JAKARTA, iNews.id - Doa sahur merupakan salah satu amalan sunnah terutama saat puasa Ramadhan.
Makan sahur menjadi barokah karena salah satunya berfungsi untuk menjaga kondisi tubuh saat berpuasa. Sebab, selama menjalani puasa tubuh tidak akan menerima makan dan minum selama sekitar 16 jam.
Selain itu, meski secara langsung tidak berkaitan dengan penguatan tubuh, tetapi sahur itu tetap sunnah dan mengandung keberkahan. Bagi mereka yang terlambat bangun hingga mendekati waktu subuh, tetap disunahkan sahur meski hanya dengan segelas air putih saja. Karena dalam sahur itu ada barakah.
Agar sahur semakin afdol, perhatikan pula waktunya. Jangan sampai melebihi batas sehingga sudah masuk waktu Subuh yang berarti sudah mulai puasa
Anjuran untuk berdoa dan membaca istighfar saat sahur tertuang dalam Alquran. Allah SWT berfirman:
وَالْمُسْتَغْفِرِينَ بِالْأَسْحارِ
Artinya: dan orang-orang yang memohon ampun di waktu sahur. (Ali Imran: 17).
Dalam Tafsir Ibnu Katsir disebutkan bahwa ayat tersebut menunjukkan keutamaan beristigfar di waktu sahur.
Di dalam kitab Sahihain, dari Anas r.a. disebutkan bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda:
"تَسَحَّرُوا فَإِنَّ فِي السَّحور بَرَكَةٌ"
Artinya: Bersahurlah kalian, karena sesungguhnya di dalam sahur terkandung barakah.
Di dalam kitab Sahih Muslim disebutkan dari Amr ibnul As r.a. yang menceritakan bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda:
"إن فَصْل مَا بَيْنَ صِيَامِنَا وَصِيَامِ أَهْلِ الْكِتَابِ أَكْلَةُ السَّحَر"
Artinya: Sesungguhnya perbedaan antara puasa kita dan puasa Ahli Kitab ialah makan sahur.
Doa Sahur Puasa Ramadhan
يَرْحَمُ اللهُ المُتَسَحِّرِيْنَ
Latin: Yarhamullahul Mustashiriin
Artinya: Semoga Allah menurunkan rahmat-Nya bagi orang-orang yang sahur.
Doa ini diriwayatkan oleh Imam At-Thabarani yang mana dibaca Rasulullah Saw ketika menyantap hidangan sahur. Selain itu, Rasulullah Saw juga mengatakan bahwa kurma merupakan sebaik-baik hidangan untuk sahur.
Di dalam kitab Sahihain dari Siti Aisyah radhiallahu anha disebutkan bahwa setiap malam Rasulullah Saw. selalu melakukan salat witir, mulai dari awal, pertengahan, dan akhir malam; dan akhir dari semua witir ialah di waktu sahur.
Disebutkan bahwa sahabat Abdullah ibnu Umar melakukan salat (sunat di malam hari), kemudian bertanya, "Hai Nafi’, apakah waktu sahur telah masuk?" Apabila dijawab, "Ya," maka ia mulai berdoa dan memohon ampun hingga waktu subuh. Demikianlah menurut apa yang diriwayatkan oleh Ibnu Abu Hatim.
Niat Puasa Ramadhan
Saat santap makan sahur, merupakan waktu tepat membaca doa niat puasa Ramadhan.
Niat Puasa Ramadhan merupakan salah satu rukun dalam puasa menurut ulama Asy-Syafi'iyah. Sedangkan para ulama Hanafiyah, Malikiyah dan Hanabilah meletakkan niat sebagai syarat puasa.
Niat tempatnya di dalam hati bukan pada lidah. Seorang yang melafazkan niat di lidahnya belum tentu berniat di dalam hatinya. Seorang yang meniatkan di dalam hati tanpa melafadzkannya di lidah, sudah pasti berniat.
نـَوَيْتُ صَوْمَ غـَدٍ عَـنْ ا َدَاءِ فـَرْضِ شـَهْرِ رَمـَضَانِ هـَذِهِ السَّـنـَةِ لِلـّهِ تـَعَالىَ
Latin: Nawaitu shouma ghodin 'an adaain fardhi syahri romadhoona haadzihissanati lillahi ta'aala
Artinya: Saya niat mengerjakan ibadah puasa untuk menunaikan keajiban bulan Ramadhan pada tahun ini, karena Allah SWT.”
Para ulama telah sepakat tentang sunnahnya sahur untuk puasa. Meski demikian, tanpa sahur pun puasa tetap boleh.
Disunahkan untuk mengakhirkan makan sahur hingga mendekati waktu shubuh seperti disebutkan dalam hadits berikut:
Dari Abu Zar Al-Ghifari ra. dengan riwayat marfu`, ”Umatku masih dalam kebaikan selama mendahulukan buka puasa dan mengakhirkan sahur.(HR Ahmad: 1/547)”
Di dalam sanad hadits ini adalah Sulaiman bin Abi Utsman yang majhul.
Keutamaan Makan Sahur
1. Penuh Barokah
Di dalam kitab Sahihain, dari Anas r.a. disebutkan bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda:
"تَسَحَّرُوا فَإِنَّ فِي السَّحور بَرَكَةٌ"
Bersahurlah kalian, karena sesungguhnya di dalam sahur terkandung barakah.
2. Pembeda puasa
Di dalam kitab Sahih Muslim disebutkan dari Amr ibnul As r.a. yang menceritakan bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda:
"إن فَصْل مَا بَيْنَ صِيَامِنَا وَصِيَامِ أَهْلِ الْكِتَابِ أَكْلَةُ السَّحَر"
Artinya: Sesungguhnya perbedaan antara puasa kita dan puasa Ahli Kitab ialah makan sahur.
3. Sahur Diberkahi
Dasarnya lainnya adalah hadits berikut ini dengan sanad jayyid.
Dari al-Miqdam bin Ma‘dikarb dari Nabi SAW. Bersabda, Hendaklah kamu makan sahur karena sahur itu makanan yang diberkati.(HR An-Nasa‘i: 4/146).
Makan sahur itu menjadi barakah karena salah satunya berfungsi untuk mempersiapkan tubuh yang tidak akan menerima makan dan minum sehari penuh.
4. Menguatkan Tubuh
Selain itu, meski secara langsung tidak berkaitan dengan penguatan tubuh, tetapi sahur itu tetap sunnah dan mengandung keberkahan. Misalnya buat mereka yang terlambat bangun hingga mendekati waktu subuh. Tidak tersisa waktu kecuali beberapa menit saja. Maka tetap disunahkan sahur meski hanya dengan segelas air putih saja. Karena dalam sahur itu ada barakah.
Dari Abi Said al-Khudri RA. “ Sahur itu barakah maka jangan tinggalkan meski hanya dengan seteguk air. Sesungguhnya allah dan malaikat-Nya bershalawat kepada orang-orang yang sahur. (HR Ahmad: 3:12)
Wallahu A'lam
Editor : Kastolani Marzuki
Follow Berita iNews di Google News