skin ads
skin ads
Hikmah

Terungkap! Ternyata Ini Keutamaan 10 Hari Pertama Bulan Dzulhijjah Dalam Al Quran dan Hadits

Kastolani Marzuki · Selasa, 13 Juni 2023 - 07:30 WIB
Terungkap! Ternyata Ini Keutamaan 10 Hari Pertama Bulan Dzulhijjah Dalam Al Quran dan Hadits
Keutamaan 10 hari pertama Bulan Dzulhijjah yang harus dimanfaatkan muslim untuk banyak beribadah. (Foto: Freepik)

JAKARTA, iNews.id - Keutamaan 10 hari pertama Bulan Dzulhijjah banyak diungkap dalam Al Quran dan hadits Nabi. Di 10 hari pertama bulan haram itu, harus dimaksimalkan setiap umat Islam untuk mengerjakan beragam amal ibadah.

Sebab, amalan ibadah di 10 hari pertama Bulan Dzulhijjah ini selain dilipatgandakan pahalanya juga amalannya sangat dicintai Allah. 

Bulan Dzulhijjah dalam Islam merupakan satu dari empat bulan yang dimuliakan Allah SWT atau asyhurul haram. Tahun ini, Bulan Dzulhijjah 1444 H jatuh pada tanggal 20 Juni 2023. 

Dalil keutamaan Bulan Dzulhijjah yang masuk dalam bulan haram ini disebutkan dalam Al Quran, Surat At Taubah ayat 36.  Allah SWT berfirman:

اِنَّ عِدَّةَ الشُّهُوْرِ عِنْدَ اللّٰهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِيْ كِتٰبِ اللّٰهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ مِنْهَآ اَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ۗذٰلِكَ الدِّيْنُ الْقَيِّمُ ەۙ فَلَا تَظْلِمُوْا فِيْهِنَّ اَنْفُسَكُمْ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِيْنَ كَاۤفَّةً كَمَا يُقَاتِلُوْنَكُمْ كَاۤفَّةً ۗوَاعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ مَعَ الْمُتَّقِيْنَ

Artinya: Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah ialah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kalian menganiaya diri kalian dalam bulan yang empat itu dan perangilah kaum musyrik itu semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kalian semuanya; dan ketahuilah bahwa Allah beserta orang-orang yang bertakwa". (QS. At Taubah: 36)

Para ulama tafsir merespons ayat tersebut tentang keutamaan Bulan Dzulhijjah. Yakni dalam bulan-bulan Haram itu dilarang berbuat aniaya terhadap diri kalian sendiri, karena dalam bulan-bulan Haram itu sanksi berbuat dosa jauh lebih berat daripada dalam hari-hari lainnya. Sebagai­mana perbuatan maksiat yang dilakukan di dalam Kota Suci Mekah, berlipat ganda dosanya.

Keutamaan Bulan Dzulhijjah juga disebutkan dalam hadits Nabi. Dalam khutbah terakhirnya saat melaksanakan haji wada', Nabi SAW bersabda:

الزَّمَانُ قَدِ اسْتَدَارَ كَهَيْئَتِهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضَ ، السَّنَةُ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا ، مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ، ثَلاَثَةٌ مُتَوَالِيَاتٌ ذُو الْقَعْدَةِ وَذُو الْحِجَّةِ وَالْمُحَرَّمُ ، وَرَجَبُ مُضَرَ الَّذِى بَيْنَ جُمَادَى وَشَعْبَانَ

"Ingatlah, sesungguhnya zaman telah berputar seperti keadaannya sejak hari Allah menciptakan langit dan bumi. Satu tahun terdiri atas dua belas bulan, empat bulan di antaranya adalah bulan-bulan haram (suci); tiga di antaranya berturut-turut, yaitu Zul Q dah, Zul Hijjah, dan Muharram; yang lainnya ialah Rajab Mudar, yang terletak di antara bulan Jumada (Jumadil Akhir) dan Sya’ban". (HR. Imam Bukhari).

Keutamaan 10 Hari Pertama Bulan Dzulhijjah

Ustaz Hanif Luthfi Lc dalam bukunya berjudul "Amalan Ibadah Bulan Dzulhijjah terbitan Rumah Fiqih Publishing menjelaskan beberapa keutamaan 10 hari pertama Bulan Dzulhijjah di antaranya sebagai berikut:

1. Disebutkan Al Quran secara Khusus

Selain sebagai bulan haram, Keutamaan 10 hari pertama Bulan Dzulhijjah disebutkan secara khusus dalam Al Quran. 

Al-Qur’an secara khusus menyebut hari-hari istimewa tersebut dengan al-Ayyam al Maklumat (hari-hari yang telah diketahui).

Allah SWT berfriman:

{لِيَشْهَدُوا مَنَافِعَ لَهُمْ وَيَذْكُرُوا اسْمَ اللَّهِ فِي أَيَّامٍ مَعْلُومَاتٍ عَلَى مَا رَزَقَهُمْ مِنْ بَهِيمَةِ الأنْعَامِ فَكُلُوا مِنْهَا وَأَطْعِمُوا الْبَائِسَ الْفَقِيرَ

Artinya: supaya mereka mempersaksikan berbagai manfaat bagi mereka dan supaya mereka menyebut nama Allah pada hari yang telah ditentukan atas rezeki yang telah Allah berikan kepada mereka berupa binatang ternak. Maka makanlah sebagian darinya dan (sebagian lagi) berikanlah untuk dimakan orang-orang yang sengsara lagi fakir.

