjutkan dengan shalat zhuhur tanpa diselingi oleh kegiatan lain.
Syarat Shalat Jamak
1. Musafir atau dalam perjalanan, dengan jarak minimal 81 km (menurut kesepakatan sebagian besar ulama).
2. Bukan dalam perjalanan maksiat
3. Dalam keadaan ketakutan, seperti sakit, hujan lebat, angin topan atau bencana alam lainnya. Syarat ketiga berlaku bagi orang yang senang melaksanakan shalat berjamaah di masjid.
Shalat Jamak Takdim
Shalat jamak terbagi dua bagian, yaitu Jamak Takdim ialah mengumpulkan dua shalat fardlu untuk dikerjakan bersama-sama pada waktu shalat yang pertama. Misalnya, zhuhur dengan ‘ashar dilaksanakan pada waktu zhuhur, maghrib dengan ‘isya dilaksanakan pada waktu maghrib.
Tata Cara Shalat Jamak takdim:
1. Dimulai dari shalat yang pertama
2. Niat jamak pada waktu shalat yang pertama
3. Berturut-turut antara shalat pertama dengan shalat yang kedua.
4. Masih dalam perjalanan.
Jamak Takhir
Jamak Takhir adalah mengumpulkan dua shalat fardlu untuk dikerjakan secara bersama-sama pada waktu shalat yang kedua. Misalnya, zhuhur dengan ‘ashar dilaksanakan pada waktu 'ashar, maghrib dengan ‘isya dilaksanakan pada waktu ‘Isya.
Waktu Pelaksanaan
1. Niat menjamak setelah tiba waktu shalat yang pertama
2. Kedua shalat dikerjakan masih dalam perjalanan
Niat shalat Jamak Takdim
1. Niat Shalat Jamak Takdim Zuhur dengan Ashar
Niat Shalat Zuhur
أُصَلِّيْ فَرْضَ الظُّهْرِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ مَجْمُوْعًا بِالْعَصْرِ جَمْعَ تَقْدِيْمٍ للهِ تَعَالَى
Latin: Ushalli fardho dhuhri arba'a raka'atin mustaqbilal qiblati majmuu'an bil'ashri jam'a taqdiimin lillaahi ta'aala.
Artinya: Sengaja aku shalat zhuhur empat raka’at menghadap kiblat, dijamak takdim dengan ‘ashar karena Allah Ta’ala.”
Niat shalat Ashar
أُصَلِّيْ فَرْضَ الْعَصْرِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ مَجْمُوْعًا بِالظُّهْرِ جَمْعَ تَقْدِيْمٍ للهِ تَعَالَى
Latin: Ushalli fardhol 'ashri arba'a raka'atin mustaqbilal qiblati majmuu'an bi dhuhri jam'a taqdiimin lillaahi ta'aala.
“Sengaja aku shalat ‘ashar empat raka’at menghadap kiblat, dijamak takdim dengan zhuhur karena Allah Ta’ala.”
2. Shalat Jamak Maghrib dengan Isya
Niat shalat maghrib
أُصَلِّيْ فَرْضَ الْمَغْرِبِ ثَلاَثَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ مَجْمُوْعًا بِالْعِشَاءِ جَمْعَ تَقْدِيْمٍ للهِ تَعَالَى
Latin: Ushalli fardhol maghribi tsalaatsa raka'aatin mustaqbilal qiblati majmu'an bil 'isyaai taqdiimin lillaahi ta'aala
“Sengaja aku shalat maghrib empat raka’at menghadap kiblat, dijamak takdim dengan ‘Isya karena Allah Ta’ala.”
Niat shalat ‘Isya
أُصَلِّيْ فَرْضَ الْعِشَاءِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ مَجْمُوْعًا بِالْمَغْرِبِ جَمْعَ تَقْدِيْمٍ للهِ تَعَالَى
Latin: Ushalli fardhol 'isyaai arba'a raka'aatin mustaqbilal qiblati majmu'an bil 'maghribi taqdiimin lillaahi ta'aala
“Sengaja aku shalat ‘Isya empat raka’at menghadap kiblat, dijamak takdim dengan maghrib karena Allah Ta’ala.”
Niat Shalat Jamak Takhir
1. Niat Shalat Jamak Takhir Zhuhur dengan Ashar
Niat shalat zhuhur
أُصَلِّيْ فَرْضَ الظُّهْرِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ مَجْمُوْعًا بِالْعَصْرِ جَمْعَ تَأْخِيْرٍ للهِ تَعَالَى
Latin: Ushalli fardho dhuhri arba'a raka'atin mustaqbilal qiblati majmuu'an bil'ashri jam'a takhirin lillaahi ta'aala.
“Sengaja aku shalat zhuhur empat raka’at menghadap kiblat, dijamak takhir dengan ‘ashar karena Allah Ta’ala.”
Niat shalat ’ashar
أُصَلِّيْ فَرْضَ الْعَصْرِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ مَجْمُوْعًا بِالظُّهْرِ جَمْعَ تَأْخِيْرٍ للهِ تَعَالَى
Latin: Ushalli fardhol 'ashri arba'a raka'atin mustaqbilal qiblati majmuu'an bi dhuhri jam'a takhirin lillaahi ta'aala.