Imam As Syafi’i menyebutkan bahwa maksud dari hari-hari yang diketahui adalah 10 yang pertama dari bulan Dzulhijjah itu.

Rasulullah SAW bersabda:

قَالَ الْبُخَارِيُّ عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: "مَا الْعَمَلُ فِي أَيْامٍ أَفْضَلَ مِنْهَا فِي هَذِهِ" ".

Imam Bukhari mengatakan dari Ibnu Abbas, bahwa Nabi SAW  telah bersabda: "Tiada suatu amal perbuatan di hari mana pun yang lebih utama daripada amal pada hari-hari ini (10 hari pertama Bulan Dzulhijjah).” (HR. Imam Bukhori)

2. Dijadikan Sumpah 

Keutamaan Bulan Dzulhijjah berikutnya yakni 10 hari pertama itu dijadikan salah satu media bersumpah oleh Allah dalam Surat Al Fajr. Allah berfirman:

وَالْفَجْرِ (1) وَلَيَالٍ عَشْرٍ

Artinya: Demi fajar, dan malam yang sepuluh, dan yang genap dan yang ganjil. (QS. Al Fajr: 1-2).

Dan malam-malam yang sepuluh maksudnya adalah sepuluh (pertama) dari bulan Dzulhijjah, sebagaimana telah dikatakan oleh Ibnu ‘Abbas, Ibnu Zubair, Mujahid, dan selain mereka baik dari kalangan salaf maupun khalaf”.

Allah SWT bersumpah dengan matahari, bulan, bintang, langit, bumi, dan beragam jenis waktu yang kita ketahui. Biasanya makhluk yang dijadikan sumpah oleh Allah SWT itu ada keistimewannya. Termasuk 10 hari pertama bulan Dzulhijjah.

3. Hari-Hari Paling Utama di Dunia

Rasulullah صلى الله عليه وسلم secara spesifik menyebut hari-hari istimewa yang 10 itu sebagai hari-hari paling utama yang ada di dunia. Karena penyebutan paling utama inilah, para ulama ada yang kemudian menyimpulkan bahwa hari-hari tersebut bahkan lebih utama dari hari-hari mulia penuh berkah 10  hari terakhir dari bulan Ramadhan.

Hadits yang dimaksud itu adalah riwayat Ibnu Katsir. Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda:

عَنْ جَابِرٍ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: "إِنَّ الْعَشْرَ عَشْرُ الْأَضْحَى، وَالْوَتْرُ يَوْمُ عَرَفَةَ، وَالشَّفْعُ يَوْمُ النَّحْرِ".

Dari Jabir bahwa Nabi SAW yang telah bersabda: Sesungguhnya malam yang sepuluh itu adalah malam yang sepuluh bulan Dzulhijjah, dan al-watr (ganjil) adalah hari 'Arafah, sedangkan asy-syaf'u (genap) adalah Hari Raya Kurban.

4. Amalan Paling Dicintai Allah

Selain hadits dalam keutamaan ketiga di atas, penyebutan khusus juga ada dalam hadits berikut ini. Hadits ini lebih menekankan tentang betapa Allah jauh lebih mencintai suatu amalan ibadah tertentu jika amalan tersebut dilakukan di hari-hari tersebut.
Dalam sebuah hadits riwayat Imam Bukhari dari Sayyidina Abdullah ibn ‘Abbas, Rasulullah bersabda:

"مَا مِنْ أَيَّامٍ الْعَمَلُ الصَّالِحُ أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ فِيهِنَّ مِنْ هَذِهِ الْأَيَّامِ" -يَعْنِي عَشَرَ ذِي الْحِجَّةِ -قَالُوا: وَلَا الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ؟ قَالَ: "وَلَا الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ، إِلَّا رَجُلًا خَرَجَ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ، ثُمَّ لَمْ يَرْجِعُ مِنْ ذَلِكَ بِشَيْءٍ"

Tiada suatu hari pun yang amal saleh lebih disukai oleh Allah padanya selain dari hari-hari ini. Yakni 10 hari pertama dari Bulan Dzulhijjah. Mereka (para sahabat) bertanya, "Dan juga lebih utama daripada berjihad di jalan Allah?" Rasulullah Saw. menjawab: Dan juga lebih utama daripada berjihad di jalan Allah, terkecuali seseorang yang keluar dengan membawa hartanya untuk berjihad di jalan Allah, kemudian tidak pulang selain dari namanya saja.

Amalan tersebut di antaranya puasa sunnah, haji, menyembelih hewan kurban, membaca dzikir, dan sholat berjamaah dalam hal ini sholat Idul Adha.

5. Berkumpulnya Beragam Ibadah

Al-Hafidz Ibnu Hajar (w. 852 H) dalam kitabnya Fath al-Bari mengatakan: “Yang tampak terkait sebab menjadi istimewanya sepuluh hari (pertama) bulan Dzulhijjah adalah karena terhimpunnya induk-induk ibadah di dalamnya. Yaitu; shalat, puasa, sedekah, dan haji. Di mana untuk waktu-waktu yang lain, hal demikian tidak akan bisa terjadi.”

Itulah keutamaan 10 hari pertama Bulan Dzulhijjah yang disebut dalam Al Quran dan hadits yang sayang untuk dilewatkan jika tidak mengerjakan amalan ibadah di dalamnya.

Wallahu A'lam


Editor : Kastolani Marzuki

Follow Berita iNews di Google News