“Sengaja aku shalat ‘ashar empat raka’at menghadap kiblat, dijamak takhir dengan zhuhur karena Allah Ta’ala.”
2. Niat Shalat Jamak Maghrib dengan Isya
Niat shalat maghrib
أُصَلِّيْ فَرْضَ الْمَغْرِبِ ثَلاَثَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ مَجْمُوْعًا بِالْعِشَاءِ جَمْعَ تَأْخِيْرٍ للهِ تَعَالَى
Latin: Ushalli fardhol maghribi tsalaatsa raka'aatin mustaqbilal qiblati majmu'an bil 'isyaai takhiirin lillaahi ta'aala
“Sengaja aku shalat maghrib empat raka’at menghadap kiblat, dijamak takhir dengan ‘isya karena Allah Ta’ala.”
Niat shalat ‘Isya
أُصَلِّيْ فَرْضَ الْعِشَاءِ ثَلاَثَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ مَجْمُوْعًا بِالْمَغْرِبِ جَمْعَ تَأْخِيْرٍ للهِ تَعَالَى
Latin: Ushalli fardhol 'Isyaai arba'a raka'aatin mustaqbilal qiblati majmu'an bil maghribi takhiirin lillaahi ta'aala
“Sengaja aku shalat ‘isya empat raka’at menghadap kiblat, dijamak takhir dengan maghrib karena Allah Ta’ala.”
Shalat Qashar
Qashar artinya meringkas atau memendekan. Shalat Qashar adalah meringkas raka’at shalat fardlu empat raka’at menjadi dua raka’at. Shalat fardlu yang boleh diqashar adalah zhuhur, ‘ashar dan ‘isya. Sedangkan maghrib dan shubuh tidak boleh diqashar.
Firman Allah Swt :
وَإِذَا ضَرَبْتُمْ فِي اْلأرْضِ فَلَيْسَ عَلَيْكُمْ جُنَاحٌ أَنْ تَقْصُرُوْا مِنَ الصَّلاةِ إِنْ خِفْتُمْ أَنْ يَفْتِنَكُمُ الَّذِينَ كَفَرُوْا إِنَّ الْكَافِرِيْنَ كَانُوا لَكُمْ عَدُوًّا مُّبِينًا (النساء:١٠١)
“Dan apabila kamu bepergian di muka bumi, maka tidaklah mengapa kamu mengqashar sembahyang(mu), jika kamu takut diserang orang-orang kafir. Sesungguhnya orang-orang kafir itu adalah musuh yang nyata bagimu.” (QS. An-Nisa:101).
Hukum melaksanakan shalat qashar:
1. Jawaz (boleh)
Apabila perjalanan telah mencapai jarak yang diperbolehkan melakukan qashar, namun belum mencapai jarak 81 km. Dalam kondisi ini yang lebih utama adalah tidak melakukan shalat Qashar.
2. Afdlal (lebih utama)
Apabila jarak perjalanan sudah mencapai 81 km atau lebih. Ketiga, wajib apabila waktu shalat tidak cukup digunakan untuk melakukan shalat, kecuali dengan cara qashar.
Syarat Shalat Qashar:
1. Jarak yang ditempuh telah mencapai 81 km.
2. Mengetahui diperbolehkanya mengqashar shalat.
3. Bepergian tidak untuk tujuan maksiat.
4. Bepergian dengan tujuan daerah tertentu, sehingga seorang musafir yang tidak mempunyai tujuan daerah tertentu, tidak diperbolehkan qashar shalat.
5. Niat mengqashar shalat.
Lafazh niat qashar
أُصَلِّيْ فَرْضَ الظُّهْرِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ قَصْرًا للهِ تَعَالَى
Latin: Ushalli fardho dhuhri rak'ataini mustaqbilal qiblati qashran lillaahi ta'aala.
“Sengaja aku shalat zhuhur dua raka’at, menghadap qiblat dengan qashar karena Allah Ta’ala.”
6. Tidak ragu dalam mengqashar shalat
7. Tidak bermakmum kepada orang yang menyempurnakan shalat.
8. Masih dalam perjalanan
9. Telah melewati tapal batas daerah sendiri.
Tata Cara Shalat Qashar:
1. Membaca Niat
Niat Shalat Qashar Zuhur dengan Ashar
أُصَلِّيْ فَرْضَ الظُّهْرِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ قَصْرًا للهِ تَعَالَى
Latin: ushallii fardho dhuhri rak'ataini mustaqbilal qiblati qashran lillaahi ta'aala
“Sengaja aku shalat zhuhur dua raka’at, menghadap qiblat dengan qashar karena Allah Ta’ala.”
2. Takbirotul Ikhram
3. Membaca Doa Iftitah
4. Membaca Surah Al-fatihah
5. Membaca Surah Pendek
6. Ruku' dengan tuma'ninah
7. I'tidal dengan tuma'ninah
8. Sujud dengan tuma'ninah
9. Duduk di antara dua sujud dengan tuma'ninah
10. Sujud kedua dengan tuma'ninah
11. Berdiri lagi untuk menunaikan rakaat kedua
12. Membaca Surah Al-Fatihah
13. Membaca Surah Pendek
14. Ruku' dengan tuma'ninah
15. I'tidal dengan tuma'ninah
16. Sujud dengan tuma'ninah
17. Duduk di antara dua sujud dengan tuma'ninah
18. Sujud kedua dengan tuma'ninah
19. Tasyahud Akhir dengan tuma'ninah
20. Salam
21. Berdiri lagi dengan niat shalat qashar ashar dengan dzuhur
Shalat jamak qashar adalah shalat fardlu yang dijamak dan sekaligus diqashar. Artinya, dua raka’at shalat fardlu yang diqashar dikerjakan dalam waktu sekaligus.
Syarat Shalat Jamak Qashar
Orang yang diperbolehkan mengqashar shalat adalah orang-orang yang sedang dalam perjalanan jauh. Sedangkan halangan lain, seperti sakit, hujan lebih ketika berjama’ah di mesjid tetap diperbolehkan mengerjakan shalat jamak qashar.
Tata Cara Shalat Jamak Qashar
Niat dalam shalat jamak qashar adalah :
1. Jamak takdim qashar zhuhur dengan ‘Ashar
Niat shalat zhuhur
أُصَلِّيْ فَرْضَ الظُّهْرِ رَكَعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ مَجْمُوْعًا بِالْعَصْرِ جَمْعَ تَقْدِيْمٍ قَصْرَا للهِ تَعَالَى
“Sengaja aku shalat zhuhur empat raka’at menghadap kiblat, dijamak takdim qashar dengan ‘ashar karena Allah Ta’ala.”
2. Takbirotul Ikhram
3. Membaca Doa Iftitah
4. Membaca Surah Al-fatihah
5. Membaca Surah Pendek
6. Ruku' dengan tuma'ninah
7. I'tidal dengan tuma'ninah
8. Sujud dengan tuma'ninah
9. Duduk di antara dua sujud dengan tuma'ninah
10. Sujud kedua dengan tuma'ninah
11. Berdiri lagi untuk menunaikan rakaat kedua
12. Membaca Surah Al-Fatihah
13. Membaca Surah Pendek
14. Ruku' dengan tuma'ninah
15. I'tidal dengan tuma'ninah
16. Sujud dengan tuma'ninah
17. Duduk di antara dua sujud dengan tuma'ninah
18. Sujud kedua dengan tuma'ninah
19. Tasyahud Akhir dengan tuma'ninah
20. Salam
21. Berdiri lagi dengan niat shalat jamak qashar ashar
Niat shalat ’Ashar
أُصَلِّيْ فَرْضَ الْعَصْرِ رَكَعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ مَجْمُوْعًا بِالظُّهْرِ جَمْعَ تَقْدِيْمٍ قَصْرَا للهِ تَعَالَى
“Sengaja aku shalat ‘ashar empat raka’at menghadap kiblat, dijamak takdim qashar dengan zhuhur karena Allah Ta’ala.”
2. Jamak takdim qashar maghrib dengan isya
Yang boleh diqashar hanya ‘Isya saja. Niatnya sebagai berikut:
أُصَلِّيْ فَرْضَ الْعِشَاءِ رَكَعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ مَجْمُوْعًا بِالْمَغْرِبِ جَمْعَ تَقْدِيْمٍ قَصْرَا للهِ تَعَالَى
“Sengaja aku shalat ‘isya empat raka’at menghadap kiblat, dijamak takdim qashar dengan maghrib karena Allah Ta’ala.”
3. Jamak takhir qashar zhuhur dengan Ashar
Niat shalat zhuhur
أُصَلِّيْ فَرْضَ الظُّهْرِ رَكَعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ مَجْمُوْعًا بِالْعَصْرِ جَمْعَ تَأْخِيْرٍ قَصْرَا للهِ تَعَالَى
“Sengaja aku shalat zhuhur empat raka’at menghadap kiblat, dijamak takhir qashar dengan ‘ashar karena Allah Ta’ala.”
Niat shalat Ashar
أُصَلِّيْ فَرْضَ الْعَصْرِ رَكَعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ مَجْمُوْعًا بِالظُّهْرِ جَمْعَ تَأْخِيْرٍ قَصْرَا للهِ تَعَالَى
“Sengaja aku shalat ‘ashar empat raka’at menghadap kiblat, dijamak tahkir qashar dengan zhuhur karena Allah Ta’ala.”
4. Jamak takhir qashar maghrib dengan isya
Yang boleh diqashar hanya ‘isya saja. Niatnya sebagai berikut:
أُصَلِّيْ فَرْضَ الْعِشَاءِ رَكَعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ مَجْمُوْعًا بِالْمَغْرِبِ جَمْعَ تَأْخِيْرٍ قَصْرَا للهِ تَعَالَى
“Sengaja aku shalat ‘isya empat raka’at menghadap kiblat, dijamak takhir qashar dengan maghrib karena Allah Ta’ala.”
Wallahu A'lam
Editor : Kastolani Marzuki
Follow Berita iNews di Google News